Part 3

20.1K 1K 9
                                    


VOTE dulu sebelum membaca.
Selamat menjalankan ibadah Puasa yang ke3☺.

⭐⭐⭐

Sudah empat hari William tidak pernah menemui anak itu lagi direstoran, karena William sedang merencanakan sesuatu. Dan sekarang William baru bisa untuk kembali menemui anak itu direstoran.

Selesai mandi William berpakaian rapi, lalu menuju kerestoran tersebut. William sampai dan dia melihat jika anak itu sedang sendirian bermain handpone, tanpa berpikir panjang William menghampiri Darrer dengan wajah bahagia.

William duduk disamping Darrer melihat jika Darrer sedang bermain game, "Aku bisa menyerang pasukan digame itu." ucap William tiba-tiba yang membuat Darrer terkejut.

Darrer menatap wajah William. "Uncle seperti hantu saja, tiba-tiba datang lalu pergi," gerutu Darrer kesal karena dia dikejutkan oleh kedatangannya.

William hanya bisa tertawa sembari membalas tatapan wajah anak itu. Pikirannya langsung dipenuhi oleh pertanyaan yang tidak pernah dia bayangkan.

"Kenapa anak ini sangat mirip denganku? Hanya bentuk alis matanya yang berbeda." batin William terkejut ketika dia memperhatikan wajah Darrer.

Darrer yang merasa heran dengan William hanya bisa diam menatap lurus kedepan. Darrer sangat tidak suka jika dirinya sangat diperhatikan oleh seseorang, Darrer menghela nafas kasar tanpa menatap William.

"Ada apa?" William menggarukkan kepalanya yang tidak gatal, dia juga dibuat bingung dengan anak ini.

"Tidak!" jawab Darrer tidak perduli.

Suasana menjadi hening selama beberapa menit, dan pada akhirnya William yang memulai pembicaraan terlebih dahulu. Mereka berdua kembali bermain handpone bersama, jika orang melihatnya mungkin mereka berpikir sangat akrab seperti ayah dan seorang anak yang sangat bahagia.

Setelah dua jam mereka terus berbicara tentang game dan saling mengajarkan satu sama lain, tidak lama kemudian ada seorang wanita yang sedang berjalan menghampiri mereka berdua, wanita itu adalah Sandra. Sandra sangat terkejut melihat anaknya, Sandra berpikir jika dari tadi anaknya itu sendirian tapi tidak tahunya ada seorang laki-laki yang bermain bersama anaknya itu.

Wajahnya menahan emosi, perlahan Sandra menghela nafas kasar. "Kita pergi dari sini, Mommy sudah selesai bekerja." tanpa menatap wajah laki-laki itu Sandra menarik tangan anaknya supaya segera pergi.

Darrer merasa heran melihat tingkah Mommynya yang sedikit berbeda, "Ta...tapi Mom?" tanya Darrer takut.

Sandra menatap tajam anaknya. "Mom tidak suka dibantah, sekarang kita pergi." tegas Sandra tanpa memperdulikan William.

William yang merasa heran hanya bisa diam sembari memperhatikan mereka berdua. Matanya menatap tajam wanita itu ketika wanita itu menarik tangan anaknya dengan kasar. William berjalan dengan cepat menghampiri mereka, "Jangan menarik tangan anakmu seperti itu," tegur William tidak suka.

Sandra berbalik arah ketika William mengikutinya, "Apa ada masalah denganmu? dia anakku bukan anakmu, jangan pernah ikut mencampuri urusan keluargaku." bentak Sandra menekan setiap kata anak sembari menatap tajam William.

William mendengus kesal. "Setidaknya jangan menarik tangan anakmu seperti itu, mungkin anakmu merasa kesakitan." tegur William memberikan nasehat.

"Terserah diriku!" ucap Sandra tidak perduli.

Tengo Un Amor (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang