Sorry for Everything

805 110 22
                                    

Sehun melirik seorang wanita berseragam sama dengannya hanya saja wanita itu memiliki tanda di kerah sekolahnya dengan tiga garis menandakan bahwa wanita itu duduk di kelas 3 sekolah menengah akhir. Sehun tersenyum miring pada sang wanita yang masih asik mengobrol dengan pria yang berada dihadapannya, merasa dilihat wanita itu melirik Sehun yang masih tersenyum manis padanya. Wanita itu sudah ditaklukan oleh Sehun.

"Aku duluan, ada yang harus kulakukan" Pamit Sehun pada kedua temannya yang tengah bermain game online disampingnya. Sehun berlari kecil mengikuti wanita tadi yang sudah pergi dengan kekasihnya. Ya pasti kekasihnya, buktinya mereka bergandengan mesra. Tapi tidak mengurungkan niat Sehun mengikuti wanita itu. Setelah melihat mereka berpamitan di stasiun railink -kereta api- Sehun segera masuk kedalam stasiun dan membeli tiketnya.

"Let me walk with you" Ucap Sehun setelah berada disamping wanita itu

"Ehm" Malu sang wanita katakan saja dia senior.

"Siapa pria tadi?"

"Hanya teman" Sehun semakin mengembangkan senyumannya, sungguh mudah.

***

Sehun terbangun dan beranjak pergi setelah sebelumnya ia memakai semua pakaiannya. Dia melirik sedikit senior yang 'melakukannya' dengannya semalam. Kemudian pergi darisana.

***

Seperti biasa pukul delapan, bel masuk sudah berbunyi. Jiyeon duduk ditempat duduknya dan sedikit tersenyum pada teman temannya.

"Jiyeon-ah, ayo kita ke toilet sebentar" Jiyeon tampak berpikir untuk mengiyakan ajakan keempat temannya atau tidak

"Untuk apa?" Tanya Jiyeon tapi temannya sudah menggeretnya sebelum mereka menjawab. Jiyeon sedikit mengeraskan rahangnya namun ia harus kembali sadar.

Girls things, ya keempat temannya tampak memakai berbagai peralatan make up.

"Bukankah tidak boleh?" Jiyeon mencoba memperingati mereka. Namun keempat temannya justru mengelak dan justru ikut memoles bedak dan blush on di wajah Jiyeon.

"Kau sangat cantik, lihatlah"

Kelima gadis itu berjalan di koridor niat untuk ke kantin namun guru Hahm menghentikan mereka

"Apa kau memakai make up? Kau terlalu muda untuk itu, cepat bersihkan" Jiyeon melihat semua temannya mereka tampak menyesal

"Maafkan aku, tapi kau terlihat manis"

"Tidak apa-apa aku akan menyusul kalian" Keempat temannya mengangguk dan berlalu dari sana. Jiyeon segera berjalan kembali ke toilet. Dari jauh ia menyipitkan matanya melihat tiga namja, ia tersenyum dan melambai pada salah satu dari mereka, Baekhyun.

"Baekhyun-ah"

Pria bernama Baekhyun itu sedikit berlari mendekati Jiyeon

"Yah, kau berani sekali disekolah dengan wajah seperti itu" Jiyeon mengangkat bahunya dan melihat dua teman Baekhyun yang sudah berdiri disamping teman sebangkunya itu

"Annyeong, Suho-ssi, Sehun-ssi. Aku harus ke toilet dulu" Anggukan mereka bertiga membuat Jiyeon berjalan mendahului mereka

"Dia terlihat manis" Ucap Sehun asal mendapat tatapan tajam dari Baekhyun. "Biasanya aku melihatnya ikut bermain basket dengan para namja tapi tadi ia cukup sedikit mengeluarkan feminimnya" Untuk kalimat terakhir Sehun, ia mendapat anggukkan dari Baekhyun.

Sehun benar, Jiyeon, gadis itu cantik dan terlihat lucu ketika ia tertawa. Bahkan tanpa polesan bedak sedikitpun wajahnya terlihat berseri. Tapi dia tomboy. Punya banyak teman pria.

Ficlet-One Shoot StoriesDonde viven las historias. Descúbrelo ahora