Chapter 19

1.4K 121 27
                                    

"...itulah isi percakapan sasuke dan kakashi yang secara tidak sengaja ku dengar saat melewati ruang khusus milik sasuke" ucap kurenai mengakhiri ceritanya tadi

"sekarang apa yang akan kau lakukan nath-chan? aku harap kau tak memaksakan diri lagi.." ucap venus dingin sambil menatap tajam hinata, hinata kini juga menatap balik kedalam mata venus

"hahh.." hinata menghela nafas panjang lalu menyandarkan punggungnya pada sofa yang ia duduki, mereka kini ada di sebuah cafe berdaya moderen

"hinata?" panggil kurenai

"sebenarnya hinata tidak memiliki masalah dengan dunia model, dulu hinata pun sempat ingin menjadi seorang model..  "ucap hinata sambil mengangkat wajahnya memandang langit-langit cafe itu sambil mengukir sebuah senyum tulus di wajahnya

"lalu??  kenapa saat itu reaksimu sampai seperti itu? apa kau memiliki semacam trauma tertentu??" tanya kurenai yang mulai khwatir

"pengecut" gumum hinata yang masih terdengar kurenai, dan membuat venus tertegun

"apa maksudmu nath-chan?!" venus

"eh?!"

"hinata itu pengecut, seorang pengecut..   karena hinata tidak berani untuk menapaki dunia baru ini.. hinata takut pada semua resiko yang harus hinata terima, sangat pengecut kan?" hinata tersenyum miris

"apa?! jadi hanya karena itu?!! astagaa..!!  reaksimu terlalu berlebihan untuk hal sekecil ini!" bentak kurenai yang merasa kesal atas jawaban hinata

"kau memang sangat pengecut, dan karenanya kau sudah kalah sebelum berperang.. ini sangat memalukan, tak tau kah kau? karena sikapmu yang seperti ini.. masa depan sasuke tengah dipertaruhkan" lanjut kurenai dengan nada ketus

"bibi marah pada hinata ya?" ucapnya sambil kembali tersenyum miris

"kenapa kau mengatakannya seperti itu nath-chan?? caramu mengatakannya salah...  dan ini membuatmu terlihat sangat buruk" ucap venua sendu

"aku kecewa padamu nak, kupikir kau cahaya baru untuk dunia kami ini, tapi ternyata aku salah..     segala sesuatu didunia ini memiliki resiko, dan jika kau takut pada semua resiko buruk seperti itu.. lebih baik kau tak usah hidup saja" ucap kurenai yang mulai terdengar dingin nan tajam

"jaga mulutmu bibi.." ucap venus yang mulai geram dengan sikap kurenai

"apa bibi masih mau bekerja sama dengan seorang pengecut seperti hinata ini?" hinata menurunkan wajahnya dan menatap kearah kurenai

"aku terikat kontrak denganmu" kurenai

"begitu ya? kalau begitu..  hinata ingin bibi melakukan ini" hinata meletakkan sebuah map berwarna merah di atas meja lalu menggesernya mendekati kurenai

"apa yang akan kau lakukan lagi nath-chan?! berhentilah membuat dirimu semakin buruk dihadapan orang ini..   kau mendengarku kan nath-chan!!" seru venus yang hanya mendapat lirikan dari hinata

"apa ini?" kurenai

"bibi buka saja" ucap hinata santai, kurenai pun membuka map itu dan matanya langsung saja membulat

"hinata hanya akan merima kontrak yang menawarkan harga minimal segitu, jika tidak? hinata tidak mau menerimanya" hinata

"astaga! ini! ini.. nominal ini, kau keterlaluan sekali!" kurenai

"nath-chan.." venus

"bukankah kau seorang pengecut yang tak berani menapaki dunia yang penuh resiko ini?!" ucap kurenai geram

"harusnya sekarang bibi mengurus berkas-berkas itu dech, bukannya mengurusi hinata seperti ini" ucap hinata angkuh, dengan kedua tangannya yang tengah mengepal dibawah meja

New Step SisterWhere stories live. Discover now