Shit!

3.8K 324 100
                                    

Chapter ini akan menampilkan sedikit adegan dewasa

Yang merasa belum cukup umur silahkan meninggalkan cerita ini ya

Saya sudah mengingatkan :)

Enjoy reading ^^

.

.

.

Lelaki imut itu menatap bekas kemerahan yang ditinggalkan oleh God dileher seputih susunya melalui cermin kamarnya, mengelusnya perlahan. Wajahnya masih terasa panas hingga saat ini. Bagaimana mungkin kekasih tampannya itu bisa melakukan hal gila seperti ini hanya karena cemburu? Astaga, Bass bahkan hanya berbincang saja dengan ke tiga pria tadi.

God juga benar-benar pintar memilih spot untuk meninggalkan kissmark-nya, sial! Ini susah untuk ditutupi. P'God benar-benar mesum! Oh ayolah Bass, Godt sudah sangat baik dalam mengontrol dirinya untuk tidak memakanmu setiap kali melihat keimutanmu, bersyukurlah mempunyai pacar sepertinya.

"Ish! Pasti ini akan menjadi ejekan Ai'Kim" tebak Bass. Sahabatnya itu sudah tentu akan mengatainya dengan kata-kata frontal ketika melihat bekas kissmark yang ada dilehernya. "Duh, harus aku apakan?"

Ditengah kebingungannya, tanda pesan Line masuk mengalihkan perhatian Bass.

Phi Tampan :)

Sayang, sudah mandi?

Bass memajukan bibirnya kesal, baru 10 menit lalu mereka berpisah dan menanyakan apakah Bass sudah mandi atau belum. Memang Bass bisa mandi bebek?

Bass Suradet

Belum Phi

Phi Tampan :)

Aw, kenapa belum? Mau Phi mandikan?

Bass melebarkan matanya. YaTuhan, apa yang terjadi pada Phi kesayangannya ini. Kenapa jadi mesum sekali?

Bass Suradet

Phi! Berhenti mengatakan yang tidak-tidak! Huh!

Phi Tampan :)

Hahahaha apa Bass malu?

Phi hanya bercanda sayang

Mandilah, sudah hampir malam. Phi tidak mau Bass sakit

Oke?

Bass Suradet

Krab Phiiii~~

Bass mandi dulu

Bass meletakkan ponselnya dimeja belajar, segera mengambil handuk untuk mandi. Mudah-mudahan bekas ini akan menghilang ketika Bass selesai mandi. Apa ini bisa dihilangkan dengan sabun? Atau berendam bisa hilang ya?

Ya ya, berusahalah dengan pikiran polos mu itu Bass..

.

.

God melemparkan tubuh tingginya keranjang, tersenyum lebar atas apa yang dia lakukan hari ini kepada kekasih imutnya. Ketika melihat Bass berbincang dengan ke tiga pria tadi, rasanya ia ingin membanting apapun yang ada disekelilingnya. Yah memang itu hanya sekedar berbicara, tapi tatapan mereka tidak bisa berbohong. Bola mata mereka seakan-akan keluar melihat senyum sumringah Bass. Ah! Kalau diingat-ingat membuat darah God mendidih saja, terlebih saat melihat satu dari tiga pria tadi ingin menyentuh rambut Bass! Enak saja! Dari atas kepala sampai ujung kaki Bass adalah milknya seorang! Maka dengan cepat God menarik Bass dari tempat itu.

My Innocent BassWhere stories live. Discover now