Romantic Sunset

452 97 50
                                    

Hari mulai mencetak senja. Menabur pergantian warna pada sang angkasa.

Menyusutkan terik cahaya. Memberikan kesan silau namun mengagumkan.

Manik itu memandang takjub. Goresan air laut yang menjamah kulit kakinya seakan menambah nikmat kekaguman yang menderanya.

Mengenyahkan pasir yang bersarang disekitar kakinya.

Menghela udara sebanyak-banyaknya. Memintanya untuk mengalir dan menyentuh paru-paru sebelum diputuskan untuk dihembuskannya kembali.

Terpaan angin ringan yang menghempas, menampar ringan padanya. Membiarkan beberapa anak rambut yang terjuntai bergerak ringan mengikuti arus gerak udara.

Kelopak itu berkedip ringan sambil menarik kedua ujung bibirnya. Melengkungkan senyuman tulus. Mempersembahkan kekagumannya pada sang alam.

Hanya deburan ombak yang meramaikan sekitar.

Hingga suara kecipak air mengganggu konsentrasinya. Dia menoleh ke samping kanan.

"Hyun"

Senyumnya kembali tersungging. Menanti seorang bermarga Nam itu yang perlahan mendekat padanya.

"Sendiri?"

tanya Woohyun. Basa-basi. Karena kedatangannya memang atas permintaan sang kekasih.

"Seperti yang kau lihat..."

Woohyun melempar senyum. Menyuguhkan pesona gravitasinya pada manik itu.

Pemuda itu, Kim Sunggyu, memutar tubuhnya. Kembali menghadap tampilan perjalanan matahari yang hampir menyelesaikan tugasnya yang diikuti oleh Woohyun.

"Apa yang kau lakukan?"

Memecah kebisuan setelah sekian detik tercipta. Woohyun membuka bibirnya.

"Tidak ada." jawab Sunggyu. Terlihat tak mengindahkan keberadaan Woohyun.

Woohyun berdecak. Dia mulai bosan.

"Begitu menakjubkan kah?"

Sunggyu mengangguk. Meng'iya'kan atas pertanyaan pemuda yang berdiri disampingnya.

"Lalu, apa gunanya aku disini, bila harus diacuhkan seperti ini?" mulai melakukan protes atas tindakan Sunggyu. Kekasihnya.

Melengos. Mengedarkan pandangannya ke arah lain.

Woohyun mendengus.

Sunggyu terkekeh melihatnya. Tanpa diduga, jemari Sunggyu menggait tangan bebas Woohyun. Membuat Woohyun terkejut. Menoleh ke arah Sunggyu yang masih setia dengan posisinya.

Perlahan, Woohyun mengubah rautnya. Menghangat tiba-tiba.

Ditariknya tangan yang telah berani menggenggamnya. Mendekat hingga pundak mereka bersentuhan.

"Indah..." lirih Sunggyu. Mata sipit itu tak berhenti memancarkan ketakjubannya. Hingga sang surya benar-benar telah kembali ke peraduan.

Berkedip puas. Menyapa kegelapan yang baru tercipta.

Menghela nafas lega. Dan memutar tubuhnya. Menangkap mata pemuda tampan yang sedari tadi memperhatikannya.

Terkekeh kecil atas tatapan 'aneh' pemuda dihadapannya.

"Apa yang kau lakukan?" ucapnya, sambil berniat beranjak dari tempat berbising ombak ini.

Tap.

Niatnya terkurung. Tangan itu lebih cepat melingkari tubuhnya.

Mendekap erat, hingga seluruh tubuh Sunggyu merangsek erat dalam rengkuhan itu. Kepalanya yang tersusup dilereh Woohyun, dada mereka bertemu, membuatnya mampu merasakan aturan denyut dada kiri Woohyun. Hangat.

"Berani sekali kau!"

"Apa?"

"Kau pikir aku disini hanya menemanimu?"

Mengernyit dalam dekapan.

"Lalu?"

"Aku minta imbalanku. Aku menginginkanmu." goda Woohyun.

Berpikir sejenak.

"Hyaaa!" pukulan sedikit keras menghantam pinggang Woohyun. Membuat Woohyun sedikit menggeliat sambil menahan tawa.

Debur gelombang air yang berbentur karang. Taburan bintang yang mulai menampakkan wujudnya. Beriringan kesempurnaan bulan yang memantulkan warnanya.

Keheningan tercipta. Menyesap setiap keadaan. Masih setia berpagut. Dalam belenggu perasaan. Terasa enggan untuk terlepas.

"Gyu"

"Hhmm?

"Aku hampir mati."

"Eoh?"

Woohyun semakin mengeratkan pelukannya.

"Kenapa selalu berdebar seperti ini? Lama-lama aku bisa mati."

Wajah Sunggyu memanas. Memberikan semburat yang menggambarkan ketersipuannya.

"Hey! Kau tidak pantas menggombal."

"Aku selalu bicara apa adanya!!" elak Woohyun. Hampir seperti protes. Membuat Sunggyu terkekeh. Lagi.

"Hyun..."

"eum?

"Kau menyebalkan!"

"Tapi kau mencintaiku."

"Kau terlalu percaya diri."

"Itu benar!"

"Aku membencimu."

"Aku mencintaimu."

Sunggyu terdiam. Kalimat yang mengalahkannya secara telak. Organ dibalik rusuk kiri atasnya berdetak lebih dari yang seharusnya.

Permukaan wajahnya semakin memerah. Tersembunyi dalam lilitan lengan Woohyun.

Woohyun mulai melonggarkan pelukannya. Tersenyum menang ketika mendapati Sunggyu yang menundukkan kepalanya. Dia tahu apa yang disembunyikannya.

Meraih wajah 'imut' itu perlahan. Menghadapnya. Memaksa manik mereka untuk berperan.

Lama. Saling mengaitkan tatapan. Pelan namun pasti. Bibir mereka mulai saling menyapa.

Menalikan hati bersama kediaman bibir mereka.

Tersentuh secara erat. Tak berniat untuk bergerak. Hanya bertahan dalam sentuhan innocent dan ketulusan.

Kelopak keduanya menutup berdasarkan insting. Begitu menggiurkan.

Mendalami cinta dengan keindahan.

END.

Met Malam Jumat... 

Bahagia! Aku bahagia!
Woohyun is back! Woogyu is back! Vitamin banget! 😍😘😎

Terinspirasi cahaya matahari di vlive kemaren.. Lebay banget.. Ga Nyambung! Biarinlah! 😆

So vommentnya aja ditunggu.. Gomawo.. 😚

XOXO MrsTripleHyun

Coretan Cerita Cinta WoogyuWhere stories live. Discover now