PART.7

1.9K 83 1
                                    

Happy reading ^_^

----------------------

"Ehhmmmm... Begini, Jack..." Valerie melirik ke arah Jack sambil menyengir.

"Begini apa? Ayo jawab!" Jack melipat kedua tangannya di depan dadanya sambil menaikkan alis kirinya.

"Ehhhh... Apa....Kau... Kau benar-benar serius dgn perkataanmu.... yang.... mengenai.."

"Mengenai apa, Val? Cepat!" Jack mulai kesal karena waktunya terbuang mendengarkan kata-kata aneh dari Valerie.

"Mengenai.... candle light dinner. Apa Kau serius?" Valerie menundukkan kepalanya melihat ke arah sepatu sekolahnya.

"Ohhh.. Mengenai itu. Ya, sebenarnya sih.... Itu serius. Aku ingin menghabiskan waktu dgnmu malam ini." Valerie membulatkan matanya mendengar perkataan dari Jack.

"Jack, apa Kau sdg demam? Untuk apa Kau mengajakku makan malam segala? Untuk apa?" Valerie menatap bingung ke arah Jack.

"Ya, anggap saja ini sebagai sebuah kencan. Kencan kedua Kita." Valerie tdk bisa menyembunyikan rasa malunya sekarang. Wajahnya sekarang bahkan sdh memerah.

'Kencan...?'

---------------

"Kencan? Kencan apa maksudmu, Jack?" Valerie menatap bingung ke arah Jack.

"Ya, kencan. Memangnya salah Aku mengajakmu kencan? Tdk bukan?" Valerie menghela nafas melihat tingkah Jack.

Valerie memilih menatap ke arah jendela daripada meladeni kata-kata Jack yg tdk masuk akal.

"Sampai." Valerie mengerutkan dahinya saat yg Ia lihat sekarang bukanlah cafe tempat Ia berkerja, melainkan sebuah gedung Mall.

"Jack, ini kan bukan Cafe?" Valerie menatap bingung ke arah Jack.

"Memang Aku ada bilang kalau ini adalah Cafe? Tidak kan?" Jack keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Valerie.

"Ayo keluar." Jack membuka seat belt Valerie dan menyuruhnya keluar.

"Ta-" ucapan Valerie terpotong saat jari telunjuk Jack mendarat di bibirnya.

"Keluar saja. Ayo!" Jack menarik lengan Valerie agar Dia keluar. Valerie hanya berjalan pasrah mengikuti Jack.

Mereka memasuki mall tersebut. Mereka berjalan menuju ke lift dan menekan tombol naik. Setelah menunggu selama beberapa menit akhirnya terdengar bunyi 'ting' dari lift dan lift tsb terbuka. Setelah lift kosong, Jack dan Valerie masuk diikuti oleh beberapa orang yg sedari tadi juga sdg menunggu lift.

Jack menekan angka 5 dan menunggu hingga Mereka sampai di lantai no. 5. Mereka keluar dan berjalan lagi.

"Jack, sebenarnya Kita mau kemana. Ayo beritahu Aku sekarang." Valerie berhenti di depan Jack dan merentangkan kedua tangannya ke samping agar Jack tdk bisa berjalan.

Tdk disangka ternyata toko yg ingin mereka kunjungi sdh berada di samping Jack sehingga dg gn mudah Ia berbelok dan meninggalkan Valerie yg seperti orang gila.

"Hei, Jack... Hee.. Anak ini." Valerie menghentakkan kakinya di tanah dan ikut masuk ke dalam toko yg berisi baju wanita tsb.

Ia bisa melihat Jack berbicara dgn seorang wanita paruh baya yg masih sangat cantik. Bisa dibilang wajahnya terlalu cantik untuk wanita seumurannya.

Valerie berjalan dgn kaku ke arah Mereka. Ya, tentu saja dgn wajah yg masih Ia tekuk seperti kodok.

"Sekarang katakan. Siapa wanita beruntung itu, Sayang? Mom ingin tahu seberapa tinggi seleramu terhadap wanita."

Unrequited Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang