ROTT 09

76 7 0
                                    

Happy Reading

Chiko POV

"I Love You"

Kata itu keluar begitu saja dari mulutku, ketika aku mengantarkannya pulang dari rumah sakit.

Hari ini Isty terlihat segar tak seperti beberapa hari yang lalu ketika kondisi tubuhnya yang masih lemah, sehingga saat ini aku bisa menggodanya.

Kulihat dia tersipu malu mendengarkan ucapanku barusan, tak aku sangka kalimat yang ku ucap membuatnya tersipu malu. Padahal yang aku tahu bahwa dia tak terlalu suka hal-hal yang berbau romantis.

Satu, dua, tiga, empat, lii...

Ah sial, dia begitu cantik bila dipandangi dari arah sedekat ini. Kenapa baru sekarang aku merasa deg-degan bila berada dengan wanita.

Biasanya aku lebih cuek ketika bersama Sesil. Oh shit !!! Wanita itu lagi, mendengarkan namanya saja sudah membuatku muak.

Dia memandangku dengan ekspresi datarnya. "Lo ngapain sih liat wajah gue sampai seperti itu" katanya membuatku salah tingkah.

"Nggak, gue hanya ingin berlama-lama menatap wajah lo, seandainya saja gue bertemu dengan lo lebih dulu, pasti lo jadi cinta pertama gue" jawabku menatap wajahnya.

"Lo apa-apaan sih" dia menjawabku dengan kesalnya.

Dia memang membuatku merasakan cinta pada pandangan pertama tapi, dia masih kecil usianya saja tujuh belas tahun dan itu membuatku berpikir kembali akan keputusanku mengenalnya lebih jauh.

Aku tahu saat ini dia masih kesal dengan sikapku, tetapi ini yang membuatku semakin jatuh cinta kepadanya karena setiap dia kesal wajahnya itu cute menurutku,dia selalu ngambekan dari pada romantis.

Aku tahu dari Chris sifatnya itu, mungkin dia tipe gadis yang mandiri dan tak suka dengan suasana romantis katanya sih bikin baper.

Setelah mengantarkannya aku berpamitan kepada ayah dan bundanya, karena saat ini hari semakin larut dan besok aku harus melanjutkan aktivitasku.

"Tante, om. Chiko pamit pulang dulu" kataku berpamitan kepada calon mertuaku.

"Kamu hati-hati di jalan yah, jangan ngebut" Tante Sofie mengingatkanku

"Baik tan" jawabku kepada tante Sofie dan dibalas senyuman darinya.

"Ya sudah bun, kalau gitu Isty nganterin Chiko dulu" katanya sambil mengikuti langkahku dari belakang.

"Lo jaga diri ya, jangan lupa obatnya diminum" kataku posesif berpamitan kepadanya dan dibalas senyuman termanisnya

Oh Tuhan apa yang terjadi padaku. Apa aku benar-benar telah jatuh cinta kepadanya? Batin ku

****
Author POV

Christy baru berangkat sekolah tiga hari setelah keluar dari rumah sakit, kata bundanya sih biar nanti bisa konsentrasi belajarnya.

Hari ini Chris dan Christy diantar mang Norman sampai digerbang sekolah tak seperti biasanya mereka harus turun seratus meter dari gerbang.

Tetapi karena berhubung Christy baru sembuh akhirnya Chris memutuskan untuk mengantarkan sampai di depan gerbang agar Isty gak kecapean.

Saat berjalan menuju kekelasnya Christy melihat sahabatnya Cindy yang sedang berjalan menuju kekelasnya. Kelas Isty dan Cindy berlawanan arah akan tetapi itu tak mencegah Christy untuk menghampirinya.

Berjalan cepat, Christy langsung menelusupkan tangannya pada tangan Cindy. Cindy tak kaget, hanya melihat sekilas tanganku yang sudah mengenggam tangannya kemudian matanya beralih kewajah Christy.

"Pagi" sapa Isty

Sebenarnya Isty mencoba tersenyum akan tetapi kepalanya masih sakit, jadinya dia hanya mengangkat sedikit kacamatanya yang mulai kendor.

Cindy berhenti berjalan mengamati seluruh wajah Isty seperti seorang dokter memeriksa pasiennya. Tapi setelah itu Cindy membalas ucapan Christy.

"Pagi" jawab Cindy datar.

*******
Segini dulu yah ceritanya

Wah ada apa dengan Cindy ya kenapa ketemu sahabatnya kok gitu sih

Gimana kelanjutan ceritanya , penasaran?

Jangan lupa tambahkan ke perpustakaan pribadi cerita ini kalau mau tau kelanjutannya.

Salam
Chiko & Christy

Romance Of The TwinsTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon