"Perkenalkan saya Rayhan Johnson, dan Saya yang akan mengajarkan pelajaran Matematika mulai hari. Semoga kita bisa berkerja sama dengan baik" Perkenalan Rayhan. Semua orang terkejut mendengar nama Johnson di sebut. Semua orang tahu bagaimana kayanya dan berkuasanya keluarga Johnson, dan mereka tidak akan diam jika ada yang mengusik  salah satu anggota keluarga mereka.

Hening.

"Baiklah. Anda bisa langsung mengajar hari ini, kalau begitu saya pamit" Guru itu pun pergi dari kelas.

"Baiklah, apa ada yang kalian ingin tanyakan?" tanya Rayhan pada seluruh siswa di kelas, tidak ada satu pun yang menjawab.

"Saya dengar dari guru sebelumnya, bahwa setiap hari senin kelasnya akan selalu mengadakan test. Apa itu benar?" tanya Rayhan dengan wajah datar, tapi tetap tampan.

"Benar" ucap seluruh siswa.

"Baiklah. Simpan tas kalian, dan hanya ada peralatan tulis di meja!!" teriak Rayhan membuat semua panik dan cepat cepat menaruh tas mereka di bawah meja dan hanya menyisakan peralatan tulis di meja.

Lauren dengan cepat pindah ke belakang dan duduk di bangku samping Clara yang kosong.

"Kerjakan dengan benar!" bisik Lauren pada Clara, dan Clara hanya mengagguk mengerti.

"Saya akan membagikan soalnya dan waktu kalian hanya 1 jam"

.
.
.
.

10 menit lagi. Dan Clara baru saja menyelesaikan ulangannya.

"Sudah" bisik Clara. Lauren yang mendengar itu pun langsung menukar kertas jawaban Clara dan dirinya. Lauren hanya perlu memberi nama pada kertasnya dan selesai.

Clara memandang kertas jawaban Lauren. Kosong, itulah yang ia dapatkan.

"Waktunya 5 menit lagi" clara mendengar itu pun langsung mengerjakan lembar jawabannya.

.
.
.
.

"Waktu habis! Kumpulkan lembar jawabanya di depan!" Clara yang mendengar itu panik, bagaimana pun ia baru saja menyelesaikan 2 soal dari 20 soal.

Lauren bahkan sudah mengumpulkan lembar jawabannya.

"Kau yang di belakang. Kumpulkan Jawabanmu!" perintah Rayhan dingin. Clara akhirnya menyerah dan mengumpulkan jawabannya.

Clara mendudukkan dirinya kembali di bangkunya dengan tak bersemangat.

Sedangkan Rayhan langsung menilai hasil jawaban semua siswanya.

"Siapa yang bernama Clara!" Clara mengangkat kepalanya takut. Dan semua orang yang ada di kelas hanya menatapnya iba.

"Ke depan!" perintah rayhan dingin. Dengan ragu Clara bangkit dan melangkahkan kakinya menghampiri sang guru.

"Ada apa denganmu Hah!! Aku memberimu waktu 1 jam dan kau hanya baru ngerjakan 2 soal saja! Apa kau menganggap test ini hanya mainan Hah.." Teriakan Rayhan.

Clara menundukkan kepalanya takut.

"T-tidak" cicit Clara hampir tak terdengar.

"Sepulang sekolah, bersihkan perpustakaan lalu laporkan padaku jika kau sudah menyelesaikan hukumanmu" clara hanya mengangguk mengerti.

"Aku akan menyebutkan orang orang yang mendapatkan nilai rendah. Dan kalian yang aku sebutkan harus mengikuti kelas tambahan saat pulang sekolah besok" Rayhan pun menyebutkan orang yang memiliki nilai rendah, dan sudah pasti ada nama Clara di sana.

.
.
.

Sudah jam 4 sore, dan Clara baru saja menyelesaikan hukumannya, bayangkan saja perpustakan sebesar ini ia bersihkan seorang diri. Badannya lemas karena belum makan dari tadi siang. Dengan gontai Clara berjalan keruangan Pa Rayhan.

Tok tok tok

Clara membuka pintunya sedikit.
"Permisi" Clara mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan mencari keberadaan sang guru.

Ruangan yang jauh lebih besar dari ruangan guru lainnya pikir Clara.

"Apa yang kau lakukan di sini. Apa kau ingin mencuri!" Clara kaget mendengar suara itu, dan langsung memundurkan badannya. ia langsung melihat guru yang ia cari berjalan mendekatinya.

"I-itu tidak benar. Aku kesini ingin memberi tahu, bahwa aku sudah menyelesaikan hukumanku" sahut Clara cepat, Karena ia tak ingin gurunya ini semakin memandangnya jelek.

"Baguslah kalau begitu. Apa kau akan pulang setelah ini?" tanya Rayhan.

"Iya, saya akan langsung pulang setelah ini. Kalau begitu saya pamit" pamit Clara.

Clara mulai melangkahkan kakinya melewati Rayhan, tapi langkahnya terhenti saat pergelangan tangannya di tahan oleh Rayhan.

"Aku juga akan pulang, Sekalian aku akan mengantarmu pulang" ucap Rayhan dengan tangan yang masih menahan tangan Clara.

"I-itu tidak perlu" gugup Clara mencoba melepaskan tangannya.

"Aku tidak menerima penolakkan" Rayhan langsung menarik tangan Clara menuju parkiran.

"A-aku bisa pulang sendiri" protes Clara.

"Masuk!" perintah Rayhan saat mereka sampai di parkiran tepatnya di samping mobil sport milik Rayhan.

"Masuk!!" perintah Rayhan dingin karena tak suka di bantah. Clara pun akhirnya menyerah dan masuk ke dalam mobil.

.
.
.

"Terima kasih telah mengantar saya pulang" ucap Clara saat mobil itu berhenti tepat di depan rumahnya.

"Mnn"

"Saya akan masuk. Hati hati di jalan" dengan cepat Clara membuka pintu mobil itu dan berlari memasuki rumahnya.
.
.
.

.

Tbc

Akhirnya part awal selesai juga. Ada yang penasaran?? semoga banyak yang suka cerita baruku yang gj ini cerita :* :)

Warning typo bertebaran

Penulisan acak acakan

See you next part :) :)

The Teacher is My Husband (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang