Part 2

5.8K 480 9
                                    

Promise
( Want To See You.)

Setiap saat aku berpikir...
Ada banyak hal yang aku bisa dapatkan di dunia ini, tapi hanya ada satu hal yang benar-benar ingin aku lakukan sekarang..
Aku ingin bisa melihatmu...

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Author POV

"Ibu, aku pulang."

"Aarti..."

Sienna dengan tergesa langsung berjalan menghampiri Aarti yang sedang melepaskan sepatu nya di ambang pintu.

"Kemana saja kau? Ibu sudah bilang berkali-kali, langsung pulang jika urusanmu sudah selesai," ucapnya sambil mengambil alih beberapa buku yang sedang dibawa oleh Aarti.

"Tenang, Bu. Kenapa Ibu terlihat sangat panik?" balas Aarti, ia menghela nafas pelan sambil mulai melangkah masuk kedalam rumah, "...aku hanya mampir sebentar ke toko buku untuk membeli novel-novel ini."

"Kenapa tidak bilang pada Ibu?"

"Ibu..." Aarti berbalik kearah Sienna lalu menggenggam kedua tangan wanita itu lembut, "...aku tahu Ibu sangat khawatir padaku. Tapi, aku tidak apa-apa, sekarang aku sudah 19 tahun dan bisa menjaga diri dengan cukup baik. Ibu sudah bisa merasa tenang mulai sekarang."

Sienna tersenyum kecil. Ia menepuk-nepuk jemari Aarti pelan sambil mengangguk. Sienna tahu Puteri angkatnya itu sudah berusia 19 tahun dan cukup dewasa untuk bisa mengambil keputusannya sendiri, tapi tetap saja rasa khawatir itu selalu datang padanya tiap kali Aarti berada diluar rumah.

3 tahun lalu, ketika Aarti menceritakan semua yang ia ingat tentang apa yang terjadi pada hari dimana ia dan Reon menemukan gadis itu di tepi lembah. Sienna tahu bahwa anak angkatnya itu pastilah istimewa, setidaknya cukup istimewa sampai para mahluk dari klan vampire bersedia melakukan apapun untuk sekedar bisa melukainya.

Sienna tidak ingin mengambil resiko dengan membiarkan Aarti berada jauh darinya walau hanya beberapa jam saja. Gadis itu perlu dilindungi, ya ... dengan jenis perlindungan yang pantas didapatkan oleh seorang puteri Alpha.

"I'am sorry, Dear. Ibu hanya tidak terbiasa melihat kau pergi keluar selama itu," Sienna mengusap wajah Aarti lembut, "....naiklah ke kamarmu! Ibu akan siapkan makan malam lalu kau segera turun, okey."

Aarti mengangguk. Ia mengambil kembali novel yang ia beli tadi dari Sienna lalu segera berjalan menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

Sikap Sienna yang seperti ini memang sudah biasa baginya. Ibu angkat-nya itu sangat mudah panik untuk banyak hal, khususnya jika itu menyangkut dia. Tapi tidak bisa disalahkan, Aarti tahu itu semua karena Sienna sangat menyayanginya dan tidak ingin dia terluka.

Klik...

Aarti menekan tombol lampu. Ia dengan cepat melepas cardigan putih yang ia kenakan lalu langsung menghempaskan diri keatas kasur. Sangat melelahkan akhir-akhir ini, tapi itu karena ia sangat sibuk mengikuti berbagai kegiatan sosial yang diadakan di Universitas nya tiap kali menjelang musim salju.

Jangan salah paham! Aarti senang bisa menjadi salah satu dari anggota panitia atau relawan. Itu karena udara nya cukup dingin di luar makanya dia jadi sedikit drop. Yeah, London di pertengahan November menjelang Desember memang tidak begitu bagus baginya.

Promise (Mate Series #3)Where stories live. Discover now