1

1.5M 59K 10.4K
                                    

Setya afra, banyak yang bilang namanya seperti cowok padahal aslinya cewek. Orangnya tomboy, kurus, tapi ga tinggi-tinggi banget, udah gitu jelek juga, sering dibully disekolahan karna jelek, padahal setiap orang bisa berubah, buktinya kupu-kupu aja berasal dari ulat yang menjijikkan.

"Dek bangun udah siang, gue tinggal ya" Satrio Afra, abang Afra yang super nyebelin, mereka hanya tinggal berdua karna kedua orang tuanya sibuk bekerja, beruntung juga Afra punya abang seperti Satrio yang sudah menjaganya selama ini.

"Sono dah tinggalin, bodo amat" Sekolah tempat paling Afra benci karna Afra bakal dibully lagi, setiap harinya pasti ada yang ngebully.

"Yee dibilangin, udah cepet sono mandi" Satrio menarik tangan Afra agar terbangun dari tidurnya dan mendorongnya masuk kedalam kamar mandi.

Gini nih punya abang, main dorong-dorong segala. Abang gue orangnya ganteng beda banget sama gue yang punya gigi tonggos. Banyak yang bilang gue anak pungut, miris 😢😂🔫

Afra udah siap buat sekolah, Satrio kuliah, sedangkan Afra sudah kelas 3. Afra sering diantar jemput sama Satrio. Dan disekolah gak ada yang tau kalau kalau Afra punya kakak.

•Sekolah

"Ciee yang setiap hari dianterin cogan, kok mau ya sama lo" Ucap Ferdy yang entah kapan datangnya dan muncul darimana.

"Matanya siwer kali ya" jawab Lucas

"Bukan siwer tapi katarak hhha" semua genk nya ketawa . Tapi ada 1 cowok yang gak pernah ngetawain afra namanya Reyjun. Bisa dibilang pendiam orangnya, cuek.

afra diem aja karna udah biasa dengan perlakuan mereka, kenapa Afra diem karna Afra gak suka bikin masalah apalagi Ferdy yang punya sekolah ini, mangkanya semua pada takut sama Ferdy.

"Lo bisu ya" Gertak Ferdy.

"Apaan sih Fer, bisa gak sih lo gak bully-bully gue, enek tau gak" Afra memandang kearah lain, dan mereka menjadi tontonan gratis bagi siswa lainnya.

"salah lo sendiri jelek" Ejek Ferdy.

"Bodo Amat, emang masalah buat lo hah" Tantang Afra.

"Lo berani sama gue" Ferdy memandang Afra rendah, karna memang Ferdy lebih tinggi daripada Afra.

Afra memandang Ferdy jengah. "Lo itu kayak emak-emak tau gak, dijawab salah gak dijawab juga salah"

Semua temannya tertawa mendengar ucapan Afra.

"DIAM"bentak ferdi, dan bodohnya semua temennya kicep apalagi Afra.

"Wah lo makin lama makin ngelunjak ya" Ferdy bertepuk tangan sambil mengangguk-angguk.

"Selama 3 tahun gue diem bukan berarti takut Fer, cuma gue gak suka bikin masalah, ngerti" Afra langsung pergi dari hadapan Ferdy.

Sebenarnya Afra berani, hanya saja Afra tidak suka bikin masalah kalau dilingkungan sekolah.

Afra mengikuti pelajaran seperti biasanya, bukan sombong Afra cukup pintar, Afra sadar diri harus belajar karna tidak ada yang mau berteman dengannya, bukan tidak ada cuma karna mereka takut dibully jika deket-deket dengan Afra, kecuali sahabatnya Afra yaitu, Indri.

Afra dan Indri dekat saat pertama mos, Afra sempat berfikir entah kenapa Indri mau berteman dengannya padahal orangnya cantik. Indri bilang karna Afra beda dari teman-teman lainnya.

•Bel pulang sekolah bunyi.

"Fra gue pulang duluan ya, beneran lo gak mau pulang bareng gue" Tanya lagi Indri kepada Afra.

"Bukannya gak mau Dri, gue bisa pulang sendiri, lo pulang duluan aja" Ucap Afra yang masih mengemasi buku-bukunya.

"Yaudah gue pulang dulu ya, ati-ati" Indri melangkahkan kakinya keluar kelas.

"Bukan gue tapi lo yang harus hati-hati dijalan"

Indri jalan sambil ketawa lalu melambaikan tangannya. Afra berada dikelasnya menunggu sampek manusia-manusia disekolah ini pergi. Afra tidak suka jika menjadi pusat perhatian, mangkanya Afra suka menunggu sekolah sepi dulu baru pulang kerumahnya.

Kadang Satrio marah-marah karna Afra selalu pulang lambat, bukan Afra yang nungguin lebih tepatnya Satrio yang nungguin Afra, Afra cuma cengengesan aja jika Satrio memarahinya.

•HOME

Afra sedang santai makan camilan sambil nonton tv, tiba-tiba Satrio duduk disamping dan ikut mencomor camilan Afra.

"Sana bang, ngapain sih disini" Afra menepis tangan Satrio yang ingij mencomot camilannya.

"Sans ae dong dek cuma mau nanyak" Satrio mengurungkan niatnya untuk mengambil camilan milik Afra.

"Biasanya juga langsung ngomong ga pakek nanyak" Ucap Afra sambil nyemil.

"Iya-iya hehhe, dek lu kenapa sih, mesti takut kalau banyak orang" Satrio bertanya lagi, dan Satrio sudah tau jawaban Afra tapi Satrio tau Afra berbohong kepadanya.

"Siapa yang takut bang, gue cuma menghindar" Memang begitulah kenyataannya Afra tidak takut dengan siapapun hanya saja Afra telinga Afra takut panas mendengar cacian mereka yang menghina tentang fisiknya.

"Dek kan abang udah bilang, coba lo pakek behel, sebenernya lo cantik cuma gigi lo gak rata" Satrio sampai bosan menasehati Afra untuk melakukan perawatan tapi Afra selalu menolak.

"Apaan sih bang" Afra memukul lengan Satrio.

"Awww.. sakit dek, dengerin apa gunanya cobak nyokap bokap kerja kalau uangnya gak kepakek" Titah Satrio.

"Emangnya gue lo bang, pakek masker-masker segala perawatan kayak cewek" Ledek Afra.

"Yang ngomong lu cowok siapa dek, kan lo cewek mangkanya perawatan" Satrio mengacak rambutnya sendiri dengan gusar.

"Dih ogah" Tolak Afra.

"Yaudah biar gue aja yang ganteng lo enggak hhha" Satrio tertawa terbahak-bahak.

"Bodo amat, nanti juga cantik, masih butuh proses" Ucap Afra santai.

"Proses-proses kalau gak ada usaha gak bakalan ada hasilnya dek" Terang Satrio, entah bagaimana lagi caranya Satrio membujuk Afra untuk melakukan perawatan.

"Udah berapa kali bang, jangan ngomongin hal kayak gini lagi" Afra bosan jika sudah berbicara soal tentang fisiknya, Satrio selalu saja mendorong dirinya untuk seperti cabe-cabe diluar sana yang ke mall, salon apalah, harusnya Satrio bangga dong punya Adek seperti Afra yang gak pernah keluar rumah.

"Gue cuma gak pengen adek gue dibully terus-terusan" Satrio menatap kearah Afra.

Satrio tau jika Afra disekolahnya dibully terus, karna Afra pernah cerita pas Afra kepergok nangis pulang sekolah.

"Udahlah gue mau tidur" Afra menghindari tatapan Satrio yang seperti mengasihaninya, Afra tidak butuh itu yang Afra butuh hanyalah dukungan untuk tidak mendengarkan omongan yang menyakiti hatinya.




























Tbc
Jangan lupa voment ya guys 😊

170718-190301

Jelek, Bodo Amat. (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang