[ 2 ] Teman Baru

8.8K 359 159
                                    

Hanna berjalan menuju kelasnya setelah selesai mengganti bajunya di toilet yang tadi di antar emaknya dan dititipkan kepada satpam dengan di temani Ina,sahabatnya dari SMP.

"Lo tadi kok bisa nabrak cowok sih Han?" Ina bertanya dengan menatap Hanna penasaran.

"Ya gue lari lah kalo nanti guru liat gue pakek baju putih gimana coba? Udah hari pertama, buat masalah lagi gue,kan berabe urusannya Na!" Ina geleng-geleng kepala sambil tertawa mengingat kejadian memalukan yang dilakukan sahabatnya tadi.

'Gue pikir ni anak nyuri start duluan karena liat cogan' Batin Ina

"Tapi tadi ganteng loh cowok yang lo tabrak,wah hoki lo udah kayak di drama-drama hahaha!" Hanna mendengus sebal mengingat cowok yang ditabraknya tadi, sangat menyebalkan batinnya.

Hanna dan Ina lalu berjalan cepat memasuki kelasnya,untuk mengikuti kegitan hari pertama sekolah. Apalagi kalau bukan bertemu walikelas dan berkenal dengan teman baru.

***

Kriing...kriing!!

Bunyi bel tanda istirahat terdengar, semua murid kelas 1 IPA A langsung bersorak kegirangan seperti menang undian hadiah. Hanna segera ke kantin bersama Ina dan tentu saja beberapa teman barunya yang sudah agak akrab dengannya, walaupun hanya sebentar mengobrol. Ada Dika sang ketua kelas yang tadi di pilih oleh seluruh murid IPA A. Ara yang duduk sebangku dengan Hanna, sedangkan Ina duduk didepan Hanna barisan paling depan.

Hanna sebenarnya mau duduk dengan Ina, karena dia sahabatnya dan tentu saja sudah tidak canggung lagi. Tapi karena pembagian tempat duduk berdasarkan nomor undian agar adil katanya, dan juga agar lebih cepat akrab, akhirnya Hanna duduk sebangku dengan Ara. Oh ya, jangan lupakan Iqbal dan juga Fitri yang juga ikut ke kantin bersama Hanna, Iqbal sangat menyukai Morgan Oey. Bahkan dulu saat MOS disamping karton nama yang digantungkan di lehernya tertulis nama Morgan Oey, bukan namanya sendiri yang hasilnya membuat dia berlari mengelilingi lapangan sepuluh kali. Sedangkan Fitri menyukai Bisma dan ya, itu yang membuatnya menjadi akrab dengan Iqbal dan akhirnya ikut bersama ke kantin.

Setelah sampai kantin, mereka berencana duduk di pojok kantin, tapi malah ada penghuninya. Semuanya siswa dengan pakaian yang tak rapi, dan juga ketawa ala kuda yang kesambet jin yang menggelegar ke seluruh kantin.

"Udah kita duduk disini aja deh, gue malas deket-deket anak bandel kayak mereka" kata Fitri sambil menarik kursi lalu duduk .

"Lah emang lu kenal siapa mereka Fit?" Tanya Dika sambil ikutan duduk di samping kanan Fitri, di ikuti yang laiinya duduk di meja yang sama sambil Iqbal memesan mie bakso dan juga teh dingin untuk mereka semua.

" Gak kenal juga sih tapi tau aja kalo mereka itu pasti pentolan sekolah" Fitri melirik mereka lalu menunjuk mereka dengan dagunya. " Liat aja noh baju gak di masukin ke dalem,rambutnya juga panjang gak ada rapi-rapinya juga."

"Udah ah jangan ngomongin orang, belum tentu juga kan kalo mereka penampilannya gitu sifatnya gitu juga." Sahut Ara yang dari tadi diam karena dia ingat kalo bapaknya bilang gak boleh nilai orang dari penampilannya. Yang lainnya mangut mangut setujuin omongannya si Ara

"Nah gua setuju tuh sama si Ara." Sambung Iqbal yang entah dari kapan udah ada di samping Fitri.

" Lo lo pada gak percaya sama gue? Yaudah ntar liat sendiri aja deh" mata Fitri langsung menuju ke atas nampan yang berisi bakso dan teh manis.

"Silahkan..." kata mbak Surti tersenyum manis.

"Makasih mbaakk." Sahut Hanna dan Dika bersamaan.

"Cie sekalian ciee.." Ina tertawa saat melihat Dika sudah menunduk menahan malu dan Hanna malah ber-bodo amat sambil melahap baksonya. Membuat Ara dan yang laiinya tertawa sambil memukul meja karena mereka baru tau kalau ketua kelas yang baru dipilih hari ini ternyata gampang malu. Padahal mereka pikir dia orangnya cool,ternyata bisa malu juga kalau dicie-ciein.

Mereka kembali melahap baksonya sambil sesekali bercerita tentang hobby, kesukaan dan lainnya. Tak lupa pula Iqbal dengan leluconnya membuat mereka tertawa sampai memegangi perutnya. Hanna tidak menyadari sedari tadi ada orang yang memperhatikannya, orang yang berada di pojok kantin, orang yang ditabraknya tadi saat selesai upacara...

' Rangga!'

***

Revisi, Jumat, 11 Agustus 2017

Hujan Dan RinduWhere stories live. Discover now