(8) Hampir Ketauan

50 2 1
                                    

Pagi Elora begitu indah, disambut kicauan burung. Namun semua berubah ketika sekumpulan titik hujan turun dari langit yang berwarna biru gelap.

"Sial."
"AYAAAAAAH ANTERIN EL ATUHH?"teriaknya dari kamarnya.

Lalu ibunya membalasnya juga dengan teriakan, "Kalau mau ngomong sama yang lebih tua jangan teriak teriak!! Gak sopan! Si Ayahnya udah berangkat ge daritadi!"

===

Oh iya lupa. Udah berangkat dari tadi si Ayahnya. Sial lagi. Gagal lari-lari cantik nan sehat lagi di pagi-pagi.. batinnya.

Ia mengetik sesuatu di smartphone-nya.

Elora: Guies! 
Elora: P!
Elora: P!
Elora: P!
Alena: HUJAN GENGS 
Alena: HADEH GAGAL LAGI DONG??
Arina: Pesen uber atau apa kek! Rumah kita kan deket semua jaraknya, begs. Jadi gampang. 
Elora: Waw. Boleh juga. Jug sana lu pesenin :-3 
Arina: He. Bacod. Iya dah iya. 

===  

Menurut para kaum adam, cowok kalau naik motor gede itu tingkat kepercayaan dirinya langsung meninggi drastis. Bisa kita lihat saat Alvin yang sedang menaiki motor besarnya itu sambil menunggu lampu merah berubah menjadi lampu hijau, raut wajahnya yang sok-keren padahal dia emang keran, dagunya yang sedikit terangkat. 

"Busetdah ini perasaan lama banget."ujarnya dalam hati. 

"Heh, itu bukannya si Alvin?"Alis Alvin terangkat mendengar pembicaraan tersebut, siapa nih yang ngomongin gue? kata dia dalam hati. "Ih bego jangan keras-keras tar kedengeran orangnya."LAH? alvin teriak dalam hati. 

Dengan isengnya ia menengok ke arah belakang dan tersenyum kepada dua perempuan yang membicarakannya tersebut, dan dibalas dengan senyuman lagi oleh kedua orang itu. 

"Tuh kan!"Alvin menengok kembali ke arah sumber suara, "Ngomongin saya yah, mbak?" 

"Loh? Emang kamu Alvin?"tanya keduanya berbarengan. "Lah? kok?"

"Kalau iya kenapa?"

Keduanya pun tertawa terbahak-bahak, "Emangnya yang namanya Alvin situ doang?"ujar yang satunya dengan kalem. "Iya sih. Pede banget kamu, mas."sahut temannya. 

Dengan perasaan kesal plus malu, Alvin ngeloyor meninggalkan kedua perempuan tersebut. 

===

"Bego ihh hampir aja ketauan." 

"Untung kita pake eyeliner sama kacamata, shay." 

Alena pun menjalankan motornya kembali dan berjalan menuju ke tempat tujuan, "Bener kan tapi itu orangnya? Hehehehe"kata Alena disambut tangan Elora yang menjitak helm yang dipakainya. "Ih sableng, gue lagi nyetir nih."

"Tapi kok bisa sih ketemu mulu. Serem sumpah.." 


Bersambung







You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 16, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cowok MisteriusWhere stories live. Discover now