~San~

10.6K 265 4
                                    

Camel P.O.V

Aku membuka mataku.

Lalu melirik kesamping dan menemukan cowok tampan yang sedang memelukku erat.

Aku membalikkan badanku untuk menatap cowok tampan itu. Menyusuri setiap jengkal wajah tampannya dengan jari-jariku.

Sampai sekarang, aku masih tidak percaya kalau aku bisa mendapatkan mate seorang alpha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai sekarang, aku masih tidak percaya kalau aku bisa mendapatkan mate seorang alpha. Walau aku tahu, takdir aku memang bersama seorang Alpha.

'Dia tampan sekali.'Kagum Sun me-mindlink ku.

'Yah, kau benar. Aku sampai takut kalau dia akan meninggalkan kita, Sun.'Balasku sedih.

'Kenapa kau berpikir seperti itu, Camel?'Geram Sun marah.

'Karna, dia terlalu sempurna untukku, Sun.'Balasku.

'Kau jangan merendah diri seperti itu, Camel. Kita pantas berada disamping Alpha Gabriel.'

'Entahlah, Sun.'Balasku yang langsung memutuskan mindlink-nya.

Aku mengusap rahang tegasnya, lalu kembali menyusuri wajahnya dan berhenti dibibir.

Aku ingin merasakan lagi bibirnya. Pikirku dengan wajah yang panas.

Tiba-tiba mata tajam biru langit itu terbuka, membuatku gelagapan karna ketahuan sedang berbuat mesum kepadanya dengan mengusap bibirnya itu.

Aku pun buru-buru bangun dari tubuhnya, tapi dia kembali menarik pinggangku, membuat aku kembali terjatuh di dada bidangnya.

"Mengagumi ketampananku, hm?"Tanyanya dengan nada jahil.

Wajahku memerah mendengar itu.

"Kenapa kau mengusap bibirku? Kau tahu, itu membuatku terangsang."Ucap Gabriel dengan suara seraknya yang seksi.

Aku membelalakkan mataku mendengar itu. Uhhh..... Gimana nih? Aku belum siap untuk mating. Panikku.

Gabriel tergelak menatap wajah merahku.

"Kau tahu? Wajahmu yang imut itu selalu membuatku ingin cepat mating denganmu."Godanya.

"Uhh... Maaf, Alpha. T. . . Tapi, aku belum siap untuk mating."Ucapku dengan gugupnya sambil mataku liar menatap segala arah, asal jangan menatap mata tajam biru langit itu.

Gabriel tersenyum lembut mendengar itu, lalu dengan perlahan dia mengangkat tubuhku dan menjadikan aku berada dibawah kekangannya, tanganku ditaruhnya diatas kepalaku, dan dia manahan kedua tanganku dengan tangannya

"Tenang saja. Aku akan menunggu kau siap, Luna ku. Tapi tolong jangan lama membuatku menunggu, karna serigalaku dan aku sudah sangat ingin menandai dirimu."Ucapnya lembut lalu langsung mencium diriku lembut membuat aku memejamkan mataku.

Possessive WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang