Part 1

3.8K 127 6
                                    

“Pertemuan Yang Telah di Takdirkan”
_

________________________

Anaf Ramadhan Nafi, laki-laki yang sangat tampan bersekolah di SMA ternama di Samarinda. Laki-laki yang jail tapi sangat tau tentang batasan-batasan berteman dengan lawan jenisnya, iman yang ada pada dirinya mungkin sudah tertata rapi diwajahnya tak bisa dibohongi lagi pancaran cahaya iman dan taqwanya sehingga dapat meruntuhkan hati para gadis yang melihatnya.

Tahun ini penerimaan siswa-siswi baru di SMA itu dan tahun ini Rama menjadi kakak kelas 12 SMA. Rama, selalu berkumpul dengan teman se’gengnya, ya itu adalah Alex, Arief dan Rizky. Para kumpulan pangeran-pangeran yang selalu di idam-idamkan oleh para gadis-gadis.

Seperti biasa, setiap tahun para siswi yang baru masuk disekolah itu langsung mengenal Rama. Karena Rama kakak kelas yang paling tampan dengan jambul yang membuat para siswi tersenyum genit padanya.

Jam istirahat pun berlangsung, Rama selalu berkumpul dengan teman se’gengnya di depan kelasnya. Salah satu anak baru berjalan didepan Rama dan teman-temannya karena masih kebingungan tempat kantin disekolah itu. Rama yang sekilas melihatnya langsung mengkerutkan dahi, sambil berfikir “Siapa ya? Kayak kenal.” tanyanya pada dirinya sendiri.

“Dimana sih kantinya, aku sudah kelilingi semuanya juga!” gerutu Nur yang pelepis dahinya sudah dibasahi dengan keringat.

“Ih, gila ya tuh cewek. Ngomong sendiri.” ucap Alex yang melewati Nur dengan teman se’gengnya.

“Bukan gila, dia ngomong dalam hati tapi dalam mode loudspeaker” sambung Rama yang sesekali menengok kearah Nur.

“Bhahahaha..” pecah tawa mereka mendengar ucapan Rama.

Rama memasang topi yang sengaja terbalik dan menyisahkan sehelai jambulnya. “Aku kayak’nya kenal deh sama cewek tadi.” sambungnya.

“Halah Ram-Ram mentang mentang cewek yang tadi cantik. Lu, sok-sok kenal.” Saut Arief dengan cepat. Rizky, Alex pun langsung tertawa mendengar sautan Arief dan Rama hanya memasang wajah datar mendengar ucapannya.


Prov Rama

Jam menunjukkan angka 11 : 00 dimana, seluruh murid SMK ini harus memasuki kelasnya kembali setelah istirahat. Begitu juga dengan aku, hari ini jamnya guru Bahasa Inggris ngadakan ulangan harian.

Aku yang duduk sebangku dengan Arief dan dibelakang ditempati oleh dua sejoli, Rizky dan Alex. Daerah tempat duduk yang gak pernah ada sebuah kesunyian.

Guru telah membagikan lembaran soal ulangan Bahasa Inggris, beberapa detik mungkin kelas akan menjadi sunyi seketika tapi cuman beberapa detik aja ya. Soalnya aku tau, seribut apa dua sejoli yang duduk dibelakangku.
“Arieff…” panggil Alex. ‘Keributan akan dimulai’ ucapku dalam hati.

“Hm.” jawab Arief selalu singkat, karena ya memang orangnya gitu.

“Aku pinjam stipX, tadi tecoret nah.” Alex sambil menatap jawabannya yang salah.

“Enggak bawa.” ucapnya tanpa menoleh kearah belakang.

“Aihh,, yaudah gin aku coret aja.” tanpa basa basi Alex menyoret jawabannya lalu mengulang dibagian bawah tulisannya.

Selang 2 menit..

“Arief.. stipX, jawaban ku salah no 9.” pinta Rizky murid terpintar dikelas dan Arief pun mulai mencari-cari stipX didalam tasnya.

“Nih..”Arief memberikan stipX nya kepada Rizky. Dan Alex hanya tersenyum datar melihat perlakuan Arief.

BUKK..

Suara tangan Alex yang memukul meja dengan keras, membuat semua murid didalam kelas itu kaget. “ASTAGFIRULLAHHALAZZIIM, Rama coba lihat kelakuan teman sebangku’mu” ucapnya dengan nyaring sampai lupa masih ada guru didepan yang mengawasi mereka.

“Huuffhh.. aku sudah sering bilang jangan bawa-bawa namaku kalau kalian ribut.” Jawab ku sambil menghembuskan nafasku dengan kasar.

"DIAM!!! KELUAR KALIAN BER’EMPAT HORMAT BENDERA SAMPAI JAM ISTIRAHAT ke-2." teriak guru yang ada didepanku sekarang. Aku pun dengan mereka langsung keluar kelas tanpa alasan lagi.

Autor Prove

Siang yang cukup panas, terik matahari terasa menyengat dikulit. Rama mendumal kesal karena teman-temannya yang ribut tapi dia harus ikut dihukum.
“kita kan sepaket jadi harus barengan terus.” ucap Alex nyengir sambil hormat didepan tiang bendera.

“Gara-gara kelakuanmu lex. Aku jadi kena imbas juga.” ucap Rama ngedumel.

“ Masih lama lagi istirahatnya Ya Allah.” keluh Rizky ditengan lapangan.

“ Lebayy, laki-laki gak boleh takut hitam.” Jawab Arief

“ Bukan takut hitam, HAUSSS!!!” ucap Rizky sedikit berteriak

"Diam sudah! Mulut kalian bau." ucap Rama yang menyipitkan mata karena silau matahari.

". . ."

Kringgg…

Bel istirahat akhirnya berbunyi, suasana kantin pun mulai risuh dan penuh. Tak ada lagi tempat kecuali tempat khusus most wanted dan teman-temannya. Hampir semua murid tau itu adalah meja khusus untuk Rama, Alex, Rizky dan Arief. Jadi tak ada satu orang pun yang berani menempati meja itu.

. . .

“Nia, kamu ngapain berdiri terus disitu. Ayo buruan duduk disini entar keburu diambil orang tempatnya.” Ucap, Nurfathiyah Shafi Amanda seorang anak baru yang belum tau banyak tentang sekolahannya.

(O’iya autor mau ngingatin lagi nih, Nurfathiyah Shafi Amanda disekolah dipanggil “Nur” kalau dirumahnya dipanggil “Manda”)


“Ihh, kamu ini emang gak tau apa?, disitukan tempatnya kakak kelas. Jangan disitu ah, lebih baik nunggu yang lain selesai makan.” Nia lebih mengetahui, karena Nia lebih sering diceritakan oleh temannya yang lain tentang most wantet disekolah itu.

“Ya terus? Kamu mau berdiri aja?.” jawab Nur sambil mengangkat alis sebelah kanan. “Yaudah, aku aja duduk sendiri. Kamu berdiri aja ya..” Nur dengan cepat menempati meja itu.

“Eh, jangan gitu dong. Aku kan juga mau duduk hehe.” cengir Nia yang akhirnya juga ikut duduk dihadapan Nur.

“Ini ndok, pesanannya.” bulek kantin mengantar pesanan mereka berdua.

“Oh, makasih bulek.” jawab mereka berdua, dengan langsung menikmati pesanannya.

. . .

“Alhamdulillah Ya Allah, akhirnya bell juga.” Ucap mereka serentak dengan langsung melangkahkan kaki kearah kantin.

“Akhirnya, hufffh...” Rama menghela nafasnya

“Gua, pesanin dulu ya.” ucap Arief mengarah bulek kantin dan yang lain langsung ketempat meja seperti biasanya.

. . .

“Ngapain kalian disini?” ucap Rizky dingin menatap kedua gadis itu. Nur hanya membalas tatapan ke arah Rizky dengan tajam dan Rama masih memerhatikan wajah salah satu gadis yang didepannya saat ini.

. . .
👑"Jadikan Alquran bacaan utama"👑

Diakah Jodohku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang