Bab 6 - Chocolate Banana Cake

3.9K 292 22
                                    

Vianna memandangi plester bergambar kucing-kucing kecil di lututnya. Tangan kanannya mengelus pelan plester tersebut dan ia tersenyum. Dina yang berada di sampingnya masih memandangi Vianna dengan tatapan penasaran.

"Lo barusan ke UKS?" Vianna menggeleng. Pandangannya masih tertuju pada plester tersebut. Bibirnya masih membentuk senyuman yang sama sedari tadi.

"Terus kenapa pas Gue balik kesini lutut Lo udah selesai diobatin?" Dina penasaran dan meminta penjelasan dari Vianna.

"Geovan." Vianna menjawab sambil menatap Dina.

Dina masih bingung dan tidak mengerti maksud ucapan Vianna.

"Maksudnya, Vi?"

"Geovan.." Vianna menjawab pertanyaan Dina kali ini dengan tersenyum. Membuat Dina semakin kesal karena penasaran.

"Vianna.. Serius! Maksudnya apa?! Geovan kenapaaa?!" Kali ini Dina bertanya dengan menaikkan nada bicaranya karena kesabarannya telah habis.

"Geovan yang ngobatin Aku." Akhirnya Vianna menjawab pertanyaan Dina dengan lengkap dan jelas. Namun Dina malah tertawa mendengar pengakuan Vianna.

"Nggak mungkin Geovan ngelakuin hal kayak gitu, Vi. Lo tau kan gimana sikap Geovan kalo sama orang lain? Apalagi sama lawan jenis. Dia itu Pangeran Es dari Addison." Dina menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya dengan perkataan Vianna.

Vianna tetap tersenyum dengan mata yang berbinar, "Aku nggak maksa Kamu buat percaya."

Dina mendengus kesal karena rasa penasarannya belum hilang tentang siapa yang mengobati kaki Vianna. Ia akhirnya meminum sendiri air mineral yang barusan ia beli di kantin yang tadinya akan digunakan untuk membersihkan luka Vianna.

---

Sepulang sekolah, Vianna masih teringat ucapan Dina tentang Geovan si Pangeran Es dari Addison. Ia tersenyum lagi, Geovan tidak pernah dekat dengan orang lain namun sudah mengobati luka Vianna. Gadis itu merasa spesial di mata Geovan.

Sepertinya ucapan terima kasih saja belum cukup untuk membalas kebaikan Geovan kepadanya. Ia harus memberikan sesuatu yang lebih. Akan tetapi ia tidak tahu apa kesukaan Geovan.

Vianna mengambil ponsel yang berada di atas nakasnya lalu merebahkan diri ke tempat tidur miliknya yang paling nyaman. Ia membuka media sosial instagram, mencari akun kelasnya lalu melihat following-nya. Berharap ia akan menemukan akun instagram Geovan di sana.

Berkat kemahiran stalking-nya, akhirnya ia menemukan satu akun yang bertuliskan @geovnvldn. Rumit dan susah dibaca, seperti pemiliknya. Vianna tersenyum dan menekan layar yang menampilkan gambar hitam putih Geovan yang dijadikan foto profil.

This Account is Private. Follow this account to see their photos and videos.

Vianna mendesah kesal, akun instagram milik Geovan ter-private. Ia tidak bisa melihat unggahan foto dan video miliknya jika belum mem-follow. Ia tidak mungkin terang-terangan menunjukkan bahwa ia sedang mencari informasi tentang cowok itu. Vianna terlalu gengsi untuk melakukan hal tersebut.

Gadis itu kembali melihat pengikut akun instagram kelasnya, lalu menemukan akun milik Leon. Secepatnya ia mengetuk layar untuk melihat profil Leon. Beruntungnya ia, akun instagram Leon tidak di-private seperti milik Geovan.

'Leon narsis juga ya.' Batin Vianna. Ternyata unggahan foto Leon lumayan banyak, namun sebagian besar berisi foto teman-temannya dan makanan.

Ia melihat semua unggahan Leon dan tertarik dengan salah satu fotonya. Leon memotret kue pisang cokelat dari sudut yang tepat. Walaupun objeknya sederhana, namun hasil fotonya bagus. Mata Vianna langsung berbinar ketika membaca caption pada unggahan foto tersebut.

Du har nått slutet av publicerade delar.

⏰ Senast uppdaterad: Mar 11, 2019 ⏰

Lägg till den här berättelsen i ditt bibliotek för att få aviseringar om nya delar!

INTERLUDEDär berättelser lever. Upptäck nu