03

262 26 0
                                    

Yuk vote dan komen yuk !
===

Hari ini adalah hari senin di mana siswa siswi SMA internasional di Jakarta kembali masuk sekolah ajaran baru.

Hari ini pun merupakan masa orientasi bagi siswa-siswi baru di sekolah tersebut. Dengan melihat banyaknya murid baru yang berkumpul di aula utama.

Dan Lamy termasuk dari mereka.

Lamy sudah berbaris di barisan terdepan. Perempuan itu terkejut saat melihat siswa di sampingnya. Siswa itu hanya meresponnya dengan memperlihatkan deretan gigi putih nan rapinya itu.

"Ka Zisua?" tanya seraya mengerutkan dahi.

"Iyups,"

"Kok ada dibarisan siswa baru?" tanyanya wajar.

"Gue emang siswa baru kok," sahutnya penuh karisma.

"Maksudnya? Bukannya kaka temannya bang Jeno?"

"Ya terus? Emang kenapa kalo gue berteman sama abang lu?"

"Iya gapapa,  sih.  Tapi kannnn?" seru Lamy mendesah panjang sebelum akhirnya dipotong oleh suitan seseorang.

"Shuuutt!"

Zisua dan Lamy menoleh dan tentunya mengenal seseorang itu, "Ka Isan?" tunjuk Lamy senang seraya mengarahkan jari telunjuk ke wajah Ghaisan.

"Hai Lamy, hehe,"

Perempuan itu tersenyum setelah disapa.

"Dih, caper lu!" Zisua mendesis pada Ghaisan.

Sementara anak laki-laki yang dibilang caper itu lekas menjulurkan lidah ke Zisua.

Namun, ketika Ghaisan ingin memutarkan balik tubuhnya tiba-tiba ada seorang siswi yang menubruknya. Hingga mereka hampir terjatuh bersama.

"Ehh," Ghaisan berhasil menangkap tangan siswi itu lalu menariknya dan membawanya ke pelukannya.

Surai panjang dan wangi milik siswi itu hampir membuat Ghaisan lupa diri kalau ia sedang berada dikeramaian.

Di depan umum.

"Walaah," pekik Zisua melihat adegan romantis antara Ghaisan dan siswi itu.

Lamy hanya tertawa melihat kejadian yang sedang berlangsung, sementara Zisua bersua kembali, "Ingetwoii ingeet gebetan everywhere!" pekik Zisua hingga Ghaisan dan siswi itu meliriknya.

Siswi itu membuka jarak, "Maaf ka,"

"Iya ya gapapa kok,"

"Saya boleh masuk barisan 'kan?" tanya terlebih dahulu.

"Masuk aja,"

"Speak lah speak," Zisua menyindir.

"Eh, bacot lu anak baru," Ghaisan memukul kepala Zisua kesal.

"Klasik lu!"

"Kampret!!"

"Udah woi udah," Lamy menengahi.

Siswi itu akhirnya tersenyum manis pada Ghaisan kemudian mulai melangkah pergi.

Namun, Ghaisan buru-buru mencegahnya, "Eh, sebentar, nama kamu siapa?" tanya Ghaisan seraya mengeluarkan aura laki-lakinya.

"Nohkan, nohkan,"

"Hahaha udah sih ka," Lamy ke Zisua seraya tidak bisa menahan tawa.

"Berisik emang tuh bocah mah. Jan didengerin ya, hehe. Btw siapa namanya?"

"Seryn Melody,"

"Oh, Seryn?"

"Iya,"

"Senang bisa bertemu denganmu! Silahkan masuk barisan," seru Ghaisan.

MABOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang