01

780 28 0
                                    

Di kehidupan perkuliahan ini, aku punya empat orang sahabat yang juga merupakan teman satu kontrakan: Cenrara Utami (Rara), Dwi Rianty (Dwi), Jemima Qyla (Qyla), dan Revi Kemala (Vima).
Kami bertemu 3 tahun lalu saat masih menjadi mahasiswa baru dan karena kecocokan yang ada, kami memutuskan untuk tinggal bersama.

"Woy cepetan, udah jam setengah tujuh nih. Pagi ini kita ada kuliah pengantar Manajemen 2 sama pak Dio," teriak Dwi mengingatkanku dan teman-teman lainnya.

Setelah 10 menit menunggu, akhirnya Vima, Rara, dan Qyla keluar dari kamar masing-masing dan mereka langsung bergegas untuk pergi ke kampus.

"Kee, kami duluan ya! Buruan, jangan sampe telat, nanti kuliah sama manusia kutub," ucap Rara didepan kamarku.

"Iya ra, duluan aja, aku bentar lagi nyusul," ucapku sambil membereskan tugas yang harus dikumpulkan hari ini. Kesiangan bukan lagi hal yang asing untukku, itu sudah tertulis permanen di jadwalku tiap hari.

"Kunci pintu jangan lupa,"

"Iya ndoro, sana pergi, ikutan telat nanti."

*****

"Jadi Keeya Adzarhia, apakah alasan tepat yang menyebabkan kamu terlambat 20 menit dikelas saya?" ucap pak Dio dengan nada mengintimidasi kepadaku.

"Maaf pak, tadi ban motor saya bocor," cicitku berbohong pada pak Dio, pasalnya kontrakanku hanya berjarak 10 meter dan biasa di tempuh dengan berjalan kaki. Tapi tidak mungkinkan aku berkata jujur bahwa aku kesiangan dan membuat nilai matkul manajemenku diujung tanduk?

"Duduk. Kali ini saya maafkan, jangan di ulangi," ucap pak Dio yang dibalas anggukan olehku disertai senyum kecut.

"Alhamdulillah," ucapku dalam hati.

Aku segera duduk di bangku kosong depan Dwi.

"Besok gue pake sirine kebakaran buat bangunin lo deh, kalau ga bangun juga, gue angkat tangan," ledek Dwi berbisik yang diikuti kekehan yang lainnya.

Akhirnya waktu 1,5 jam dihabiskan pak Dio untuk menerangkan dari A-Z tentang manajemen 2 ini.

"Saya akan membagikan nilai matkul manajemen 1. Untuk mahasiswa dengan hasil dibawah C-, kalian tidak akan menemukan hasilnya ditumpukan nilai yang saya berikan ini. Jadi kalian harus segera menemui saya di kantor. Paham?"

"Paham pak,"

"Baik, kelas selesai."

Setelah pak Dio meninggalkan ruang kelas, seluruh mahasiswa sibuk mencari lembar nilai ditumpukan yang beliau tinggalkan.

"Gue ikutan ngerusuh cari lembarannya ah, ga tenang gue kalau harus nunggu sepi dulu," ucap Rara sambil berlalu yang diikuti oleh Dwi.
Aku satu kelas dengan Rara dan Dwi, Qyla mengambil jurusan kedokteran, dan Vima mengambil jurusan seni.

"Cariin gue juga ya!" seruku sambil memakan sarapan yang tadi pagi tak sempat dimakan.

Setelah adu tanduk melewati pertarungan yang mematikan untuk mencari lembar nilai manajemen 1, Dwi dan Rara kembali dengan muka bingung yang sulitku artikan.

"Ini punya Gue, Rara megang punya dia sendiri," jelas Dwi dengan Rara yang memegang lembaran nilainya.

"Kok rasa firasat gue buruk ya?"

"Punya gue mana?" ucapku cukup antusias dengan cengiran yang khas.

"Tumpukannya udah habis. Nilai lo satu-satunya yang ga ada di kelas ini,"

COBAAN APA INI YA ALLAH?
Ingin rasanya Kee berteriak.

*****

Akhirnya aku putuskan untuk menemui pak Dio menanyakan kejelasan nilai. Amit-amit kalau sampai nilai satu ini bikin aku nambah kuliah 1 semesterkan? Telat nikah 1 semester juga dong?:(

"Permisi pak, saya Keeya Adzarhia salah satu mahasiswi bapak, ingin bertanya tentang nilai manajemen 1 pak,"

"Bukannya sudah saya tinggalkan tadi dikelas?"

"Iya pak, tapi saya satu-satunya yang lembar nilainya tidak ada pak,"

"Kamu sudah tau artinya kan?"

"Kalau boleh saya tau, nilai saya berapa ya pak?"

"Kamu engga percaya sama saya?"

"Bukan ga percaya pak, cuma sedikit ga yakin," ucap batinku.

"Maaf pak, bukan maksud saya seperti itu. Kalau begitu, boleh saya minta tugas untuk perbaikan nilai pak?"

"Buat makalah 5000 kata, sesuai yang kita pelajari di matkul manajemen 1, saya tunggu besok paling lambat jam 12 siang di kantor,"

Gila lo, yang bener aja 5000 kata, berkokok duluan gue sebelum ayam tetangga.

"Iya baik pak, terima kasih pak"

"Hmm..."

Yang begini nih yang bikin kebelet nikah, lelah bener kuliah.

Ini adalah cerita pertama nsh! Sangat diharapkan komentar dan saran membangunnya, jangan lupa juga untuk vote ya, terima kasih😊

Sweetest FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang