ROTT 16

53 6 0
                                    

Happy Reading

Stop deh main-mainnya. Udah gede kan, udah dewasa kan? Sekarang tuh jamannya pacaran langgeng dan saling membahagiakan. Ingat tuh !
Jonathan Louis Yudistira

Dengan santainya Isty masuk kedalam kelas XI IPA 2, tanpa memperdulikan tatapan aneh dari sahabatnya.

Isty langsung menjatuhkan bokongnya ketempat duduk setelah ia sampai dibangkunya.

"Lo kok baru datang sih?" tanya Trisya Cantika teman sebangku sekaligus sahabat Isty sejak SMP.

Trisya dan Cindy merupakan sahabat sekaligus teman Isty sejak SMP. Trisya merupakan teman Isty yang terkenal pendiam diantara sahabat Isty yang lainnya. Dari teman Isty yang lain, Trisya lah yang sangat mengerti dan mengetahui Isty.

Apapun masalah Isty pasti Trisya lah orang pertama yang Isty ceritakan. Tapi jangan salah bukan berarti semua masalah Isty akan selesai jika dia membicarakannya dengan Trisya, karena memang Trisya lah tak mau mencampuri urusan Isty dia hanya bisa menjadi pendengar setia saja. Tiba dia kasih saran, masalahnya selalu terselesaikan dengan baik. Itulah Trisya !

"Biasa lah lagi pengen jadi anak nakal sekali-kali" jawab Isty sambil menyandarkan punggungnya kesandaran bangku.

Trisya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya seperti mengerti apa yang dimaksudkan Isty namun dia tak tau apa-apa.

"Oh iya mana ibu Dwi, kok sampe jam segini belum masuk" tanya Isty kepada sahabatnya.

"Itu tadi ibu Susan kesini memberitahukan kalau ibu Dwi lagi sakit, jadinya kita dikasih tugas deh sekarang" jawab Trisya.

"Oh" Isty membulatkan mulutnya.

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat sehingga anak-anak kembali melakukan aktivitas mereka dengan menuju kekantin sekolah seperti biasa setelah bel berbunyi.

Begitu juga dengan Isty dan Trisya merwka melangkahkan kaki kearah kantin sekolah karena tadi sebelum mereka kekantin sudah di SMSin oleh Cindy kalau mereka akan duluan kekantinnya, sesampainya di depan ruangan kelas Chris tiba-tiba Isty dikejutkan Primus.

"Hai cantik, mau kemana?" tanya Primus membuat Isty dan Trisya terkejut melihat tingkah konyolnya.

"Itu gue dan Trisya mau ke kantin, emangnya lo mau ikut?" tanya Isty dengan tersenyum melihat kekonyolon Primus.

"Kalau lo gak keberatan sih" ucap Primus meminta ijin

"Gue sih ringan-ringan aja gak berat kok" kata Isty sambil tersenyum kearah Primus.

Memang dengan permintaan maaf Primus membuat keduanya menjadi semakin akrab dan tak lagi ada permusuhan diantara mereka.

Trisya yang melihat tingkah keduanya hanya bisa terbengong-bengong, karena yang dia tau mereka berdua tak bisa kalau bersama. Kalau mereka bersama selalu saja berantem, tapi hari ini..... Itulah membuat Trisya semakin penasaran.

"Ya udah kalau gitu, ayo!" ajak Primus sambil menggandeng tangan Isty dan Isty hanya menggelengkan kepalanya bingung melihat tingkah Primus kali ini.

"Lo harus jelasin ini ke kita" bisik Trisya  ke telinga Isty dan mendapat anggukan kepala dari Isty

Tak selamanya hati harus gelisah memikirkan permusuhan seenggaknya ada saat-saat menikmati setiap detik momen hidup yang tak akan terulang lagi.

Mungkin mencoba bersyukur atas takdir yang tak bisa kau terima begitu saja. Benarkan ?

Hidup itu indah ketika kita bisa menikmatinya dengan sukacita bukan dengan permusuhan yang membuat kita harus merasakan sakit yang teramat dalam.

Itulah yang membuat Isty selalu bersyukur atas apa yang Tuhan kasih padanya, baik itu orang tua, sahabat dan terlebih lagi seorang calon suami yang sangat dia cintai.

******
Hai guys kembali lagi disini bersama author yang cantik dan kece, hehehe lebay deh.

Ok sekarang sudah masuk ke part 16 dan sebentar lagi kita akan mengetahui permasalahan selanjutnya dari kisah ini.


Mungkin ini yang bisa di ungkapkan Primus kepada Isty

So, jangan sampai ketinggalan yah.

Vote dan Komentar kalian yang author tunggu.

Salam
Chiko & Christy

Romance Of The TwinsTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon