Jurnal Patroli

1K 125 46
                                    

Pada awal mula aku membuat akun ini, aku mulai mengikuti akun Indonesia dan para Ambassador. Lalu aku mulai mengikuti orang yang diikuti para Ambassador. Tujuan awalnya sih untuk meluaskan jaringan, tapi ternyata gagal. Akhirnya aku mengganti strategi dengan mengikuti akun-akun grup kepenulisan. Dengan menebar jaring ke akun-akun grup kepenulisan, harapannya para anggotanya juga bisa otomatis ikut terjaring. 

Masalahnya, dalam perjalananku mencari akun-akun grup kepenulisan itu, banyak sekali kutemui kesalahan-kesalahan penempatan genre seakan itu adalah hal yang normal. Akan kupaparkan di sini, kesalahan genre apa-apa saja yang sering sekali kutemui selama perjalananku itu tersebut.

1. Kontes, Shop, Oprec, Materi, dan Review

Yang ini sering kita temukan di akun-akun grup kepenulisan. Yang jadi masalah adalah mereka publish-nya di genre Non-Fiction. Seperti yang sudah dibahas di Panduan Genre, yang disebut Non-Fiction di sini adalah tulisan yang berfokus pada peristiwa nyata, yang dialami oleh diri sendiri ataupun orang lain. Tolong jangan disamakan dengan karya ilmiah, karena karya ilmiah adalah laporan hasil penelitian yang ditulis dengan mengikuti etika kepenulisan.

Mari kita jabarkan lagi batas tulisan yang dapat dimaklumi sebagai Non-Fiction. Apa yang dicontohkan wattpad pada Content Guidelines-nya adalah memoar, catatan perjalanan, biografi, dan saran bisnis. Jika kita uraikan, contoh-contoh tersebut memiliki kesamaan pada Pengalaman yang dialami.  Mari kita garis bawahi kesamaan itu agar kita ingat.

Sekarang kita bandingkan dengan tulisan yang sering dibuat akun-akun grup kepenulisan di atas. Kira-kira, bagian mananya dari pengumuman kontes menulis yang berasal dari peristiwa yang dialami? Kurasa tidak ada. Pengumuman kontes seperti itu biasanya memberikan info tentang kontes apakah itu dan syarat berpartisipasinya. Begitu juga dengan shop (biasanya graphic shop) dan Oprec atau Open Member. Tulisan-tulisan seperti itu umumnya hanya berisi informasi terkait dan syarat ikut sertanya. Untuk tulisan yang tidak masuk ke genre mana pun ini, harusnya dimasukkan ke genre Random.

Yang sedikit abu-abu di sini adalah tulisan berupa materi dan review cerita. Materi bisa saja masuk ke bagian Non-Fiction jika materi itu dipaparkan hasil dari peristiwa yang dialaminya. Misal, dia berkeliling wattpad, kemudian menemukan suatu kasus, lalu akhirnya dia paparkan dalam bentuk tips. Contoh:

"Aku sering ditanyain, kok bisa tulisannya banyak yang baca? Kok kaka bisa terkenal sih? Dan lainnya. Oke, aku akan memberi tau kalian langkah dan cara untuk mendapatkan banyak pembaca di cerita kalian. Dst."

Dalam kasus ini, si penulis memberikan materi atau sebut saja tips dari pengalamannya pribadi. Tulisan yang seperti ini bisa kita samakan dengan saran bisnis, yang juga ditulis berdasarkan pengalaman penulisnya sendiri. Jika memang begitu, menurutku sah-sah saja jika tulisannya berada di genre Non-Fiction, sebab telah memenuhi syaratnya yaitu berdasarkan peristiwa yang dialami. Tetapi, kalau materi atau tips itu dia ambil dari berbagai sumber lain yang anggaplah apa yang dia paparkan itu bukan hasil dari pengalamannya sendiri mengembara keilmuan, berarti cerita perlu diletakkan di genre Random.

Bagaimana dengan review cerita? Review itu ulasan, dan ulasan ini hampir mirip sifatnya dengan catatan perjalanan. Secara, kita mengisahkan kembali pada pembaca kita tentang cerita yang kita baca. Ingat, berkisah kembali tentang cerita yang kita baca. Unsur peristiwa yang dialaminya sudah dapat, jadi tidak masalah kalau review yang seperti ini masuk ke Non-Fiction. Beda lagi kalau review-nya cuman memuat komentar atau kritik dan yang sejenisnya itu. Karena terkadang review yang seperti itu hanya mengulas cerita dari sudut etika kepenulisannya saja. Kalian bisa membedakan yah, ulasan seorang editor dengan ulasan seorang pembaca. Simple-nya, ulasan model editor itu lebih cocok ditempatkan sebagai Random dan ulasan model pembaca itu bisa jadi masuk ke Non-Fiction.


