"tak apa hinata, kita bisa ke rumah sakit lain...  "ucapan suzune terpotong sosok itu, lalu aku menyeringai menanggapinya

"haruskah kukatakan bahwa aku memerintahkan semua rumah sakit yang ada untuk menolaknya"

"kau tega sekali uchia-san.." suzune

"kenapa?" tanya hinata sambil turun dari ranjang, lalu membawa kucing itu ke pelukannya

"kau harus lebih menderita dari kami,...   itu balasan atas perbuatanmu"

ucapku sambil menatapnya dengan tajam, ya! dia harus merasa lebih menderita lagi dari pada kami. karena ialah sumber penderitaan kami

"tapi aku tak melakukan apa pun.." hinata

"apa maksudmu dengan tak melakukan apapun?!! kau dan wanita itu telah menghancurkan kehidupan kami!! dan membuat kaa-san menderita!!"

cih! apa maksudnya dengan 'tidak melakukan apa pun', jelas-jelas ia telah merusak segalanya

"tapi aku tak melakukan apapun..." hinata mengulang kata-katanya

"kau telah merebut dan menghancurkan kehidupan kami!!! apa kau tak mengerti juga?!!" teriakku penuh emosi, karena ia terus mengulang kalimat itu

"aku mengerti,... tapi kau yang tidak mengerti"

ucap hinata sambil menatap sosok itu lalu berjalan melewatinya, lalu sebelum menghilang dibalik pintu ia berhenti

"trimakasih semuanya.. " lalu ia menghilang dari balik dinding

"aku akan selalu mengingat hari ini, hari dimana keluarga uciha yang terhormat terlihat begitu rendahan dimataku" suzune

"jaga bicaramu!" bentak dan ancamku

"kau yang harus menjaga prilakumu uchia"

ancam suzune balik lalu ia berjalan meninggalkan sosok itu diikuti suster-susternya tadi

"gadis sialan!"umpatku penuh amarah




         aku pun menghilangkan semua data mengenai gadis itu dari rumah sakit, aku tak ingin ada yang mengetahui perihal hal itu. lalu aku pun mendengar permasalah yang terjadi antra ia dan sai, dan segera saja aku mengambil tindakan dengan meminta sai untuk tidak pulang. lalu aku melihat hinata berdiri didepan pintu sambil menunggu kepulangan sai

"apa terjadi sesuatu pada sai-kun ya?" tanya hinata khwatir pada keadaan sai

"dia tak kan pulang" ucap ku dari arah belakang dan aku pun tahu bahwa hinata jelas mengenali diriku

"..apa yang nii-san lakukan?" tanya hinata tanpa menoleh, sedangkan si kucing itu menatap ku yang berdiri dikegelapan itu dengan tajam

"mencegahnya untuk terhasut olehmu"

"menghasut? menghasut apa maksud nii-san?" hinata

"berhentilah memanggilku dengan sebutan 'nii-san'!! kau tak pantas menggunakannya!" bentak ku karena tak suka memdengarnya

"kau akan menghasutnya seperti 'wanita' itu menghasut 'dia'!! itulah yang coba kau lakukan!!" lanjutku

"ya! aku memang berniat menghasut kalian!" ucap hinata yakin

"kau-.."

"..menghasut kalian agar kembali menjadi diri kalian yang dulu, yang tidak diliputi kebencian seperti sekarang.." lanjut hinata yang memotong kalimat ku, dan aku tertegun mendengarnya

New Step SisterWhere stories live. Discover now