Part -10-

4.6K 506 51
                                    

Real Author BERTHAFITRIAS..!! 

SEMUA DALAM FF INI MURNI KARYA KAK BERTA, AKU CUMA MERUBAH NAMA CAST COWOKNYA DAN SELEBIHNYA MILIK KAK BERTHA

HAPPY READING~

* * *

South Korean, Seoul

Sehun menatap lekat Yoona. Melihat dengan cermat ketika yeoja itu menyendok dan mengunyah makanan yang tersaji dihadapannya.

Yoona mendecih, mulai risih diperhatikan segitunya oleh Sehun. "Wae?!" tanyanya ketus.

Sehun sedikit terlonjak, lalu kembali menatap intens Yoona. "Bagaimana rasanya?"

"Apanya?"

"Makanannya"

"Enak"

"Jinja?" wajah Sehun nampak sumringah mendengarnya. Yoona hanya mengangguk pelan.

"Aku berbakat ternyata" ujar Sehun penuh kebanggaan.

"Apa maksudmu?"

"Kau tak tahu? Yang kau makan adalah masakanku"

"Nde?!" Yoona terperangah. Masa sih?

"Jadi, kau benar-benar tak bercanda tentang memasak untukku?" tanyanya memastikan.

Sehun mengangguk dengan polos. "Memang kenapa?"

Yoona menghela nafas tak percaya. Bagaimana bisa? Namja ini terlalu luar biasa. Semua hal bisa dia lahap mentah-mentah. Yoona bahkan tak bisa memasak seenak ini. Tapi Sehun dapat melakukannya dengan mudah.

"Kau pandai memasak" setengah tak rela dia memuji masakan Sehun.

Namja itu terdiam, namun kemudian tersenyum sambil menyesap supnya. "Pengalaman"

"Apa maksudmu?"

Sehun menghentikan aktivitasnya lalu tampak berpikir. Mengingat tepatnya. "Eum.. setelah aku dipecat dari perusahaanmu aku sempat mengalami masalah. Aku bekerja tak kenal lelah. Pernah aku bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran. Hanya pelayan, tapi aku sering melihat koki memasak. Makanya iseng-iseng sekarang kucoba untuk memasaknya"

Yoona diam mendengarnya. Sehun benar-benar pekerja keras. Mungkin karena dulunya hidupnya terlampau berat menyebabkan namja itu terbiasa keras dalam bersikap dan menjalani hidupnya.

"Tapi, apa kau tak punya saudara?"

Sehun terdiam cukup lama, wajahnya nampak sendu lalu menggeleng pelan. "Aku anak tunggal"

"Benarkah?"

"Nde" wajahnya nampak datar setelahnya. "Ayahku meninggal saat aku masih dalam kandungan. Dan ibuku meninggal saat aku masih sekitar 9 tahun"

Mendadak hati Yoona terenyuh mendengarnya. Dia juga yatim piatu sekarang. Tapi bedanya ibunya meninggal saat dia masih kecil dan ayahnya meninggal saat dia sudah dewasa. Setidaknya Yoona mendapatkan kasih sayang dari ayahnya sampai ayahnya meninggal. Tapi Sehun? Sejak kecil dia bahkan tak mendapatkan kasih sayang yang cukup. Wajar jika dia jadi keras dan kasar begini. (Cupcupcup sini kupeluk)

"Lalu bagaimana hidupmu setelah itu?"

Sehun tersenyum miris mendengar pertanyaan Yoona. "Apalagi? Aku masuk panti asuhan. Tapi karena aku cerdas dan tampan aku bisa mendapat beasiswa di setiap sekolah yang aku masuki. Aku juga tak sulit mendapatkan bantuan dari oranglain"

Yoona mengangguk paham. "Kau pasti bekerja sangat keras hingga bisa seperti sekarang"

"Tapi semua tak ada gunanya"

[•] ɴᴏᴛ ᴡɪᴛʜ ᴍᴇ [ʀᴇᴍᴀᴋᴇ] ✔ Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon