Chapter 16

8.4K 218 3
                                    

Devan POV

Pagi harinya aku terbangun lebih dahulu dan aku melihat Reina yang tertidur dalam dekapan ku dengan tenang, akupun hanya memandangi dirinya dan betapa beruntungnya aku mendapatkan istri seperti Reina yang cantik paras maupun hatinya selain itu Tuhan memberikan bonus lain kepadaku lewat pernikahan ini ternyata tadi malam adalah pertama kalinya buat Reina walaupun aku sudah pernah dan sering melakukan bercinta tapi aku belum pernah melakukannya dengan perawan jadi aku harus lebih halus agar Reina tak merasakan sakit yang berlebih terutama trauma, jika dia mengalami trauma dikarnakan aku yang bermain cukup ganas maka aku juga yang rugi.

Reinapun bergerak dan menyebabkan selimut yang menutupi tubuhnya sedikit turun sehingga memperlihatkan payudaranya, oh Tuhan ingin sekali aku memainkan payudara itu tapi aku tahu bahwa Reina pasti sangat capek dikarnakan kegiatan semalam, akupun memilih untuk mandi agar pikiranku tak selalu menuju kearah sana. Selesai aku mandi aku turun kebawah dan menyuruh bibi Laila membuat sarapan untukku dan Reina, sebenarnya ingin aku tetap berada dirumah tapi dikarnakan aku sudah tidak masuk kantor 3 hari dikarnakan sakit maka aku tidak bisa libur lagi, tapi Reina akan kusuruh libur mungkin saja dia merasa sakit dikarnakan ini yang pertama buatnya.

Ketika aku kembali kekamar dan ternyata Reina sudah bangun tapi hanya duduk dikasur sambil melihat kearah kebun diluar.

"Selamat pagi Rei"

"Selamat pagi Dev, maaf aku bangun lebih lama dari kamu"

"Ga papa, kamu tidur saja lagi istirahat saja tak usah kekantor"

"Aku harus kekantor dikarnakan aku sudah tak masuk 3 hari Dev"

"Aku yang punya perusahaan jangan takut dipecat Rei"

"Tapi aku tak enak dengan Della Dev, ayolah biarkan aku kekantor, aku mau mandi dahulu" diapun mencoba berjalan tapi ketika menurunkan kaki ke bawah saja dia sudah menjerit kecil

"Sudah kukatakan kau pasti butuh istirahat"

"Jika aku baca diartikel bahwa sakit ini normal dan jika dibawa berendam akan sedikit hilang"

"Keras kepala sekali Rei, istirahat saja dirumah"

"Engga aku tetap mau kerja pokoknya!!!"

"Ya sudah tunggu sebentar biar aku siapkan air hangat untuk mu berendam" setelah itu aku langsung masuk kekamar mandi dan mengisi bathup

"Dev berikan sedikit aroma terapi di airnya" teriak reina dengan kencang

"Rei sini aku bantu kekamar mandi, pasti kau sulit untuk berjalan" akupun menggendongnya kekamar mandi dan dia sudah menggunakan gaun tidurnya tapi entah mengapa masih terlihat sangat sexy

"Sudah tinggalkan saja aku sendiri, aku bisa mandi sendiri, dan jika kamu mau pergi dahulu kekantor tak apa aku bisa dengan supir"

"Ga papa aku tunggu saja, berendamlah sepuasmu" akupun meninggalkannya sendiri dikamar mandi.

Reina POV

Sepeninggal Devan akupun langsung masuk kedalam bathup walaupun sedikit sulit dikarnakan daerah kewanitaanku sedikit sakit tapi dengan sedikit usaha bisa, akupun berendam sekitar 30 menit setelah itu aku duduk di meja make up dan melihat diriku didepan kaca, saat ini aku sudah bukan gadis lagi aku sudah menjadi wanita dewasa, aku pun tak sadar air mataku terjatuh, air mata ini bukanlah air mata kesedihan tapi terharu dan tak menyangka bahwa aku sudah melakukan ini bersama Devan, dan aku juga bangga dengan diriku sendiri dikarnakan aku bisa menjaga harta karunku untuk suamiku. Aku berharap setelah kejadiaan ini aku dan Devan menjadi lebih dekat dan dia bisa membuka dirinya kepada ku.

Fate Of WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang