04

69 8 1
                                    

"Thanks ya niel buat hari ini." Kata Ara. "Iya sama-sama ra." Kata Daniel. Terus Ara turun dari mobilnya Daniel.

"Udah ya gue pergi ya ra." Kata Daniel. "Hati-hati niel. Nanti kalau ngantuk berhenti dulu aja. Dadah." Kata Ara terus dadah-dadah ke Daniel.

"Masuk ih ra. Malah dadah-dadah." Kata Daniel ketawa kecil. "Lo nya pergi dulu, baru gue masuk." Kata Ara. "Iya deh iya. Bye ra." Kata Daniel. Terus mobil Daniel menjauh dari area rumah Ara.

Ya, jadi tuh selain beli hadiah buat Guanlin. Ara sama Daniel juga ke bioskop buat nonton. Kata Daniel sekalian ngehibur Ara terus karena nanggung sekalian deh makan malem. Jadinya jam 9 ini Ara baru nyampe rumah.

Setelah Daniel pergi, Ara ngebuka pintu gerbang rumahnya. Tapi tiba-tiba ada yang ngeback hug dia. Ara takutnya ini bukan orang. Mana malem-malem gini kan. Untungnya kerasa ada deru napas yang kena telinga Ara. Ara nengok ke belakang, ternyata Seonho.

"Seonho ih apaan sih peluk-peluk?" Tanya Ara. "Kangen." Jawab Seonho singkat. "Lepas ih. Kalau diliat sama ibu-ibu sini malah diomongin tau." Kata Ara.

"Biarin aja, kan kakak miliknya Seonho." Kata Seonho. Tak. Ara mukul kepala Seonho pelan. "Emangnya gue barang? Lo pasti mau bilang sesuatu ya?" Tanya Ara.

"Iya hehehe. Bantuin kerjain pr." Kata Seonho. "Bantuin gak ya??" Kata Ara. "Ih kakak mah gitu." Kata Seonho.

"Iya dibantuin tapi ini lepas dulu. Lo kayak koala lama-lama." Kata Ara. "Iya deh iya." Kata Seonho terus ngelepas pelukannya.

"Gue ke rumah dulu tapi ya? Nanti ke rumah lo." Kata Ara. "Oke kak, ditunggu ya." Kata Seonho. Ara sama Seonho masuk ke rumah masing-masing.

-

Setelah ngebersihin diri dan ganti baju, Ara pergi ke rumah Seonho. Ara ngetok pintu rumahnya Seonho tapi gak ada sautan. Akhirnya Ara ngeline Seonho.

Ara
Buka pintu cepet

Seonho
Iye bentar

Gak lama kemudian Seonho muncul bukain pintu. Terus Ara disuruh masuk sama Seonho.

Seonho sama Ara jalan ke ruang tengah. Ara merhatiin ke sekeliling rumah. Kayak yang sepi.

"Ho bunda sama ayah kemana?" Tanya Ara. "Ke rumah nenek. Nenek lagi sakit soalnya." Jawab Seonho. Ara cuma ber-oh ria.

"Kak, bentar ya aku ambil dulu bukunya. Kakak duduk aja dulu sekalian nonton tv nih." Kata Seonho terus ngasih remote tv ke Ara. Habis itu Seonho pergi ke kamarnya. Beberapa saat kemudian Seonho dateng sambil bawa buku.

"Kak, lesehan aja ya? Bentar aku ambil meja lipet dulu." Kata Seonho. "Iya sana sok." Kata Ara. Lalu Seonho ngambil meja lipet di deket rak.

"Jadi ini pr apa?" Tanya Ara. Sekarang Ara sama Seonho udah duduk lesehan dan berhadapan. "Pr biologi. Hereditas." Jawab Seonho.

"Ih ngaco lo ya?? Gue udah lupa materi itu. Mana pas dulu hereditas tuh materi yang paling gue gak suka. Sekarang aja gue jadi anak bahasa." Kata Ara. "Yah terus gimana dong kak?" Tanya Seonho. "Duh gue juga pusing ini. Bentar deh gue liat dulu soalnya." Kata Ara, ngambil bukunya Seonho. Ara ngebaca soal-soalnya, pas diliat kok rasanya pas dulu sma soalnya gak kayak gini.

"Kenapa gak nanya kak Minhyun aja sih? Kak Minhyun kan dulunya pinter bio." Kata Ara tapi matanya masih fokus ngeliat soal. "Galak ah malesin dia mah." Kata Seonho.

Entah umurnya panjang atau apa, Minhyun gak sengaja denger omongan mereka pas nurunin tangga. Minhyun langsung nyamperin mereka berdua.

"Eh ada Ara. Ngapain ra?" Tanya Minhyun terus duduk di sebelah Ara. "Nih bantuin ngerjain pr nya Seonho kak." Jawab Ara. "Oh, mau gue bantu gak?" Tawar Minhyun. "Gak usah kak, mau dicoba ngerjain dulu." Kata Ara.

"Ya udah kalau gitu gue bikin coklat panas dulu ya buat lo." Kata Minhyun, ngelus puncak kepala Ara terus pergi ke dapur. "Gak usah kak." Kata Ara. "Biarin lah kak, kalau bisa babuin aja tuh kak Minhyun." Kata Seonho. "GUE DENGER LHO YA SEONHO." Teriak Minhyun dari dapur.

Sekarang malah keliatannya kayak Ara yang punya pr terus ditemenin sama 2 cowok ini. Untungnya Ara bisa ngerjain beberapa nomer terus ngejelasin juga ke Seonho.

Tapi pas nomer terakhir Ara nyerah. Udah dicoba berkali-kali gak nemu jawaban yang tepat.

"Kak bantuin dong, masa ngeliatin terus dari tadi." Kata Ara ke Minhyun. "Haha iya deh sini gue bantu. Lo istirahat aja dulu." Kata Minhyun.

Ara sebenernya udah teler banget pengen tidur tapi gak enak mau pulang. Jadinya Ara duduk di lantai tapi kepalanya ke sofa terus merem bentar.

"Lo gimana sih masa gini doang gak bisa?" Kata Minhyun. "Gue gak ngerti makanya nanya." Kata Seonho. "Gak ngerti apa males ngerjain? Kasian tuh Ara kayaknya kecapean." Kata Minhyun.

"Heuu gitu aja sensi. Iya sih kayaknya kak Ara capek. Tadi gue liat dia baru pulang dianter sama cowok." Kata Seonho. Ngedenger perkataan Seonho, Minhyun langsung berhenti sama aktifitasnya. "Siapa?" Tanya Minhyun dengan muka seriusnya.

"Hah mana Seonho tau." Kata Seonho, ngangkat bahu. Minhyun langsung ngelanjutin lagi kerjaannya. Gak lama kemudian Minhyun selesai ngerjain prnya Seonho.

Seonho sama Minhyun ngeliatin Ara. Kayaknya Ara lagi berjelajah di dunia mimpi, soalnya diem aja dari tadi.

"Kak bangunin jangan?" Tanya Seonho. Minhyun juga bingung soalnya Ara keliatan nyenyak banget tidurnya walaupun posisinya duduk gitu, tapi kasian juga nanti pegel.

"Ah lama lo kak." Kata Seonho. Kesel gak dijawab, Seonho langsung berdiri terus nyamperin Ara.

"Kak... jangan tidur di sini." Kata Seonho sambil nyentuh pundak Ara. Tapi Ara gak ngejawab. Akhirnya Seonho langsung ngegendong Ara ala bridal style gitu.

"HEH BOCAH MAU DIBAWA KEMANA ITU ARA?" Teriak Minhyun. "Berisik ih." Kata Ara, ngigau terus mukul muka Seonho.

Seonho gak ngeluarin sepatah kata. Bodo amat kakaknya mau ngomong apa. Seonho ngebawa Ara ke kamarnya. Terus Ara dibaringin di tempat tidur Seonho. Habis itu diselimutin, terus Seonho keluar.

Tetangga - Yoo SeonhoWhere stories live. Discover now