Chapter 6

144K 2K 113
                                    


Author POV

Zee sedang mempersiapkan diri untuk menuju pesta penyambutan mahasiswa baru, dia memilih dress soft blue selutut yang memperlihatkan lekuk tubuhnya.

Zee sedang mempersiapkan diri untuk menuju pesta penyambutan mahasiswa baru, dia memilih dress soft blue selutut yang memperlihatkan lekuk tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark sedang menunggunya dibawah.

Dia tiba-tiba terpukau saat melihat Zee menuruni tangga.

"Maaf membuatmu menunggu lama." Ucap Zee menyadarkan Mark.

"It's okay." Mark tersenyum menyambutnya. "Lets go."

Mereka menaiki mobil Mark dan menuju pesta yang berada di ballroom kampus.

"Are you ready?" Ujar Mark membukakan pintu untuk Zee, dan memberikan lengannya untuk bisa di gandeng Zee.

Zee mengapitkan lengannya dan tersenyum menyambutnya.

Mereka berdua memasuki ruang pesta yang meriah itu.

Setiap tahunnya pesta akan diadakan untuk menyambut mahasiswa baru secara resmi.

Zee mengedarkan matanya, memperhatikan sekeliling.

Ka Vani? Batinnya saat melihat sosok yang dia kenal.

"Ayo kita kesana." Ujarnya menarik Mark.

"Hai Ka?" Sapanya kepada satu-satunya sosok yang dikenalnya di pesta itu.

"Hei Vio. Kukira kau tidak datang, aku mencarimu sejak tadi." Seru Vani senang melihatnya.

Vani melirik pria yang digandeng Zee.

"Kenalkan ini Mark." Zee hampir melupakan Mark yang ada disampingnya.

"Mark. Mark Anderson." Mark mengulurkan tangannya. "Nice to meet you Mrs. Rameroz." Mark mengecup punggung tangan Vani sopan.

"Nice to meet you too." Ujar Vani "Ini suamiku." Seru Vani menggandeng Verdi yang entah sejak kapan berada disitu.

Deg. Zee kaget menyadari keberadaan Verdi. Dia tidak menyadarinya dari tadi.

"Hai Mr. Rameroz." Mereka bersalaman.

"Jadi apa dia pacarmu?" Seru Vani antusias.

Verdi menatap tajam ke arah Zee, tanpa mereka sadari.

"Tidak Ka. Dia hanya salah satu teman ku dikampus." Bantah Zee sopan. Dia menyadari tatapan Verdi padanya, yang entah kenapa membuatnya salah tingkah.

"Lihatlah, sekarang kau salah tingkah." Goda Vani.

Zee hanya tersenyum simpul.

"Apa yang kalian lakukan disini?" Zee mengalihkan pembicaraan.

"Tentu saja kami diundang malam ini. Kurasa kau tidak tau, kami adalah salah satu penyumbang dana terbesar di kampus ini." Ungkap Vani

Keponakanku, Selingkuhanku, Cintaku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang