Ali hari ini pergi ke kairo untuk mengejar impian nya. Ia mendapat beasiswa di Al-Azhar.
Aku sudah selesai bersiap, ku lirik jam dinding di sudut kamar ku, waktu sudah jam 09:21, aku berlari keluar dengan kecepatan tinggi ku lajukan mobil, hanya perlu waktu 20 menit untuk sampai ke bandara.
Aku sangat ingin menemui ali di rumahnya dan bersama-sama menuju bandara namun aku tak enak hati dengan ibunya kerena ibu ali tak pernah suka dengan kedekatan kami.
'Kenapa Ali tak juga datang, mungkin kah dia tak ingin menemui ku untuk yang terakhir kali' batin ku
Tiba-tiba tak lama terdengar suara Ali memanggil nama ku dengan setengah berteriak "IRA", aku langsung berpaling dan berlari menghampirinya.
"Ku kira kau akan pergi tanpa menemui ku Ali" sambil menangis
"Bisa-bisanya kamu berpikir buruk seperti itu Ra, Tunggu aku pulang ya setelah aku pulang aku berjanji akan menikahi mu"
Aku hanya mengaguk saja, air mata ini tak mau berhenti keluar dari pelupuk mata ku yang sipit ini, Ali pun segera pergi.
" Aku harus pergi sekarang Ra, assalamu'alaikum" Ali sambil melambaikan tangan
"Wa.alaikumsallam, jaga diri mu" sambil membalas lambaian tangan Ali.
Aku kembali pulang, Seperti ada yang hilang dalam diri ku, sungguh sebenarnya aku tak bisa berpisah dengannya.
Jarak bukan lah alasan untuk kita menjadi lemah namun jaraklah yang akan membuat hubungan ini semakin kuat.
Jarak bukan lah alasan untuk aku bisa bersama yang lain namun jarak itu yang akan menguji kesetiaan ku kepada mu.
Jangan lupa klik bintangnya ya...
Maaf jika ad kesalah dan menempatan yang kurang rapi, tapi nanti pasti akan penulis perbaiki...
YOU ARE READING
MENCINTAI DALAM DO'A
SpiritualDua tahun yang lalu lelaki itu menikah dengan perempuan lain dan meninggalkan luka, trauma hingga aku tak berani jatuh cinta. Usiaku sudah 29tahun orang tua ku terus mendesak untuk aku segera menikah. Setelah sekian lama laki-laki itu datang lagi me...
