24. Rayn's Engagement.

18.6K 1.1K 18
                                    


***
Author's POV.

Hari yang ditunggu oleh Pita akhirnya datang, yaitu hari pertunangan Rayn.

Keiro menatap Pita dengan pandangan ngeri.

Kabur aja deh, batin Keiro.

Keiro langsung membuka pintu kamar dan segera turun ke bawah.

Mama dan Papanya sudah pergi duluan, padahal sebenarnya bareng aja perginya.

Dikamar, Pita masih merias mukanya, harus cantik maksimal pokoknya.

"Kak Keiro kenapa? Kayak ngeri gitu, mukaku biasa aja kayaknya," ucap Pita sambil berkaca di depan meja rias.

"Cantik malah, yaudahlah," ucap Pita sambil berjalan keluar kamar.

Dia melihat Keiro sedang bermain Hp.

"Rayn cemas, lucu banget!" ucap Keiro membuat Pita segera membuka Hpnya.

Ah iya, Rayn membuat Story dengan kalimat-kalimat cemas alay gitu.

"Ayo pergi," ucap Keiro sambil membuka pintu.

"Eh? Mama sama Papa gak ikut?" tanya Pita sambil menatap ke seluruh ruangan.

"Gak, mereka udah pergi duluan, kelamaan nunggu kamunya," sindir Keiro membuat Pita memeletkan lidahnya.

"Durhaka kamu," ucap Keiro membuat Pita segera berhenti dari aksi melet-melet lidahnya itu.

Apa kabar anak aku disana, gila kayak mamanya mungkin, pikir Keiro sambil menghidupkan mobil.

Pita segera masuk ke Mobil ketika Mobil Keiro berjalan kearah teras rumah.

"Jauh gak tempatnya?" tanya Pita membuat Keiro mengeleng.

"Deket kok, palingan 10 menit juga nyampe," jawab Keiro membuat Pita mengangguk.

Tiba-tiba Hp Keiro berdering.

"Pita, kamu aja yang jawab," ucap Keiro sambil menyerahkan Hpnya dari kantong bajunya.

"Ok," jawab Pita lalu menjawab telepon diHp Keiro.

"Halo?" tanya Pita.

"Lho? Kok Pita sih?"

"Kak Keiro lagi bawa mobil, Kakak kenapa? Padahal itukan cuma tunangan, jangan lebay deh," ucap Pita menbuat Rayn yang disana menghembuskan napasnya.

"Ah kamu mah enak, langsung nikah, lah ini aku pake acara tunangan pula."

"Lah? Kakak mau langsung nikah? Kenapa gak langsung bilang ke Papa atau Mamanya Kak Rayn," saran Pita membuat Rayn yang berada disana mencak-mencak.

Keiro hanya tersenyum kecil, mendengar perdebatan Pita dengan Rayn lewat telepon.

"Yaudah, kamu kapan sampainya?"

"Udah di gerbang kok, tunggu aja," jawab Pita saat Keiro mulai memasuki gerbang rumah Kayla.

"Ok, bay."

Setelah itu teleponpun terputus.

Pita segera menatap kearah halaman rumah Kayla.

Ini rumah atau istana sih, batin Pita kagum.

"Biasa aja natapnya, malu-maluin tau," ejek Keiro membuat Pita ingin menginjak Kaki Keiro.

"Dosa!" ucap Keiro membuat Pita segera meletakkan kakinya ke tempat semula.

Keiro akhirnya dapat kelemahan Pita.

Pita gak mau jadi durhaka, biasa diakan bocah.

"Ayo turun, kita udah sampe," ucap Keiro sambil segera turun dari mobilnya.

Accident✔Where stories live. Discover now