Chapter Two (I Love You Jen!)

198 44 2
                                    

Ezra tidak bisa melupakan perkataan Jennifer, gadis berambut pirang itu tidak berkata sedikitpun ke dirinya, dia bersabar menunggu sampai Jennifer mau berbicara dengannya.

Jennifer selesai rapat bersama semua karyawannya membahas tentang habisnya masa kontrak para model yang bekerja di AM, penjualan semakin menurun, di tambah belum mendapatkan suntikan dana dari client, perusahaanya sekarang di ambang ke kebangkrutan. Model yang tersisa hanya Ezra, memutar otaknya menggunakan sisa persediaan yang ada.

Pemotretan di lakukan Ezra di siang bolong, sang photographer sibuk menangkap berbagai pose yang Ezra lakukan. "Ezra tahan 1..2..3 jepret, okey pose selanjutnya." Ucap photographer mengarahkan kameranya.

Bentuk badan Ezra yang proporsional membuat pandangan Jennifer tidak berpangling. "Saya rasa sudah cukup, besok kita lanjutkan lagi." Jennifer menunggu Ezra di depan basement, Ezra keluar dari lift menghapus makeup-nya, menghampiri Jennifer yang menunggunya sejak tadi.

Seperti di dalam dongeng, sang sopir setia mengantarkan tuan putri ke apartement, mobil berhenti di parkiran apartement milik sang putri, dengan anggunnya sang putri berjalan memasuki istana, sang sopir meletakan kunci mobil sang putri di atas meja.

"Sudah malam, aku pamit ya." Ezra melangkahkan kaki kananya keluar dari apartemet.

Mendadak Jennifer mencegahnya, "Berhenti! Aku akan menyiapkan makan malam, jadi beristirahatlah sejenak." Jennifer mengeluarkan bahan masakan di kulkas, mulai memasak makan malam.

Ezra tersenyum akhirnya Jennifer berbicara dengannya. "Jennifer sayang." Ezra memberanikan dirinya memanggil Jennifer dengan panggilan sayang.

"Sayang??" Jennifer sedikit heran tiba-tiba saja Ezra berkata demikian, makan malam sudah siap tapi Ezra terus menggodanya.

"Bolehkah, aku memanggilmu sayang?"

"Silahkan kalau itu yang membuatmu senang, panggil aku sayang sesukamu."

"Bolehkah aku bercinta denganmu?" Tanya Ezra, menggendong tubuh gadis berambut pirang dan membawanya ke kamar.

Gadis itu tersenyum ke girangan, merasakan tubuhnya di letakan di kasur yang empuk "Sure." Ucapnya dengan manja, siap menerima sentuhan Ezra.

"I love you." Ezra menyatakan rasa cintanya ke Jennifer, mencium bibir Jennifer dan melepaskan hastrat di kasur yang empuk.

Setelah mereka bercinta cukup lama, Jennifer memakai pakaiannya, tidur di samping Ezra.

"Ezra aku ingin kamu tinggal bersamaku di apartement, aku kesepian kalau harus hidup sendiri." Jennifer memeluk badan Ezra, menarik selimut.

"Nanti kalau kekasihmu tau kita tinggal bersama, hubungan kalian akan berakhir."

"Hubungan kami? Long distance, tapi dia mengunjungiku nanti, kamu harus mengaku ke dia kalau kamu itu sepupuku." Jennifer memainkan lidahnya di badan Ezra.

"Tidak masalah, tapi aku mau kamu berhenti melayani nafsu client mu, aku akan mencoba membantumu mencarikan client yang tepat."

"Bagaimana ya itu sulit." Jennifer berhenti memainkan lidahnya, dia menjadi ragu mendengarkan perkataan Ezra.

"Jangan menyerah sayang." Ucap Ezra memberi semangat.

***

Jennifer duduk di cafe dengan caffe latte kesukaanya, dia menunggu seseorang. Kejauhaan terdengar suara pria yang memanggil namanya, Jennifer melambaikan tangan ke arah pria itu.

"Chagiya." Park Taejun pria asal Korea Selatan berkulit putih bermata sipit mendekati Jennifer.

"Sudah lama menungguku, chagi?" Tanya Taejun.

Prison Love [On Going]Kde žijí příběhy. Začni objevovat