∞Chapter 1∞

Mulai dari awal
                                    

*

“Aku benar-benar lelah, tidak bisakah Park Seonsaenim memberiku tugas yang berat…” SungJong yang baru datang segera bergabung dengan Woohyun,Myungsoo, dan juga Sunggyu di meja kantin. Ah atau lebih tepatnya SungJong lebih memilih untuk duduk di sebelah Woohyun.

Woohyun segera merengkuh bahunnya dan mengelus rambut SungJong penuh perhatian. Dan SungJong terlihat tersipu diperlakukan seperti itu. Myungsoo dan Sunggyu menjadi penonton setianya. SungJong adalah yang termuda disini, dia lulus lebih awal sehingga bisa sekelas dengan mereka. Sikapnya yang terkadang masih labil membuat mereka harus mengerti.

“SungJong-ah…”Myungsoo menyodorkan segelas minuman padanya. “Minumlah…”

“Mwoo? Aku tidak mau, kau sudah meminumnya…”

Myungsoo tertawa pelan. “Kalau aku belum meminumnya aku tidak akan memberikannya padamu, hahaha….”

“Kau sialan!” SungJong mengangkat tangannya dan bersiap memukul Myungsoo. Namun Woohyun segera menahan tangannya.

“Kita satu kelompok…” sahut Myungsoo kemudian. “Kau harus datang ke apartemenku dan kerjakan tugasnya…”

SungJong mencibir, dia kemudian meraih gelas minuman Woohyun dan meminumnya sedikit. Mereka berdua memang sering bertukar minuman dan makanan, Oleh sebab itu Myungsoo tadi menyindirnya dengan menyerahkan minumannya pada SungJong.

“Aku tidak bisa, aku ada urusan….” Sahutnya kemudian.

“Urusan? Apa yang akan dilakukan anak kecil sepertimu?” tanya Myungsoo ingin tahu. “Ahh aku tahu, kau pasti ingin pergi minum-minum?Seperti waktu itu kan…”

Wajah SungJong seketika memerah kesal, karena saat itu Myungsoo memang sedang memergoki dirinya hendak masuk ke Bar. Namun SungJong beralasan hanya untuk menemui temannya saat itu.

Myungsoo tertawa pelan. “Aku akan menunggumu nanti, jika kau tidak datang…aku akan mendatangi kamarmu dan menculikmu…”

“YAA!!!” SungJong hendak memukul Myungsoo namun dengan cepat Woohyun menahan tangannya dan segera menggenggamnya. Kemarahan SungJong seketika mereda. Myungsoo hanya menggeleng-gelengkan kepala melihatnya. Jika sudah begini dia dan Sunggyu hanya bisa saling pandang menahan geli.

“Akan lebih baik kalau kau satu kelompok dengan Myungsoo, kerjakan dengan baik…” ucap Woohyun. “Lalu aku dan Sunggyu hyung akan mengerjakannya juga…”

Tidak ada penolakan dari SungJong, dia hanya menuruti ucapan dari Woohyun. Woohyun sepertinya hanyalah satu-satunya yang bisa mengendalikan SungJong.

****

Myungsoo kembali sedikit agak sore hari ini. Dia benar-benar pulang secepat yang ia bisa, jika SungJong sudah datang mungkin namja itu akan marah besar begitu mengetahui jika dirinya tidak ada di apartementnya. Myungsoo bertemu dengan mantan kekasihnya dan ketika mereka berbincang dirinya sampai lupa waktu.

Namun, tidak ada siapapun di kamarnya ketika Myungsoo sampai, tidak ada tanda-tanda jika SungJong telah kemari. Pintunya masih tertutup dengan rapat. Myungsoo menggerutu pelan, itu artinya SungJong tidak kemari tadi.

“Dasar anak kecil!” namja itu mencoba untuk menghubungi SungJong, tersambung namun tidak kunjung mendapatkan balasan. Myungsoo mencobanya lagi dan lagi, tetapi tetap tidak ada jawaban.

Tidak bisa dibiarkan, Myungsoo kembali menyahut jaketnya dan pergi. Dia butuh otak cerdas SungJong untuk menyelesaikan tugasnya. Jika SungJong tidak mau datang, itu mudah sekali, apartementnya tidak jauh dari apartementnya bahkan hanya beberapa meter saja, Myungsoo tidak butuh waktu yang lama untuk mendatanginya.

∞Accidentally∞ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang