12. Breathless

317K 14.4K 551
                                    

      Suara di area itu semangkin meria  saat Peter memulai permainanya. Jasmine berbalik dan melihat Peter tersenyum bangga melihatnya. Meski mukanya memar Peter tetap dengan baik memainkan alat Djnya. Jasmine memandang keadaan Peter dengan pilu namun mulai cemas melihat beberapa gadis di bawah umur bergabung di lantai dansa saat mendengar lagu berjudul Turn The Night Up di mainkan Peter.

      Peter pintar memilih musik membuat area itu seperti di club, ditambah flashing lights club yang berwarna biru itu kini telah terlihat karena hari sudah gelap. Banyak laki-laki dan wanita berteriak dan bersorak gembira memuji Peter, karena peter meremix lagu Enrique Iglesias yang berjudul Turn The Night Up dan menggabungkan lagu berjudul Ring my bell dengan apik. Gadis-gadis itu berteriak sambil asik dance dengan patnernya dengan gila.

      “Apa Benedict bisa memainkan alat musik?” Triak Jasmine kuat agar terdengar oleh Taylor di sela musik dan suara orang-orang di lantai dance. Ia melihat Benedict yang tadi di tarik Sergio menjauh dari mereka. Taylor menggeleng degan senang

      “Setauku tidak haha” triak  Tylor gembira. “Oh sepertinya ada” tambah Tyor menggantung, sengaja menggoda Jasmine.

       “Apa?” tanya Jasmine berteriak tidak sabar.

       “Sebenarnya dia pintar memainkan piano tapi itu pasti justru akan membuat para gadis itu speechless  dan jatuh bertekuk lutut oh atau memegang dadanya dan menatap Ben dengan mata memuja, bukan jeritan histeris hahahaha” Tayor tertawa dengan suara keras hingga melebur dengan brisiknya hingar bingar area party.  Ia sangat puas melihat kekesalan Jasmine.

      Meski ia mencintai pria itu namun Ia tidak ingin Benedict menang,ia tidak ingin Benedict akan pulang bersama Jasmine malam ini. Apa lagi Jasmine adalah musuhnya sejak lama.

      Melihat Taylor yang menari dengan genit membuat darah Jasmine mendidih karena kesal. Taylor meloncat-loncat dengan senang, permainan Peter sangat apik, deru musik sangat kuat dan kental dengan musik dance RnB. Ia terus tertawa melihat Jasmine kesal

      “Well sepertinya kita sudah dapat pemenangnya Jas, congratulations bitch hahaha” triak Taylor  gembira luar biasa. Ia berteriak  berharap suaranya dapat terdengar dengan jelas oleh Jasmine. Dua teman Sergio dan Benedict ikut menari bersama Taylor. Mereka tertawa dan menari, tampak sangat menyukai permainan Dj Peter.

      Saat melihat Benedict yang sudah ada di dekatnya Jasmine menarik lengan pria itu untuk pergi. Namun Benedict menolak. Jasmine berhenti dan berbalik berhadapan dengan suaminya.

      “Please. Aku tidak ingin kau kalah Ben” ucap Jasmine memelas. Benedcit tersenyum melihat raut cemas di wajah istrinya. Ia senang gadis itu memperdulikannya, meski gadis itu meragukannya, setidaknya gadis itu memperlihatkan bahwa ia tidak perduli dengan kekonyolan yang ada di party itu.

      “Sebenarnya aku bisa saja membantu Benedict mendapat jeritan histeris dari gadis-gadis yang masih banyak duduk menjaga image mereka dengan baik itu Jasmine.” Triak Taylor dari balik punggung Jasmine. Ia melepas tangan Jasmine yang memegang lengan Benedict dengan kasar. Seperti melarang Jasmine menyantuh kekasihnya.

      Berbalik ia yang bergelayut mesra di tubuh Benedict. “Cukup aku mencium Benedict di panggung pasti akan membuat mereka menjerit tidak terima dalam hitungan satu detik” tawar Taylor dengan kedipan mata genit ke Benedict.

      Mendengar tawaran Taylor Jasmine semangkin berang,ia mendorong tubuh Taylor yang bergelayut mesra di tubuh suaminya dengan tidak suka.

      “Trimakasih tawaranmu itu Taylor, kalaupun itu perlu, aku yang akan melakukannya” seru Jasmine  kesal namun senang seperti mendapat ide brilliant.

Breathless [Claudia Jasmine]Where stories live. Discover now