Part 8

4.7K 448 3
                                    

Promise
( The Truth.)

Itu menyakitkan...
Ketika kau tahu sebuah kebenaran tepat sesaat sebelum semua akan berakhir...

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Author POV

"Jadi, dia adalah puteri kita?" tanya Alan lirih sekali lagi pada Tara yang sudah terisak pelan didepannya, "...tapi, kenapa waktu itu Damian bilang bahwa Alana adalah manusia?

"Aku melumpuhkan indera werewolfnya, sama seperti yang kita coba lakukan pada Aarti. Walaupun begitu, karena darahku yang ada didalam tubuhnya juga adalah setengah dari darah vampire meski indera Alana sudah mati sepenuhnya, perkembangan fisiknya yang sangat pesat tetap tidak bisa dihentikan. Dia cepat sekali besar, kan?"

Alan menumpukan salah satu tangannya kedinding. Iya! Bagaimana mungkin selama ini ia tidak pernah sadar bahwa Alana tumbuh dengan sangat cepat, bagaimana bisa dia tidak curiga sama sekali bahwa gadis itu bukan manusia biasa. Lupakan semua itu! Tapi kenapa dia juga tidak bisa memikirkan dengan logika bahwa kemiripan antara Tara, Aarti dan Alana itu pasti bukan sebuah kebetulan!? Alan kau adalah pria paling bodoh di dunia ini!

"Kenapa kau tidak pernah datang padaku untuk mengatakan tentang ini?"

Isakan Tara semakin kencang. Dia bukannya tidak ingin datang pada Alan, ada kalanya dulu ketika Alana memimpikan pria itu setiap malam ia hampir tergoda untuk menyerah dan mengatakan semuanya, tapi sekali lagi ia tidak bisa seperti itu! Karena jika Erik tahu...

"Kau akan memberikan pack kita untuk dikuasai oleh Erik untuk membawaku dan Alana kembali?"

"Hell! Tentu saja! Tara, kau dan anak-anak kita berarti segalanya bagiku," jawab Alan sambil berlutut didepan Tara dan dengan lembut langsung merangkum wajah wanita itu dengan kedua tangannya.

"Itulah kenapa aku tidak datang, karena kau akan mengorbankan segala yang kau punya. Kau adalah seorang Alpha waktu itu, tugasmu adalah untuk melindungi para werewolf dibawahmu."

Alan ikut menangis. Demi Moon Goddes hanya Tara yang bisa memporak-porandakan perasaan dan emosinya seperti ini. Dia tidak berpikir apa yang bisa wanita itu pikirkan, itulah sebabnya Alan bilang tidak ada kata terganti untuk seorang Tara Alexandra.

"Karena itu kau menghilang selama ini?"

Tara mengangguk. Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun akhirnya dia benar-benar bisa merasakan apa itu ketakutan. Dia takut terjadi hal yang buruk pada Aarti dan Alana, dia takut melihat Alan harus kehilangan banyak demi dirinya, dia sangat takut.

"Aku coba mencari keberadaan Aarti setelah para vampire bodoh itu kembali ke kastil dan berkata bahwa Aarti berhasil lolos. Aku lega puteri kita tidak bersama mereka lagi, tapi aku juga merasa sangat tidak berguna saat bertahun-tahun terlewati dan jejaknya masih belum bisa ditemukan. Lalu ketika kudengar bahwa Aarti dan Alana... hiks."

Alan menarik Tara ke dalam pelukannya. Ini memang berat bagi mereka berdua. Aneh membayangkan selama ini mereka semua hidup hanya dengan berputar-putar di satu lingkaran yang sama tapi tetap tidak bisa saling menemukan satu sama lain.

"Ma-maaf karena aku kau harus hidup dengan pikiran bahwa Alana adalah puteri angkat ... hiks" Tara menggingit bibir bawahnya kencang, berusaha meredam isakannya sendiri dengan itu, "...aku tidak bermaksud seperti itu, Al. Sungguh..."

Promise (Mate Series #3)Where stories live. Discover now