[10] Crazy Over You (Author)

3.9K 262 53
                                    

"Keberadaan Nona Juwita sudah kami temukan, Sir." Ucapam Hans mengundang senyum merekah laki-laki itu.

Sam memeluk asistennya itu, kali ini ia tidak mempermasalahkan baju nyentik yang digunakan Hans. Tidak peduli hijau neon dan hot pink sangat tidak cocok dengan cuaca panas Jakarta. Akhirnya waktu yang ia tunggu-tunggu datang juga.

Akhirnya ia bisa menemukan keberadaan gadisnya, calon istrinya setelah bertahun-tahun gadis itu meningkalkannya hanya karena sebuah kesalah pahaman tak berdasar.

"Dimana dia Hans?"

"Dia berada di Jakarta, Sir." Sam menepuk kepalanya kemudian mengerang. Ia merasa telah dipermainkan oleh asistennya ini.

"Saya belum selesai bicara, Sir." Hans menyeringai geli melihat tatapan membunuh yang dikeluarkan bos-nya.

"Kau mempermainkanku, Hans?" Sam mengertakan giginya menahan amarah.

"No, Sir." Hans menggeleng sebelum Sam benar-bemar menembakan isi pistol yang sedang laki-laki itu todongkan padanya.

"Nona Juwita berada di kelapa gading,"

"Dan kau kira kelapa gading se sempit kamar mandimu, Hans?"

"Tepatnya dirumah Agni Abimanyu Baskhara. Jaksa muda dengan karir cerah."

"Laki-laki?" bisik Sam tidak percaya.

"Yes, Sir." Hans mengangguk menjawab pertanyaan Sam, "Laki-laki berusia 32 tahun. 3 tahun lebih tua dari Nona Juwita dan satu tahun dibawah Anda, Sir." tambahnya tanpa menyadari rahang Sam sudah mengetat tanda laki-laki itu diselumuti amarah tak terbendung.

"Aku akan membunuh laki-laki itu." Sam berdiri dengan amarah memuncak sampai ke ubun-ubun kepalanya. Langkah tegas dan cepat mengantarkan Sam keluar ruangannya.

"Apa yang kau lakukan, Hans?" Sam mendelik kesal saat tangannya dicengkram oleh Hans. Laki-laki itu menghalangi kepergian Sam.

"Anda belum boleh mendatangi Nona Juwita, Sir."

"Tapi, kenapa?"

"Tuan besar memerintahkan anda untuk menjemput Nona Joana."

"Memangnya wanita itu ada dimana?"

"Di ruang introgasi. Besok pukul 06.00 pagi Nona akan dijatuhi hukuman mati. Tuan besar bilang, kita masih membutuhkan dia."

"Kita? Enak saja! Hanya Ayah yang membutuhkan bajingan itu. Aku sih tidak." Sam menggerutu tidak suka. Selalu saja Joana menjadi alasan ia tidak bisa dipertemukan dengan Juwita.

"Walaupun begitu, tuan sudah memerintahkan anda untuk menjempun, Nona Joana, Sir."

"Kapan?"

"Nanti malam rencananya akan dilakukan penyerangan ke beberapa kantor polisi sebagai peringatan bahwa kita bukan kelompok lemah seperti kelompok Egorger."

"Ayah angkat Juwita dan Joana?"

"Yes, sir."

"Yang katanya dijatuhi hukuman mati di Indonesia?" Sam kembali bertanya tidak yakin. Ia mengingat masa lalu dimana, Joana dan Juwita di perebutkan oleh dua kelompok. Sebenarnya hanya Joana yang diinginkan oleh kelompok-kelompok itu. Juwita hanya bonus.

Ia juga tidak mengerti kapan tepatnya Joana bergabung dengan kelompok ayahnya. Yang ia tahu pasti, Joana merupakan tambang emas yang menghasilkan banyak uang dengan praktik ilegal Ayahnya.

Sam sangat mengingat kemurkaan Ayahnya saat mengetahui Joana bukan lagi bagian dari kelompoknya, karena gadis itu sudah bergabung dengan kelompok Egorger. Salah satu saingan terberat Ayahnya. Ayahnya bahkan sempat memaksanya putus dengan Juwita dan berrunangan dengan Joana yang tentunya ia tolak mentah-mentah.

Stuck In Lust [On Going]Where stories live. Discover now