Jaehyun: Habit

5.5K 414 8
                                    

"Ini pesanan Anda." seorang pelayan wanita meletakkan secangkir teh dan cheese cake di mejamu.

"Terima kasih." kamu tersenyum dan sebagai balasannya pelayan itu mengangguk lalu pergi ke meja lain.

Kamu pun mengambil teh dan menghirup wangi yang menguar menggelitik hidungmu, kemudian dengan pelan kamu meminumnya. Kamu meletakkan teh itu kembali dipinggir kameramu yang sekarang menganggur.

Sudah jadi kebiasaanmu menunggu di cafe ini, entah sejak kapan kebiasaan ini di mulai tapi yang kau ingat setiap jam tiga sore kamu menunggu namja itu datang dengan senyum yang terpasang di paras tampannya lalu kamu pun akan mengabadikannya di kamera yang selalu kamu bawa. Mungkin ini adalah cinta pada pandangan pertama ? Jujur saja awalnya kamu tidak percaya dengan cinta pada pandangan pertama tapi setelah mengalaminya kamu rasa itu tidak terlalu buruk. Dan.... yang pasti kamu akan selalu menunggu di cafe ini dan memotret setiap momen yang dilakukan namja itu.

Kamu mengetuk jarimu ke meja, tidak biasanya namja itu terlambat. Dia selalu datang di jam yang sama duduk di tempat yang sama yaitu di sebelah jendela yang menghadap jalan. Tempatmu ini adalah tempat yang paling strategis untuk memandangnya dan memotretnya tanpa ketahuan. Setelah menunggu lumayan lama akhirnya namja itu datang dengan pakaian kusut dan wajah yang kesal. Dia duduk di tempat yang sama kemudian memanggil pelayan.

Tanpa menunggu lama pelayan itu pun membawa pesanannya dan meletakkan di meja namja itu. Kamu tersenyum, sungguh inilah pertama kalinya kamu melihat namja itu memasang wajah kesal. Kamu pun langsung mengambil kameramu dan memotret wajah namja itu. Kamu menunduk melihat hasilnya, namja itu tetap tampan meskipun sedang kesal.

Kamu pun tersenyum lagi.

Lalu kamu menengadahkan wajahmu dan memandang kembali namja itu. Kamu terkesiap namja itu saat ini sedang memandangmu dengan alis bertaut. Kamu pun menunduk lagi, tidak berani melihat kearahnya.

Tiba- tiba ada tangan yang mengambil kameramu, dengan kesal kamu mengangkat kepalamu. Tapi kamu hanya bisa terdiam tidak jadi memarahi orang yang seenak jidatnya mengambil kameramu. Karena orang itu adalah objek yang biasa menjadi arah kilatan cahaya dari kameramu. Namja itu melihat setiap foto di dalam kameramu dengan alis yang bertaut semakin dalam dan bibir yang menekuk kebawah. Kamu tau sekarang namja yang duduk di hadapanmu ini sedang dalam mood buruk. Dan sialnya kamu malah ketahuan saat namja itu sedang kesal.

"Apa maksudnya ini ?! Kau Stalker!!" namja itu menyimpan kameramu dan memukul meja, untunglah suasana cafe sedang ramai jadi suara pukulan namja itu tidak terlalu terdengar.

"Ti-tidak aku bukan stalker, aku hanya—," ucapanmu terpotong karena namja itu dengan kasar menyenderkan punggungnya di kursi yg ia duduki.

"Lanjutkan! Kenapa kau diam ?!" namja itu pun melipat tangannya di dada dan menatapmu dengan tajam, "Kesabaranku sudah habis, asalnya aku mendiamimu karena menurutku tidak masalah kau selalu memotretku toh kau tidak membuatku rugi. Tapi sekarang aku sudah tidak bisa diam saja!"

Kamu menunduk, "Mi-mian."

"Tch, aku bilang lanjutkan penjelasanmu!"

"I-itu aku memotretmu, ka-karena aku... aku." kamu terdiam dan menunduk semakin dalam. Mana mungkin kamu mengatakan bahwa kamu menyukai namja di depanmu ini, namanya saja tidak kamu ketahui.

Pandangan namja itu melembut, dia merasa bersalah, "Mian, aku malah melampiaskan kekesalanku padamu. Hanya saja ini hari yang buruk untukku."

"Tidak apa-apa, aku yang salah memotretmu tanpa meminta persetujuan darimu." kamu menengadahkan kepalamu dan tersenyum. Membuat namja itu terkesiap dan pipinya merona.

NCT IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang