Part 9

664 60 8
                                    

~1 weeks later~

Sehun

@Nami Island

Keadaan sudah kembali normal. Aku dan Hayoung sudah kembali pada rutinitas-syuting drama yang sempat tertunda karena kejadian waktu itu. Hubungan kami juga mulai membaik, meskipun terkadang Hayoung masih agak jutek, tetapi tak ada lagi perdebatan atau keributan kecil di antara kami.

Aku segera meregangkan tubuh seraya merentangkan kedua tangan lebar-lebar begitu sutradara Chang berteriak, "Cut! Break satu jam untuk persiapan scene terakhir!"

Akhirnya, setelah hampir seharian harus mengulang take dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain, aku bisa beristirahat sejenak. Aku baru ingin beranjak dari lokasi syuting ketika melihat Eunji-noona tergesa-gesa menghampiriku.

"Untukmu," ucapnya seraya menyodorkan sebuah kotak bekal berukuran sedang ke depanku.

"Heh?"

"Sudah hampir waktu makan siang," jelas Eunji-noona seraya meraih tanganku dan memaksa agar aku menerima kotak bekal itu. "Makanlah. Hayoung sengaja membuatkannya untukmu."

Aku menatap Eunji-noona dengan alis terangkat, heran. Ada apa ini? Tumben sekali gadis itu berbaik hati membuatkanku bekal. "Kenapa tidak dia sendiri yang memberikannya kepadaku?"

Eunji-noona malah mendesah. "Kau seperti baru mengenalnya saja. Gadis dengan gengsi tinggi seperti dia mana mau terang-terangan memberikanmu makanan buatannya, apalagi melihat histori hubungan kalian sebelumnya yang tak pernah akur."

Ah, ya, benar juga. Gengsi seorang Oh Hayoung itu terlalu tinggi sampai-sampai mengalahkan ketinggian Namsan Tower. Hahaha. Aku baru ingin mengalihkan pandangan, mencari keberadaan Hayoung ketika mendengar nada dering di ponselku. Aku buru-buru mengucapkan terima kasih kepada Eunji-noona, lalu beranjak pergi darinya begitu melihat ada nama Hyuna di layar ponsel.

"Ya, Hyuna-yah?" jawabku setelah berjalan cukup jauh dan dirasa cukup aman untuk menerima telepon ini. "Ada apa?"

"Hun-ah, jeongmal bogoshipoyeo." Ah, suara manja yang sangat kurindukan....

"Aku juga merindukanmu, chagi," balasku dengan suara penuh kelembutan.

Suara Hyuna semakin terdengar senang saat dia bertanya, "Bisakah kita bertemu, Hun-ah?"

Aku mengembuskan napas panjang. Tak tega rasanya menjawab keinginannya yang sudah pasti tak bisa kupenuhi untuk saat ini. "Mianhae, tapi aku tidak bisa. Masih ada beberapa scene lagi yang harus kulakukan, chagi."

"Sebentar saja, Hun-ah," pintanya agak mendesak. "Kumohon. Ini sangat penting, Hun-ah. Aku sangat-sangat membutuhkanmu."

Aku mengusap wajahku, mendadak frustasi, apalagi mendengar suara gadis itu yang berubah memelas. Aigoo! Apa yang harus kulakukan? Meskipun aku sedang break, tetapi aku tetap tak bisa menemuinya. Ini di Chuncheon bukan Seoul! Butuh waktu kurang-lebih empat jam untuk bisa kembali ke sini, itu pun belum terhitung dengan waktu pertemuanku dengan Hyuna yang tak cukup hanya memakan waktu beberapa menit saja." Begini saja, chagi. Setelah syuting hari ini selesai, aku akan segera menemuimu, arraseo?"

Hening. Tak ada tanggapan apa pun dari Hyuna.

"Chagi?"

Masih belum terdengar apa pun dari suara di seberang dan aku tahu itu tandanya Hyuna mulai merajuk.

Aku mencoba taktik lain. "Hyuna-yah...." Aku pura-pura mendesah lelah. Biasanya seorang gadis akan mudah luluh kalau sudah mendengar suara kekasihnya putus asa. "Kumohon, mengertilah-"

You've Fallen For Me (FF_Sehun - Hayoung Couple)Where stories live. Discover now