Chapter 1

1.4K 134 19
                                    

Acara pernikahan meriah itu telah usai beberapa saat yang lalu. Kini, Seungcheol dan Jisoo sedang menuju mansion yang akan mereka tinggali bersama. Walau berat rasanya bagi mereka untuk tinggal bersama.

Di sepanjang perjalanan hanya ada suasana hening menyelimuti mereka berdua. Seungcheol mengemudi dengan wajah datar dan Jisoo hanya memandang kosong jendela disampingnya.

"Mengapa kau menerima perjodohan sialan ini?" Seungcheol bertanya dengan suara berat miliknya, tentu saja itu membuat namja manis di sampingnya terkejut.

"Memangnya aku bisa apa? Aku di lahirkan hanya untuk mengikuti perintah kedua orang tua ku, tidak ada kata menolak di dalam kehidupan ku." Datar Jisoo tanpa mengalihkan pandangannya dari kaca jendela.

.
.

Setelah menempuh jarak yang tidak terlalu jauh, mereka tiba di sebuah mansion mewah dan megah milik Seungcheol. Jisoo di buat kagum oleh bangunan besar di hadapannya. Tapi, bangunan mewah itu tidak sama sekali menurunkan rasa benci Jisoo pada pemilik mansion itu.

Belasan maid berjejer rapi dan membungkukkan badan mereka menyambut Seungcheol dan Jisoo di depan pintu masuk, "Selamat datang Tuan." Seorang wanita paruh baya mendekat dan melepaskan tuxedo yang di kenakan Seungcheol pada acara pernikahan tadi.

"Kim Ahjumma, antar dia ke kamarnya." Perintah Seungcheol datar dan berlalu ke dalam mansion.

"Mari tuan, saya antar." Ucap seorang maid yang di ketahui bermarga Kim tadi dengan lembut.

"Tidak usah memanggilku seperti itu. Aku Hong Jisoo, Ahjumma bisa memanggil ku dengan Jisoo saja." Tolak Jisoo dengan senyuman manisnya.

"Baiklah Tuan-- maksud saya Jisoo. Saya akan menunjukkan dimana kamar anda. Mari ikuti saya." Jisoo mengangguk dan mengikuti langkah bibi Kim dari belakang. Lagi-lagi Jisoo dibuat terkagum oleh mansion tersebut, penuh dengan koleksi barang-barang mahal. Mereka berhenti di depan pintu berwarna silver, "Ini kamarnya, silahkan masuk.. jika membutuhkan sesuatu, jangan sungkan untuk memanggil saya." Ucap Bibi Kim tersenyum hangat dan mempersilahkan Jisoo untuk masuk.

"Terima kasih, Bibi Kim." Ucap Jisoo dan masuk ke dalam kamar yang sekarang menjadi miliknya itu. Kamar bernuansa putih dan silver itu membuat ruangan tersebut terlihat sederhana namun mewah.

Setelah mengganti tuxedonya dengan piyama, Jisoo merebahkan badan lelahnya di kasur berukuran King size dan memejamkan mata "Ku rasa esok dan seterusnya akan menjadi kiamat kecil bagiku." Jisoo tersenyum dan mulai terlelap menuju alam mimpi.

Malam itu, Jisoo memimpikan bagaimana nasib selanjutnya hidup bersama Seungcheol.

.

.

.

Suara alarm membuat seorang namja tampan itu terusik dari alam mimpinya. Ia menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya dan meraih handphone di atas meja nakas samping tempat tidur. Ada beberapa notifikasi yang membuat namja tampan itu tersenyum menghilangkan wajah datarnya untuk sesaat.

From : My Hannie♡

Cheol.. bisakah kita bertemu malam ini di tempat seperti biasanya?

To : My Hannie♡

Tentu saja aku bisa, Hannie!
Send

From : My Hannie♡

Ku tunggu pukul 7 malam ini. See you!

Mendapat pesan dari kekasihnya Yoon Jeonghan, sebuah lengkungan menghiasi bibir yang membuat Seungcheol terlihat lebih tampan. Sungguh, Ia sangat merindukan namja cantik itu. Seungcheol beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.

Marriage [CheolSoo]Where stories live. Discover now