02

317 29 2
                                    

===

Sebenarnya, waktu di rumah Zisua itu Bastian, Mark dan Ghaisan tidak bisa lolos dari Bundanya Zisua. Bahkan mereka sempat di seret oleh ibu-ibu sosialita itu untuk masuk ke rumah.

Padahal Bastian sudah menyuruh Ghaisan untuk melakukan adegan pura-pura mati dan Bastian memanaskan suasana dengan menangis sejadinya karena kehilangan Ghaisan.  Tetapi tetap saja tidak berhasil.

Kata Bundanya Zisua, Bunda tidak percaya jika Bastian dan Ghaisan yang mendapatkan masalah, karenanya Bastian dan Ghaisan sudah keseringan bohong.

Tidak kehabisan ide, Bastian dan Ghaisan akhirnya memaksa Mark untuk berakting ketika Mark sedang sakit perut disebabkan oleh salah makan.  Kala itu Bastian dan Ghaisan menjadi tim pendukung yang berteriak histeris karena khawatir dengan keadaan Mark.

"Mark... kenapa woi?!"

"Bun,  kayanya Mark salah makan deh,"

"Ah ah awww sakit eh perut gue," akting Mark terlihat amat kaku.

"Aduh,  seriusan nih?  Mark lagi ga bohongin bunda kan kaya Ghaisan dan Bastian tadi?" tanya Bunda dengan kecurigaannya.

Mereka bertiga seketika skakmat lantas saling lirik melirik.

Tersinggung? Jelaslah.

Detik selanjutnya, Zisua yang sejak tadi hanya mematung seraya melipat tangan di dadanya itu segera mencairkan suasana.

"Bun,  gimana sih?  Mark mah anak baik, Bun, gak kaya Bastian dan Ghaisan. Dia gak bakal bohong ya kan?" bantah Zisua melihat ketiga temannya.

-gak kaya Bastian dan Ghaisan.

Baik Bastian dan Ghaisan saling melirik satu sama lain. Menunjukkan air muka tak terima atas pernyataan Zisua. Tapi mereka lagi-lagi harus mengalah demi kemaslahatan bersama.

"Iya bun iya"

"Adaaww adaaaw ah perut gue," Mark beraksi, lagi.

Akhirnya Bunda percaya. Dan mereka bisa lolos dari ibu-ibu sosialita itu.

Good job, boy.

arabellepark

Keesokan harinya Bastian sudah memarkirkan motor ninjanya di parkiran starbucks dekat komplek rumanya Jeno. Bastian dicalling katanya mau pada ngumpul di sana. Dan sepertinya Bastian datang terakhir deh, pasalnya sudah ada empat laki-laki dan satu perempuan.

Perempuan? Siapa ya?

Ghaisan yang melihat kedatangan Bastian terlebih dahulu itu langsung say hello dan yang lain pun menoleh ke Bastian kecuali perempuan itu. Bastian langsung tos persahabatan kepada teman-temannya.

Meski sedekat ini,  bahkan di sampingnya, Bastian masih belum melihat wajah perempuan itu.  Dia menunduk terus seraya memainkan ponselnya,  rambut panjangnya itu menutupi wajahnya. Jadi Bastian belum melihat siapa gerangan perempuan itu.

"Lama banget sih, Bas,  udah kek siput lu!" Ghaisan meledek.

"Gue habis bantuin Mama gue dulu tadi,"

MABOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang