"Lupakan saja si bodoh itu." Sasuke membuka mulutnya.

Aku menghentikan langkahku. Sasuke sudah mengubah posisinya menjadi duduk.

"S-sumimasen Uchiha-san, aku tak mengerti apa yang kau bicarakan." Dengan takut aku menjawabnya.

"Lupakan saja Naruto bodoh itu." Ada jeda, "Dia yang membuatmu menangis sepanjang malam di sini kan?" Kalimat itu lebih tepat disebut pernyataan daripada pertanyaan.

Perutku seakan bergejolak, seperti menerima ratusan chidori tepat di ulu hatiku. Ngilu, mendengar seorang Uchiha berbicara seperti itu kepadaku.

"Memangnya kau tahu apa tentang perasaanku ?"

Sasuke tetap diam. Dingin. Tanpa ekspresi.

"Aku tahu."

Angin menerpa wajah dan rambut keduanya. Hinata memutar tubuhnya untuk melihat wajah pria bermata onyx itu.


💮💮💮


HINATA's POV

Ini tidak baik, ini benar-benar tidak baik.

Tubuhku bergerak sendiri. Lalu saat menyadarinya, aku sudah berakhir di depan gerbang mansion Uchiha dengan bento di tanganku.

Tidak. Tidak. Aku tak akan melakukannya. Aku berbalik dan berjalan menjauh dari mansion itu. Tapi, bukankah aku membuat bento ini untuknya ? Dia tinggal sendirian bukan ?

Kakiku berhenti dan memutar balik mendekati mansion itu lagi.

Ahh! Apa yang kau pikirkan Hinata ? kenapa sekarang kau jadi peduli bagaimana dia makan ? selama ini dia juga baik-baik saja dengan hidupnya yang sendirian.

Aku ingin berbalik lagi untuk meninggalkan mansion itu.

"Oi, apa yang kau lakukan ?"

Aku sangat terkejut sampai berteriak saat mendengar suara Sasuke yang sudah berdiri di atas atap gerbang mansionnya. Aku tak dapat menyembunyikan perasaan malu yang mungkin sekarang sudah berubah menjadi rona merah di wajahku.

"Se-sejak kapan kau disana ?"

"Baru saja." Jawab Sasuke acuh.

"Kau itu bodoh atau apa ? Jika ada seseorang yang melihatmu berkeliaran di sini, kau sendiri yang akan dalam masalah." Mata rinnegan itu seolah menelanjangi semua kepercayaan diriku. Aku menjadi sangat panik jika ditatap seperti itu oleh seorang pria.

"A-ano Uchiha-san, aku ke sini karena ingin memberikanmu ini, anggap saja ini sebagai ucapan terimakasihku karena telah menjagaku... Tidur... malam itu..." Ucapku lirih, tanganku meremas ujung pakaianku, aku sangat gugup setengah mati.

Aku memberikan bento itu secepat yang aku bisa. Tiba-tiba bento itu sudah berpindah tangan kepada Sasuke. Tanpa memikirkan apakah dia mau menerimanya atau tidak, aku sudah mengambil ancang-ancang untuk berlari secepat kilat.

"Tunggu..."

"Kalau Uchiha-san tidak menginginkannya, buang saja." Aku memotong kalimatnya dan berlari meninggalkannya di belakangku.

💮💮💮


Sudah tiga hari sejak insiden bento di mansion Uchiha.

Sejak saat itu juga aku tak pernah keluar rumah. Yang aku lakukan hanya membaca buku di kamarku, memasak atau merajut. Bola mataku berputar kesana dan kemari, mulai bosan dengan buku bacaan yang sudah aku baca sejak dua jam yang lalu.

Will You Ever Look at Me ?Where stories live. Discover now