Started#13-Unknown Desire

Start from the beginning
                                    

"Aku suka kepadamu . . ."

       Pernyataan yang sangat serius baginya

       "Oke"

"Hah?" bingungnya

     Aku pun langsung melanjutkan perjalananku kesebuah hutan yang cukup luas. Ditengah hutan aku melihat sebuah reruntuhan yang besar dengan gerbang menuju dungeon yang besar,  aku pun menghentikan langkahku didepan gerbangnya.

. . . . . . . . ..

"Woaaahh, besarnya" ujar gadis itu

      "Tunggu disini, aku yang akan masuk"

"Aku ikut dengamu!" kata lumi memohon dengan keras

      "Kenapa?"

". . . .uggghhh, kau itu aneh ya? padahal ada seorang gadis menyatakan perasaannya kepadamu, kenapa kau tidak menanggapinya?"

        " . . . . . "Diamku, menunjukkan ekspresi datar.

"Musuhmu adalah dragon loh, kalau---"

        "Tenanglah. . . . . aku akan kembali"

" . . . . ."

        "Ada apa?" ujarku, melihatnya menundukkan kepalanya.

"Berjanjilah untuk kembali kesini" ucapnya sambil menangis pelan.

" . . . . . . . .Hm" aku mengangguk, dan membuka gerbang itu

    *Sring  *Wush

"Ugghhhh, gelombang apa itu?" ujar lumi

      Lumi pun duduk bersandar disebuah dinding dekat gerbang itu

(Ugghhh, apa yang kukatakan? Aku tadi menyatakan persaanku kepadanya? Bodoh, bodoh, bodoh, lumi bodoh. Tapi dia sudah menolongku, jangan, jangan lahtertipu lumi, siapa tau ia pria yang nakal, lumi hentikan, jangan pikirkan dia. . . . . . . . . . . . . .tapi, semakin aku menahannya, semakin aku ingat dia.....Uaaahhh perasaanku in isebenarnya apa?) pikir lumi bertingkah aneh

* * *

    *Sring

"Hah? Radi, kau sudah kembali!" terkejut lumi

      "Ya, aku dapat sesuatu" ujarku

"Ta-tapi, lawanmu naga loh?, dan juga ini baru beberapa menit"

      "Iya" jawabku biasa.

"Kau tidak apa-apa kan?" khawtair lumi

       " Ya"ujarku

    Saat aku hendak jalan, aku tidak sadar kalau hari sudah malam

"Radi, sebaiknya kita beristirahat dulu. Berbahaya jika kita berjalan dimalam hari"

" . . . .Baiklah"

      Aku menuruti apa yang dikatakan lumi. Aku pun menghidupkan api unggun dan kami beruda mulai berbincang-bincang satu sama lai. Aku mendapat beberapa informasi yang berguna, seperti semua orang yang memiliki level adalah player, yang berari Ralia, Velani, Fena, dan yang lainnya juga bermain. Alat yang digunakan juga pernah aku dengar di guild, yaitu HAM  yang artinya Human Alternative Minder, tapi aku sempat bingung. Kenapa aku menjadi Player? padahal aku tidak pernah melihat atau merasakan tubuh manusia

"Ugghhh" lumi meregangkan tubuhnya

       "Kau mengantuk?" tanya ku

"Iya, apa kau mau tidur?"

Unliner Zero -Newcomer- [Discontinued]Where stories live. Discover now