14. My wife is a gangster

1.9K 150 19
                                    

Author pov

Setelah seminggu pengakuan Shania terhadap Melody dengan kondisinya yang sudah hamil menginjak 3 bulan. Tidak membuat keresahan Shania hilang begitu saja, karena selanjutnya ia harus mengungkapkan kondisinya yang sebenarnya kepada Beby.

Sejujurnya tak mudah melupakkan Boby yang merupakan cinta pertamanya. Bahkan cintanya sudah begitu besar hingga persetubuhan yang ia lakukan terhadapnya adalah bukan hal ia sesali, terutama kehadiran calon manusia yang bersemayam dalam rahimnya.

Entah apa yang terencanakan. Kehadiaran Beby adalah obat sebagai penawar kehilangan yang ia rasakan saat kepergian Boby untuk selama-lamanya. Bagaimana tidak jika Beby selalu memberikan kenyamanan (?)

Bukan berarti sebegitu mudahnya Shania menggeser posisi Boby pada hatinya. Shania menyayangi Beby namun untuk kata cinta Bobylah pemiliknya. Namun Shania tak mau egois. Yang sekarang ia butuhkan adalah apakah Beby mau menjadi calon ayah untuk si jabang bayi yang ia kandung, walaupun Beby seorang wanita.

.
.
.
.

Disiang hari yang cerah tepatnya dikampus Beby. Wanita berambut pendek itu berjalan menuju mobilnya yang diparkir. Dengan terburu- terburu ia masuk kedalam mobil dan meletakkan kepalanya secara perlahan pada stir mobilnya. Keheningan telah tercipta hingga air mata yang sedari tadi tertahan dipelupuk matanya jatuh secara perlahan membasahi lengannya hingga berakhir suara tarikan cairan kental pada hidung Beby.

Sreeeeettt

"Yeeeeeeess yuhuuuuuu" teriak Beby dengan berlinang air mata.

"Akhiiiiirrnyaa.. akhiiiirrnyaa skripsiku kelar jugaaa.. Makasih Ya Tuhan. I love you dospem I love you skripsi and I love caniya... uwuwu" ucap rasa syukur yang Beby rasakan.

Tidak sia-sia yang Beby lakukan untuk mengejar skripsinya agar lulus tepat waktu. Dengan bantuan Shania, skripsi Beby tentang dunia hiburan malam telah terselesaikan sebagai mahasiswi psikolog. Namun cinta Beby yang tumbuh dari pertemuan demi pertemuan dia dengan Shania terus berlanjut hingga sekarang.

Akhirnya Beby dapat bernafas lega dan bisa memfokuskan dirinya kepada Shania karena selama semingguan ini Beby sibuk mengurusi skripsinya yang sekarang sudah di Acc dan siap untuk wisuda. Dan sekarang waktunya untuk Beby memperjelas rasa ia miliki dengan beranjaknya mobilnya menuju ketempat wanita yang telah berada diposisi kedua terpuncak setelah kedua orang tuanya.
.
.
.
.

Smartphone Beby bergertar disaat ia telah sampai dipekarangan rumah Melody. Hadirnya Beby disini tidak lain adalah memberi kejutan kepada Shania akan kedatangannya yang tiba-tiba. Beby menyipitkan pandanganya dan melihat panggilan tersebut dari Shania. Panjang umur juga ternyata. Dengan sigap ia segera mengangkat panggilan dari Shania.

"Halo Beb. Kamu dimana" panggil Shania cepat dari balik telfon.

"Iya Nju. Aku dikampus. Kenapa?"tanya Beby dengan sedikit menahan tawa karena telah berbohong.

"Gimana? Skripsinya uda kelar belom? Hari ini kita bisa ketemu ga?" tanya Shania sedikit memohon.

"Hmm gimana yah Nju, ternyata skripsiku masih direvisi.." ucap Beby berbohong.

"Beeebb.."

"Hahaha bisa kok Nju. Nih aku uda didepan rumah"

"Eh serius.. ga boong kan.."ucap Shania sambil berlari menuju pintu depan rumah dan melihat sosok yang ia hubungi dari balik telfon.

"Iya serius. Buruan deh"

"Awas boong jidat makin lebar.."

"Hai Nju" sapa Beby dari telfon.

My wife is a gangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang