[M] Lecturer

833 55 82
                                    

*****












WARNING








Inget udah diwarning nih yaaa
Gak begitu pandai menggambarkan bagian vulgarnya sih
Tapi cukup bikin merinding
Jadi tiati aja








*****




Suasana kelas dingin dan mencekam. Bukan karna ada hantu atau kejadian menyeramkan, melainkan karna dosen killer baru saja mengumumkan akan ada kuis bulanan. Mata kuliah sastra Jepang.

"Mwo?!"

"Siapkan kertas dan alat tulis, waktu kalian hanya dua puluh menit."

"Prof tapi..." protes salah satu mahasiswa.

"Banyak protes berarti mengulur waktu."

Dosen pria satu itu memang terkenal sangat killer. Usianya memang masih muda jika dibandingkan profesor lainnya. Namanya Kim Sunggyu. Sejak lulus dua tahun lalu, dia mengabdikan diri sebagai dosen di salah satu kampusnya.

Dia mahir dan menguasai mata kuliah sejarah dan filosofi. Selama masa kuliah dia memang terkenal sebagai mahasiswa nomor satu jadi tidak salah kalau para guru besar membanggakan dirinya.

Mungkin karna hal itu juga Sunggyu jadi sedikit sombong, dan membuatnya mendapat gelar dosen killer. Selain killer dia juga tipe dosen pelit nilai, tidak ramah, dan spontan. Contohnya hari itu. Sunggyu suka seenaknya saat memberikan kuis mingguan tidak seperti dosen lainnya. Kejam memang.

"Fokus pada kertasmu sendiri, Woohyun ssi."

"N-nde Prof."

Dari sekian banyak mahasiswa yang hadir dikelas hari itu, Woohyun terlihat yang paling mencurigakan. Dia celingukan seperti cari jawaban. Dan hal itu tidak lepas dari perhatian Sunggyu.

"Kerjakan sendiri!" titah Sunggyu. Dosen killer itu menggebrak meja Woohyun. Membuat salah satu mahasiswa perempuan yang duduk disamping Woohyun hampir menangis.

"Chosonghamnida."

Sunggyu belum berhenti. Dia masih berkeliling kelas memeriksa mahasiswa yang lainnya. Dengan sorot matanya yang tajam, Sunggyu meneliti gerak-gerik mahasiswanya.

"Waktunya tinggal dua menit. Selesai atau tidak semuanya dikumpul ke depan."

"Lima menit lagi Prof..."

"Sedikit lagi ini..."

"Yah Prof..."

"Okay, Saya akan mulai hitung mundur. Sepuluh.. Sembilan.. Delapan.. Tujuh.."

Selagi Sunggyu menghitung mundur, satu persatu mahasiswa maju dan meletakkan lembar jawabannya di meja sang dosen. Tidak terkecuali Woohyun. Meski raut wajahnya terlihat kesal karna gagal menyelesaikan semua soal, tapi apa boleh buat.

"Hasilnya dibagikan Rabu nanti, kuis ini akan jadi penambah nilai ujian semester kalian. Selamat siang."

Perlu ditambahkan, meski killer dan sombong, ada poin tambah yang dimiliki Sunggyu yaitu penampilannya. Mungkin hanya ada satu manusia yang punya mata sipit nan imut yang akan menghilang begitu sang empunya tersenyum. Sangat proporsional dan pas dengan hidung tinggi dan bibir tipis cherrynya yanv mempesona. Setidaknya selama mengajar dua tahun ini sudah lebih dari seratus mahasiswi yang ditolak cintanya oleh Sunggyu.

WooGyu LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang