MY BOSS & I ( TELAH TERBIT )

PROLOG

Pada saat itulah mobil itu melewatinya. Mencipratkan genangan air bekas hujan semalam ke arah Sommer melalui rodanya yang berputar laju. Akibatnya dengan mulus, air itu mengenai celana panjang dan sepatunya.

"BERENGSEK!!," pekik Sommer marah.

Mobil sporty hitam itu berhenti tepat di lampu lalu lintas. Jaraknya cukup dekat dengan Sommer berdiri. Dia merasa teriakan marahnya pasti terdengar karena dilihatnya dari pintu penumpang belakang terbuka. Seraut wajah tampan melongok ke arah Sommer. Dengan raut wajah tanpa ekspresi, pria itu memalingkan wajah dan menutup pintu mobil dengan keras.

Sommer berdiri mematung. Dadanya bergolak karena marah. Dilihatnya mobil itu telah melaju ketika lampu sudah hijau. Tinggal dia berdiri di sisi jalan dengan celana dan sepatu basah.

Dia menghela napas dan menunduk. Mencoba menepis kain celananya dengan usaha semoga lekas mengering namun dengan sangat disayangkan tetap saja basah. Beruntung warna celana yang dikenakannya berwarna hitam sehingga tak terlalu tampak basahnya.

"Sepertinya hari ini bukan hari keberuntunganku," keluh Sommer dan kembali dia berjalan, kali ini dengan lambat.

***

Sommer berdiri tepat di luar perusahaan itu. Gedung pencakar langit dengan nama perusahaan Debendorf Otomotive Company&Friends memiliki ukuran setinggi 30 tingkat, salah satu gedung pencakar langit yang berada di Los Angeles yang terkenal sebagai kota dengan gedung pencakar langit terbanyak.

Sommer melihat di lantai pertama terdapat banyak sekali mobil-mobil mewah di pajang dengan beberapa wanita cantik hilir mudik melalui kacanya yang bening dan jernih. Mereka mengenakan setelan hitam yang elegan dengan rok pendek ketat di atas lutut di tubuh mereka yang ramping, sepasang sepatu high heels setinggi 15 centi atau lebih menghiasi kaki jenjang mereka. Rata-rata mereka berwajah cantik bagai boneka dengan rambut cokelat atau pirang. Ada beberapa pria -mungkin pelanggan atau relasi- yang melihat-lihat koleksi mewah perusahaan itu.

Otomatis Sommer menatap dirinya dan membandingkannya dengan para gadis itu. Dia seperti burung pipit masuk ke sarang burung merak. Dengan celana panjang kain yang ujungnya lebar yang basah dan penampilan sederhananya, sepertinya perusahaan itu salah memilih orang, keluh Sommer dalam hati.

Tapi dia tahu, dia diterima karena nilainnya yang tinggi. Maka dengan percaya diri, dia melangkah memasuki gedung. Kebetulan dia melirik ke samping gedung. Sebuah mobil sedan sporty hitam yang elegan terparkir di situ.

Sommer mencoba mengenali lambang yang terdapat di muka mobil. Lambang Aston Martin One-77 tercetak sombong seolah mengejek Sommer. Sejak dia mendapatkan jawaban penerimaan di perusahaan mobil mewah tersebut, dia mulai rajin membaca daftar nama-nama mobil mewah yang ada di dunia. Salah satunya adalah mobil yang sedang terparkir di depannya itu. Aston Martin One-77 merupakan mobil yang didesain dengan amat sporti dan mewah. Siapapun yang mengendarainya pastilah memiliki jumlah uang yang amat banyak mengingat mobil pabrikan Inggris itu dibandrol dengan harga 1.85 juta dollar. Sommer bahkan nyaris menahan napasnya saat menyadari harga yang dikeluarkan sang pemilik untuk mobil itu.

Mobil itu!! pikir Sommer. Apa yang dilakukan pria itu di sini? Mencari mobil? Baguslah jika ada kesempatan aku akan menuntutnya, omel Sommer dalam hati.

Dan dia menuju bagian resepsionis.

TBC.....

Oke fix...MY BOSS & I akan segera dimulai..happy reading guys...

love dindin ^^