1 | Kostum Perempuan

13.7K 2.2K 535
                                    

Sesaat Jihoon menyadari.
Kalau dia udah sangat salah.

πππ

"Yooo. Our Birthday Boy"

Jihoon menyambut malas pelukan teman-teman-nya tat kala dia baru sampai ditempat perkumpulan mereka yang berada di ruang bawah tanah rumah besar milik kang daniel.

Sejatinya,  hari ini masih pukul lima pagi,  tapi teman-teman seperkumpulan-nya sudah memintanya lebih tepatnya memaksa untuk datang ke basecamp mereka. Jihoon duduk diantara Guanlin dan Baejin, kemudian melelapkan tubuhnya kembali dalam tidur, tidak tertarik dengan percakapan teman-temannya yang tengah berlangsung.

"Coy. Udah pada cukup umur semua kan ya? Bikin party lah ayo." ajak Daehwi, yang langsung disetujui oleh Guanlin.

"Minum-minumlah kita sekalian" kata Guanlin. Daniel yang ada disebelahnya langsung menempeleng belakang kepala anak itu.

"Minum mulu lo kerjaannya setan. Tapi boleh juga lah. Sekalian ngerayain ultahnya Jihoon" kata Daniel.  Jihoon langsung mendelik bangun dari tidurnya.

"No. Gue ogah kalo ada kue-kue sama party-party-an. We're not girls,  right? " jawab Jihoon lengkap dengan muka jijiknya.

Sungwoon tertawa, "Yaelah,Ji.Sesekali doang kenapa dah emangnya" katanya.
Minhyun menimpali,

"Bener coy. Oh iya. Gimana kalo kita nginep sekalian? Di villa-nya si Daniel yang di busan?" tawar Minhyun. Yang langsung diteriaki heboh oleh Jaehwan.

"Boleh tuh. Kuliah bolos ajalah. Mumet anjing" kesalnya. Daniel ngangguk-ngangguk,

"Boleh sih. Gue juga udah lama ga kesana" katanya. Lalu menatap kearah Jihoon, "Gimana Ji?"

Jihoon memutar bola matanya malas, "Whatever." lalu kembali terlelap dalam tidur.

πππ

Sebuah mobil Van akhirnya bisa terparkir di halaman sebuah villa tua setelah sekian lama menempuh perjalanan jauh. Satu-persatu mulai turun dari mobil,  lalu meregangkan tubuhnya yang pegal-pegal.

Minhyun sibuk mengambil barang-barang,  Daehwi sudah mulai asik berfoto ria dengan pemandangan yang ada,  dan yang lainnya,  sibuk mengitari keadaan sekitar untuk melihat-lihat.

"Inget. Kita disini buat main. Gapapa ngomong kasar,  asal jangan berharap yang macem-macem" tegur Daniel,  yang langsung dimengerti oleh yang lainnya.

Setelahnya,  mereka semua masuk ke villa, dan mulai memilih kamar masing-masing. woojin mendadak kesal, ketika kamar pilihannya tak bisa kebuka, "Ye anjing. Kenapa kagak bisa dibuka si" kesalnya.

"Emang kagak bisa dibuka tolol itu. Kata nyokap gue udah lama begitu" kata si Daniel. Woojin merinding,

"Kenapa ga daritadi lo kasih tau gua si." katanya,  terus kabur dari sana. Memilih kamar yang sama, yang ditempati oleh Daehwi.

Jihoon mendudukan tubuhnya, lalu memukul-mukul bahunya pelan yang terasa pegal. Sesaat dia melirik kearah Baejin, yang baru sampai,  sudah asik membaca buku diruang makan.

"Anjing. Si Baejin,  jalan-jalan masih ae belajar" kata Jihoon. Baejin tersenyum kecil,

"Setidaknya abis bolos gua ga bego-bego banget kayak lo pada" sahutnya. Jaehwan yang baru memasuki ruang makan untuk minum, langsung tersedak karna airnya sendiri.

Jihoon ketawa, "Terserah lo lah. Gue sekamar sama lo ya jin" katanya. Lalu nyelonong pergi, tanpa meminta persetujuan Baejin.

πππ

Jihoon terbangun dari tidurnya. Tatkala handphonenya yang terus berdering. Jihoon membuka notif pesan yang masuk. Yang ternyata dari Jisung dan juga Seongwoo. Mereka bilang akan menyusul segera,  dan bakalan sampe besok.

Jihoon menatap keheranan,  kepada keadaan seisi kamar yang gelap. Ia melirik jam didinding, yang ternyata menunjukan pukul dua malam. Jihoon melirik kearah Baejin,  yang masih bergelung dengan selimut. Kemudian berjalan keluar kamar, pergi ke dapur untuk minum.











Hahahaha.  Hahahahahah.  Hahahahah.













Jihoon mendelik kesal,  ketika mendengar suara tawa yang menggelegar. Jihoon tau siapa pemilik tawa itu. Siapa lagi kalau bukan Jaehwan? Cuma dia satu-satunya pemilik tawa yang hampir mirip dengan lumba-lumba.

Jihoon pergi kelantai atas, ingin memarahi bocah tidak tau malu yang satu itu.









Keadaan lantai atas gelap, beda dengan lantai bawah. Jihoon berusaha mencari saklar, tapi terlalu sulit mencari didalam keadaan gelap.











Hahahahahahahahah.   Hahahahahahahahahahahah









Jihoon merasakan hembusan nafas ditengkuknya. Mendadak, ia merasa dingin disekujur tubuhnya.










"Woi Jaehwan!  Jangan ketawa malem-malem" teriak Jihoon akhirnya.  Tak ada yang menyahuti. 


















Kriet..


















Jihoon menoleh ketika mendengar suara pintu yang terbuka. Lalu menatap malas atas apa yang dia dapati didepannya.













"Gausah sok nakut-nakutin lo semua anjing. Udah kebal gue ama yang beginian" katanya,





















Pada sosok perempuan yang berdiri tegak didepan pintu yang terbuka.













Jihoon mendelik malas,  lalu segera turun dari lantai atas.













Bagi Jihoon. Ga ada yang menyeramkan sama sekali. Teman-temannya gagal untuk menakut-nakuti.




"BOOOMMM HAPPY BIRTHDAY BRO!! "



lampu nyala, seiring dengan teman-temannya yang berteriak,  berkumpul dengan membawa kue dihadapannya. Kan, bener apa yang Jihoon duga. Teman-temannya pasti sedang mengerjainya.


"Gagal semua lo bangsat" kata Jihoon. Yang dihadiahi tawa teman-temannya.



"Tiup lilinnya udah buru" kata Daehwi. Jihoon mendelik, heran dengan apa yang dia dapati.





"Si anjing malah bengong" kata Guan Lin kesal.
















"Perasaan. Lo semua ada disini. Terus yang pake kostum perempuan tadi siapa dong?"

























"BANGSAT JIHOON. LO NGOMONGIN APA ANJING."








---

Wishes✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang