3. Oh shit!

432K 13.7K 121
                                    

Di area hotel yang berarsitektur bak kastil megah ingris tampak seorang gadis turun dari mobil Zenvo ST1 putih. Ia berlari kecil masuk ke dalam hotel. Hotel itu sangat mewah, terlihat dari lampu kristal yang sangat besar tergantung tinggi dan menjulang ke bawah, ukiran patung patung dan guci-guci mahal yang penuh artistik. Seketika keheningan tercipta di loby hotel mewah tersebut.

Terdengar suara tumit sepatu rancangan Stuart Weitzman beradu dengan lantai granit yang di hasilkan dari setiap langkah seorang gadis. Semua mata tertuju ke arah seorang gadis yang terlihat anggun, gadis itu tidak lain adalah Claudia Jasmine.

Bukan karena dari pakaian-nya yang menempel di tubuhnya adalah rancangan dari Diane von furstenberg. Tetapi karena kecantikan dan pesona seorang Claudia Jasmine yang sangat terlihat sempurna, kulitnya yang mulus dan memiliki kaki yang panjang dan indah, tubuhnya terlihat sangat profesional. Dia juga memiliki aura yang terpancar untuk menebarkan energi dalam sebuah ruangan yang penuh dengan banyak orang, dan membuat orang-orang bertanya 'Siapa gadis itu?'

Semua pegawai hotel yang mengenalnya serentak menunduk menandakan memberi salam hormat ke arahnya. Padahal gadis itu sama sekali tidak melihat salam para pegawai -pegawai tersebut, ia juga mengabaikan seluruh mata yang terpesona memandangnya.

Jasmine melangkahkan kakinya semangkin cepat menaiki satu persatuh anak tangga. Meskipun tangga itu sangat panjang, memutar mengelilingi ruangan ke lantai atas tidak sama sekali menyurutkan semangat Jasmine untuk melangkah lebih cepat.

Tadi pagi saat ia bangun tidur, Janet memberitahu besok adalah hari pernikahannya. Mendengar kabar itu Jasmine kaget bagaikan tersambar petir, ia tak menyangka ternyata kakeknya tidak bercanda, kakeknya sungguh malakukan hal itu!

Jasmin bisa saja saat ini langsung melarikan diri ke belahan dunia lainnya namun ia tetap ingin menemui James kakaknya, menuntut penjelasan. Ia tidak ingin nantinya hidupnya hanya akan di penuhi dengan drama pelarian dari pengejaran kakeknya. Itu alasan mengapa Jasmine ada di hotel ini sekarang, kakanya James pasti sedang berkerja pada saat ini.

Dan ternyata benar saja, saat Jasmine telah sampai di ruangan khusus untuk GM di hotel itu. James sedang mencumbu seorang wanita bernama Catrine. Bibir mereka saling melumat dengan rakus, tangan kiri James menompak tubuh Catrine agar tetap berdiri tegak, sedangkan tangan kananya berada di dalam celana dalam Catrine.

James menyadari kehadiran seseorang, tetapi tidak menghentikan aktifitasnya. Kepala pria itu sudah pening menahan gairah karena remasan Catrine di miliknya. Melihat itu Jasmine semangkin berang

"Oh come,on" Jasmine berdecak tidak percaya "Fuck off Jems!!" bentaknya keras

Menyadari kehadiran Jasmine, Catrine refleks mendorong tubuh James dengan kuat mengakibatkan James mundur dua langkah. Wanita itu cepat merapikan kemejanya yang berantakan akibat cumbuan James.

"Shit!!" Jemes mendesis marah, menatap seseorang yang menggangu kesenangannya, ia sangat marah karena gairahnya tak terlampiaskan.

Melihat emosi James yang memuncak tidak menciutkan emosi Jasmine sedikitpun, tatapannya jauh lebih tajam ke James, melihat itu seketika James seakan menyadari sesuatu. Seseorang yang mengganggu kesenangannya itu adalah adiknya sendiri, Claudia Jasmine. Seketika itu juga tatapan James melembut minta di kasihani oleh adiknya, cepat cepat James menghampiri Jasmine hendak memeluk adiknya itu

"STOP! Mundur Jems, jauhkan tanganmu. Jangan menyentuhku dengan tangan kotormu itu!!" pekik Jasmine cepat, ia memandang jijik ke tangan James yang tampak masih basa oleh cairan Catrine. Menyadari itu James hanya terkekeh dan pergi ke arah toilet di ruang kerjanya. Kini tatapan Jasmine jatuh ke sahabatnya Catrine yang hendak memberikan ciuman salam di pipinya

Breathless [Claudia Jasmine]Where stories live. Discover now