2. Fanfiction, Teenfiction, dan Romance

Selain berkeliling mencari-cari grup kepenulisan, aku terkadang membuka akun salah satu anggotanya dan melihat-lihat. Tidak sedikit yang kutemui menempatkan ketiga cerita bertema di atas pada genre-genre lain yang tidak berkaitan. Dan yang paling kumat adalah Fanfiction.

Kurasa, para penulis cerita Fanfiction ini kebanyakan hasil imigrasi dari situs fanfiction.net, di mana di sana memang dikhususkan untuk menulis fanfiction dengan berbagai genre yang telah disediakan. Harap dipahami jika di wattpad tidak begitu. Wattpad lebih condong pada cerita-cerita yang memiliki alur dan karakter orisinil, tidak berbasis pada suatu fandom. Namun, tetap memberi kesempatan pada penulis fandom itu di genre tersendiri yaitu fanfiction. Jadi, semua tulisan yang memiliki fandom, entah tema apa pun yang kalian angkat, entah ada adegan cintanya, atau ada adegan tonjoknya, atau ada ilmu sihirnya, tetap, semua harus masuk ke genre fanfiction tanpa pengecualian.

Teenfiction dan Romance juga sering sekali masuk ke genre yang salah. Kalau teenfiction tertukar-tukar dengan romance atau general fiction masih bisa ditoleransi karena tema yang diangkatnya bisa jadi sama seputar kehidupan normal yang bisa terjadi pada siapa saja. Tetapi, lain cerita kalau cerita bertemakan kehidupan sehari-hari itu larinya ke genre yang lebih imajinatif seperti fantasy, science fiction, atau paranormal. Ini sudah terlihat jelas perbedaannya kan? Jadi tolong dengan amat sangat, sadar dirilah dan publish cerita kalian di genre yang memang sesuai dengan temanya.


3. Terjemahan

Sebenarnya, selama berkeliling-keliling aku tidak hanya mendapati cerita yang salah genre. Terkadang aku juga menemukan pelanggaran-pelanggaran lainnya. Salah satunya adalah cerita terjemahan. Kenapa aku membahas ini? Karena ada yang tidak paham dan meletakkan cerita terjemahan itu dalam genre fanfiction.

Dia kira dengan memberikan disclaimer dan meletakkan di genre fanfiction maka cerita terjemahan pun bisa dianggap aman. Sayangnya tidak. Pada Content Guidelines sudah jelas disebutkan begini.

Posting the copyrighted works of others without their legal consent is strictly prohibited. This applies to all stories, images, and media.Posting on behalf of an author and giving credit to them is still a violation of copyright. Consent is always required from the author.

Semoga kalian paham artinya apa. Intinya adalah dilarang untuk mempublish cerita yang berlisensi. Ini termasuk versi terjemahannya. Kalian diijinkan untuk menerjemahkan suatu cerita jika memang itu untuk konsumsi pribadi saja, tapi kalau kalian membagikan terjemahan kalian itu ke publik, kalian telah melanggar undang undang hak cipta.

Poin kedua harap diperhatikan lagi. Jadi, meskipun kalian memberikan credit, mempublish cerita orang lain sebagai pengganti orangnya (dan tanpa izin orang tersebut) tetap melanggar hak cipta. Uhuk, yang bikin cover asal comot gambar dari internet pun bisa melanggar hak cipta ini loh, uhuk.

Perlakuan wattpad pada cerita-cerita yang melanggar hak cipta ini tentu saja dihapus. Termasuk cerita-cerita terjemahan ini, karena melanggar hak cipta, ceritanya juga akan dihapus dari wattpad.


Nah, itulah yang kudapat selama dua bulan setengah ini keliling-keliling wattpad. Jika kalian yang membaca tulisan ini adalah salah satu dari yang melakukan pelanggaran-pelanggaran di atas. Bertobatlah sebelum cerita kalian kenapa-kenapa. Kalau kalian punya kenalan admin grup kepenulisan yang masih melakukan kekeliruan di poin satu, silakan tag orangnya biar dia bisa baca. Atau punya teman yang penulis fanfic, teenfic, dan romance seperti di poin dua, tag aja juga orangnya. Atau mungkin punya teman seorang translator seperti poin ketiga, tag aja juga orangnya. Biarkan tulisan ini tersebar ke banyak orang agar banyak yang sadar juga.

Karena sudah usai, dengan ini Jurnal Patroli ditutup.

Panduan GPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang