ROTT 15

68 5 0
                                    

Orang yang lo sayang, belum tentu selalu ada untuk lo. Orang yang sayang sama lo, udah pasti dia selalu ada untuk lo!
Cindy Rahmadani

Saat ini Chris bersama Primus berada dikamar, waktu sengang mereka habiskan dengan bersantai dan bermain game membuat keduanya semakin bersemangat.

"Oh iya Mus, lo tau gak kalau Isty sekarang udah punya calon" kata Chris membuka percakapan diantara mereka dan membuat Primus menghentikan permainannya sejenak.

"Calon !!! Calon apa maksud lo?" tanya Primus penasaran

"Calon suami" ucapan Chris kali ini membuat Primus terkejut.

"Apa !!! Calon sua-mi, lo gak bercanda kan" ucap Primus terbata- bata

"Iya, sorry bro baru ngasih taunya sekarang. Gue tau lo dan Isty dekat tapi kedekataan kalian gak bisa gue artikan" ucap Chris disela-sela permainannya

"Kita memang tidak bisa menebak masa depan Chris, dan gue bahagia kalau teman gue bahagia" ujar Primus.

Namun saat membayangkan dia adalah masa depanmu, membuat hatiku hancur. Batin Primus

Hening sejenak...

Mereka bermain game dalam diam. Primus jadi berpikir, apakah Isty memang akan bersama Chiko?
Chiko mencintai Christy dan semua orang yang terlibat didalam perjodohan ini juga amat sangat dia mengetahuinya.

Teman, memang sudah seharusnya hubungan Primus dan Isty. Primus tak ingin berharap lebih dari pertemanan mereka dia yakin bahwa Isty akan bahagia bersama Chiko.

Dan yang akan Primus lakukan yaitu ikhlas melepaskan Isty dengan Chiko karena dia percaya bahwa cinta sebenarnya tak harus memiliki.

"Kak Chris gue pinjam CD lag-" ucapan Isty terhenti ketika mengetahui seorang pria bersama kakaknya.

"Hai Ty, sorry numpang main dirumah lo" ujar Primus ketika melihat perubahan raut wajah Isty

"Lo gak ada tempat lain apa untuk main" tanya Isty yang mulai kesal dengan kehadiran Primus

"Kakak tadi yang ngundang Primus kesini dek" Ucap Chris membela sahabatnya dari kemarahan Isty.

"Ok kak kalau gitu gue pinjam lagu Charlie Puth" ucap Isty serta mengambil kaset dan keluar dari kamar, lama-lama bisa jadi perang dunia kedua jika dia tak pergi dari kamar itu.

"Chris sepertinya gue harus ngomong berdua deh sama Isty, gue harus menyelesaikan permusuhan antara gue dan dia" ucap Primus dan mendapat anggukan kepala dari Chris.

"Ya udah lo selesaikan masalah lo dengan adik gue, gue percaya setelah ini kalian pasti baik-baik aja" ucap Chris.

Tok...tok...tok...
Suara pintu diketuk terdengar oleh Christy dia bingung siapa lagi yang datang, biasanya gak ada yang ngetuk pintu kalau mau masuk.

"Permisi" kata Primus ketika berada di depan kamar Isty.

"Masuk aja gak dikunci kok" ucap Isty dan Primus masuk kedalam kamar Isty.

"Lo, ngapain dikamar gue" tanya Isty.

"Gue mau ngomong sama lo"

"Ya udah cepetan"

"Gue mau minta maaf sama lo, karena gue lo kecewa dengan sikap gue" Ucap Primus.

"Maksud lo apa?" tanya Isty bingung

"Maksud gue boleh gak kita berhenti berantem, lama-lama gue capek sendiri dengan tingkah gue ke lo"

"Akhirnya lo nyadar juga, ok gue akan maafin lo tapi ada syaratnya" Ucapan Isty membuat Primus menyunggingkan senyuman termanisnya.

"Apa syaratnya" tanya Primus

"Syaratnya hmmm lo besok bawain gue bekal kesekolah"

"Hanya itu?" tanya Primus

"Eh tunggu dulu gue belum selesai ngomong, lo harus bawa bekal gue tapi lo yang harus masak"

"Apa !!! Gue masak ?" tanya Primus

"Iya dan kalau lo gak suka ya udah" kini Isty memutar badannya kearah Dvd yang akan diputar.

"Okok gue mau asalkan lo mau maafin gue"

"Ya udah gue tunggu bekal gye besok"

"Isty"

"Hmmm"

"Ty, lo bahagia seperti ini? " tanya primus dengan suara serak

"Alasan apa yang buat gue gak bahagia sekarang? Gue punya kedua orang tua, kakak-kakak yang sayang sama gue, Chiko dan teman-teman yang peduli sama gue" Primus mengulurkan tangannya kepada Isty untuk bersalaman dan Isty menerimanya.

"Ty, hubungan yang sempurna itu bukan bersama, tapi karena mereka saling cinta dan tau hatinya untuk siapa" sindir Primus kepada Isty.

Primus tau perasaan Isty sebenarnya namun tak berani mengungkapkannya kepada Primus dan hanya pertemanan merekalah yang seharusnya dilakukan Primus kepada Isty bukannya permusuhan diantara mereka.

Primus sadar akan tempatnya dan setelah itu dia berpamitan kepada Isty untuk pulang ke rumahnya.

********

Hai...hai...hai.....
Kembali lagi dengan Author disini, kalian kangen gak sama author. Hehehe ke-GRan nih author.

Thanks ya yang udah nanya lewat Id Line nya author dan udah kejawab kan pertanyaan kalian.

Jangan lupa Vote sama komentarnya ya Guys

Salam
Chiko & Christy

Romance Of The TwinsWhere stories live. Discover now