Kira-kira jika waktu itu seperti demikian yang terjadi, apa saat ini penyesalan masih akan ada?

Secara tak langsung, Taehyung adalah penyebabnya. Semua itu harusnya bisa dicegah, dan Taehyung amat menyesal dia tidak pernah mendapat kesempatan kedua.

Hari itu Taehyung sempat berpikir untuk menemui Namjoon, tapi hari itu juga dia urungkan. Pemuda yang satu itu berbalik tepat di depan gerbang sekolah Namjoon karena berpikir bahwa dirinya terlalu takut untuk bertatap muka dengan Kim Namjoon. Dia tidak sanggup.

Taehyung memutar arah dan pergi ke rumah sakit untuk menemui dokter yang dulu menangani Namjoon.

“Permisi, aku ingin menemui Dokter Jung Yunho.”

“Maaf, apa Anda sudah membuat janji?”

“Eumm ... belum—tapi kurasa Dokter Jung akan ingat padaku. Aku pernah menjadi pasiennya, dan dia kenal dengan ayahku.”

“Kalau begitu kami perlu mengkonfirmasi ini dengan Dokter Jung dulu. Sebelum itu, bisa saya tahu nama Anda?”

“Namaku Kim Taehyung.”

Sehabis obrolan singkatnya dengan perawat di resepsionis, Taehyung menunggu di lobi selama beberapa menit demi bisa menemui Dokter Jung. Dia hampir tidak bisa duduk diam,
karena amat gelisah dan cemas tentang jawaban yang menunggunya.

Hingga tepat setelah Yunho muncul, semua kegelisahan Taehyung sedikit cukup terangkat.

“Aku dengar ada yang mencariku?”

Taehyung menoleh cepat mendengar suara pria dari arah resepsionis. Begitu menoleh, dilihatnya perawat di meja resepsionis menyebut tentang dirinya sambil menunjuk ke arahnya.

Maka Yunho pun berjalan mendatangi Taehyung dengan alis bertaut dan pandangan yang bergerak bingung, sementara Taehyung segera berdiri dari duduknya.

Melihat Yunho yang memandang dirinya bertanya-tanya, Taehyung cepat-cepat menyapa. “Selamat malam, Paman. Aku Kim Taehyung. Apa paman masih ingat?”

Sepertinya Yunho lupa. Selama beberapa saat pria berjas putih itu masih mencoba mengingat-ingat sembari memperhatikan Taehyung dari ujung ke ujung. Lalu, akhirnya raut wajah di sana berubah sumringah.

“Taehyung? Ah, kau?” kata Yunho tak percaya, lalu diangguki oleh Taehyung dengan singkat dan tak sabaran. “Lama sekali aku tidak melihatmu. Apa yang membawamu ke sini?”

“Paman, aku ingin bertanya—ini tentang Namjoon Hyung,” kata Taehyung tanpa basa-basi. “Waktu Namjoon Hyung terluka dulu, apa lukanya benar-benar parah?”

Raut wajah Yunho sedikit berubah mendengar pertanyaan Taehyung. “Tunggu dulu. Aku tidak mengerti maksud pembicaraanmu, tapi pertama, duduklah dulu.”

Yunho membawa Taehyung untuk kembali duduk di tempatnya sebelum memulai pembicaraan dengan lebih saksama. “Sebenarnya, apa yang ingin kau tahu?”

“Namjoon Hyung, Paman,” kata Taehyung. “Tolong beritahu aku, seberapa parah Namjoon Hyung waktu itu? Kenapa Namjoon Hyung sampai harus berhenti dari boxing?”

Yunho mengambil waktu beberapa saat untuk diam memikirkan pertanyaan Taehyung, sekalipun tak mengerti apa alasan anak lelaki tersebut menanyakan hal tersebut. Dia memikirkan kejadian dulu, dan menimbang beberapa hal dalam kepalanya.

“Taehyung, maaf, tapi aku tidak bisa memberitahumu tentang keadaan Namjoon saat itu. Itu melanggar privasi pasien.”

“Kalau begitu, setidaknya katakan padaku, apa benar dia tidak boleh melakukan boxing lagi?”

Already | BTS JinV - NamV - MinV [COMPLETE]Where stories live. Discover now