Part 8

9K 356 13
                                    

Happy reading ^^

taehyung terbangun merasakan sebuah tangan melingkari pinggangnya. matanya terbuka menatap sekelilingnya, kepalanya terasa sangat pusing. ia langsung menoleh ke arah kiri menyadari siapa yang ada di sampingnya.

"yak!!" teriak taehyung menendang jimin yang masih tertidur.

"akhh" ringis jimin merasakan tubuhnya mengenai lantai.

"kenapa kau ada disini hah?" teriak taehyung.

"kau pikir apa? semlam kita minum hingga mabuk. apa kau tak ingat?" ucap jimin. taehyung hanya terdiam kepalanya terlalu pusing untuk mengingat kejadian semalam.

"ah ya dan juga tentang taruhan kita. aku yang menang dan aku akan menagih ciuman hyena" lanjutnya

"yak!! kau pikir kau yang menang? aku yang menang kau mabuk terlebih dahulu" ucap taehyung tak mau kalah.

"dan kau berani sekali tidur disini. pergi!!" teriak taehyung menatap jimin tak suka. jimin tersenyum.

"tidak perlu diperintahkan aku akan pergi. ah dan ada yang ingin aku tanyakan. kenapa kau menjadikannya seorang budakmu?" tanya jimin. taehyung terdiam.

"apa maksudmu?"

"aku sudah tau semuanya. dia yang menceritakan semuanya padaku. kurasa sekarang kau semakin tidak bisa dikendalikan, pantas saja yuri meninggalkanmu" taehyung membelalakan matanya mendengar nama yuri, taehyung langsung mendekati jimin dan mencengkram baju jimin.

"katakan. dimana dia hah?" ucap taehyung penuh penekanan. jimin tersenyum dan melepaskan tangan taehyung dengan kasar.

"kau pikir saja sendiri" ucap jimin langsung meninggalkan taehyung.

taehyung terdiam dengan kesal, ia mengepalkan tangannya erat.

-----
"huhh dia mulai memerintah lagi. aku rasa dia sekarang sudah sangat sembuh" gerutu hyena yang berjalan menuju apartement taehyung dengan dua belanjaan pesanan taehyung.

hyena pov
ku simpan belanjaan tadi di dapur. kulihat suasana apartement ini sepi, kemana dia?

aku mendekati kamarnya dan mengetuk pintunya. tak ada jawaban sama sekali. apa dia sedang pergi?
aku langsung membuka pintu kamarnya.

"omo!!" aku terkejut langsung kembali menutup pintu kamarnya.

issh apa itu tadi aku melihatnya hanya menggunakan handuk di pinggangnya saja. ah jantungku hampir saja melompat. aku masih menenangkan diri di depan pintu kamarnya.
setelah merasa tenang aku berniat berbalik untuk kembali, tapi saat berbalik ia sudah ada di dekatku membuatku kaget.

"yak!! kenapa kau selalu mengejutkanku eoh" teriakku.

"kenapa kau marah padaku. kau sendiri tadi yang membuka pintuku tanpa permisi" ucapnya membuatku teringat kembali.

"i...itu... itu tadi aku sudah mengetuk pintunya. tapi aku kira kau sedang tidur" ucapku. kenapa aku jadi gugup. dia pun langsung pergi, aku mengikutinya menuju dapur.

"siapa yang mengizinkanmu untuk memperbolehkan jimin tidur disini?" ah sudah pasti dia akan marah.

"emm itu karena kalian mabuk semalam. aku tidak tau dimana jimin tinggal, jadi aku biarkana sja dia disini"

"kau kan bisa meninggalkannya di jalanan" ucapnya lagi. wahh dia benar-benar tak punya hati ternyata.

"lupakan. karena kau membuat kesalahan kau harus ku hukum" aku terkejut langsung menatapnya. dia mendekatiku dan langsung menarik pinggangku.

Me & Taehyung (nc21) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang