~Ni~

11K 267 3
                                    

Gabriel P.O.V

"Siapa namamu, My Luna?"

Aku menatap tajam mate didepanku.

Aroma bunga lavender dan manisnya buah-buahan membuatku lagi-lagi menggeram memperingatkan serigalaku untuk diam.

Tapi serigala didalamku yang bernama Matt itu makin menggeram marah, dia sama tidak terimanya seperti diriku karna mate kita memakai pakaian yang sangat terbuka.

Fuck!

Rasanya aku ingin menariknya ke dalam kamar, merobek pakaiannya, dan langsung mating dengannya.

Lihatlah wajah yang merah merona itu, membuatku makin frustasi ingin segera mating dengannya.

"Na . . . Namaku Camel, Alpha."Jawab Luna ku dengan gugupnya sambil menggigit bibir tipisnya.

Sialan! Suaranya indah sekali, seandainya dia mendesahkan namaku, pasti itu sangat . . . Aish, selakanganku mengeras hanya membayangkan saja?! Aku pasti sudah gila.

Dan hey! Jangan menggigit bibir itu, itu milikku. Hanya aku yang boleh menggigitnya.

Dengan gemas, aku pun langsung menarik tengkuknya dan mencium bibir pink plum itu, lalu melumatnya dengan lembut sambil aku elus pipi putih mulusnya.

Dengan gemas, aku pun langsung menarik tengkuknya dan mencium bibir pink plum itu, lalu melumatnya dengan lembut sambil aku elus pipi putih mulusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fuck again!

Bibirnya rasa anggur. Selakanganku jadi makin mengkeras.

Dengan penuh nafsu, aku pun memperdalam ciuman ini dengan menggigit bibirnya agar terbuka, dan langsung melesatkan lidahku masuk kedalam rongga mulutnya yang sialannya makin saja enak rasanya saat mulut lezat itu sudah terbuka.

Dengan kaku, dia pun membalas ciumannya.

Apakah aku ciuman pertamanya?

Aku menyeringai saat memikirkan itu.

"EHM!"

Dehiman keras itu membuat aku tersadar kalau aku sedang merayakan pesta pengangkatanku.

Sial! Pengaruh dia benar-benar mengerikan.

Aku melihat dia dengan wajah yang berwarna merah sampai telinganya, dia menatap ke bawah. Tidak menatapku.

Bibirnya yang tadinya berwarna pink plum, jadi berwarna merah menggoda karna aku melumatnya dengan agresif.

'Dasar bocah mesum!'Ejek Matt me-mindlink ku.

'Diam saja kau. Bilang saja kau iri denganku kan?'Balasku mengejek balik.

'Fuck you!'Balasnya sebal.

Aku terkekeh, lalu memutuskan mindlink itu

"Jadi, dia mate mu, Gabriel?"Tanya Ayah yang berada disampingku bersama Bunda.

Possessive WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang