4. Move On.

45.9K 2.7K 34
                                    

Author's POV.

Pita berjalan dengan lesu memasuki kamarnya setelah pulang dari supermarket tadi.

"Padahal aku pengen makan nanas, tapi gak boleh, yaudahlah," ucap Pita sambil membayangkan dirinya sedang memakan nanas yang sangat segar kalo di makan pada siang hari yang panas seperti ini.

Pita akhirnya duduk di atas ranjang sambil terus membayangkan nanas, apa dia saat ini sedang mengidam?

Tanpa sadar bahwa Keiro sedari tadi menatap kearah Pita.

Ditangan Keiro terdapat kotak cookies yang di dalam cookiesnya ada selai nanas.

Keiro segera masuk dan melemparkan cookies tersebut kearah Pita.

Pita yang sadar langsung menangkap kotak Cookies tersebut.

"Itu makanlah, didalamnya ada isi selai nanas," ucap Keiro sambil melihat kearah Pita yang terlihat bingung itu.

"Benarkah? Terima kasih, ya," ucap Pita sambil tersenyum dan langsung membuka bungkus cookies tersebut.

Tapi dia menoleh kearah Keiro.

"Boleh dimakankan?" tanya Pita membuat Keiro mendengus.

Untuk apa diberi kalo gak dimakan, pikir Keiro.

Keiro langsung mengangguk dan berjalan keluar dari kamar.

"Makan aja dan ingat jangan berlebihan," tutup Keiro sambil menutup pintu kamarnya lalu turun ke bawah.

Pita hanya mengangguk entah kepada siapa dan segera memakan cookies tersebut, walaupun gak bisa makan nanas yang asli maksudnya yang langsung dipotong gitu, tapi cookies ini enak juga yang penting keinginannya saat ini tercapai.

***
"Pitaloka Airalana Kusuma, nama yang unik, orangnya pasti unik juga," ucap Rayn kepada Keiro membuat Keiro mendelik.

"Apaan sih Keiro, biasa aja natapnya," ucap Rayn saat Keiro menatap tajam dirinya.

Mereka berdua berada di ruang tamu rumah Keiro.

Sherly berkata bahwa dirinya harus pergi karena ada arisan di tempat yang cukup jauh, jadilah mereka berdua harus menjaga rumah ini dan menjaga Pita sekalian.

"Ini kamu, Ro?" ucap Rayn sambil menunjuk foto yang terdapat di album.

"Hm."

"Imut! Kamu imut difoto itu, terus ini Pita?" ucap Rayn sambil menunjuk lagi kearah foto Keiro dan Pita.

"Plis, kamu buat aku ingin muntah, Ray," ucap Keiro sambil pura-pura ingin muntah karena melihat Rayn yang terlalu gembira itu.

"Tapi sumpah, Ro! Kamu imut terus Pitanya juga, aku bener-bener gak menyangka kalo kamu akhirnya nikah sama dia, cocok," ucap Rayn lagi yang masih setia menatap foto yang berisi gambar Keiro dan Pita yang sedang berpelukan.

Cocok darimananya coba? pikir Keiro sambil menatap foto yang berisikan foto dirinya dan Pita sedang berpelukan itu.

Ini foto 6 tahun yang lalu, masih kecil sekali mereka berdua.

"Btw, ini pas umurmu berapa?" tanya Rayn yang sangat kepo membuat Keiro kesal.

"Itu foto lama, 6 tahun yang lalu," jawab Keiro membuat Rayn kaget.

Gimana gak kaget, perasaan 6 tahun yang lalu Keiro masih punya Ibu kandung deh.

"Kagetkan? Aku sama mama Sherly sudah kenal sejak masih kecil, lihat tuh Pita, aku dulu akrab sama dia, terus 4 tahun yang lalu nama Sherly nikah sama Papa dan membuat Pita gak akrab lagi sama aku," jelas Keiro membuat Rayn mengangguk, oh hubungan yang rumit juga.

"Terus hubungan tante Sherly dengan mamamu apaan?"

"Kakak beradik, mama Sherly adik tiri dari si jalang," ucap Keiro yang sangat kasar itu membuat Rayn kaget, sebegitu bencinya Keiro sama mamanya sendiri.

Pita juga yang berada di tangga juga terkaget saat mendengarnya.

Pita gak mungkin gak kenal dengan mamanya Keiro.

Tante Sharla.

"Keiro, kamu gak boleh ngatain mamamu seperti itu, dia ibu kandungmu lho," ucap Rayn setelah terlepas dari kekagetannya itu.

"Dia bukan mamaku, mamaku cuma mama Sherly," jawab Keiro sambil berjalan menuju dapur.

Keiro sedari tadi menatap kearah Pita yang berada di tangga dan Pita tidak sadar ternyata.

"Woy, Keiro! Mau kemana kamu," teriak Rayn membuat Keiro menutup telingannya, sahabatnya itu mulutnya sangat berisik sekali.

"Buat susu untuk si Pita," jawab Keiro sambil berjalan menuju ke dapur.

Rayn yang mendengar itu hanya tersenyum dan menoleh kearah Pita yang sedang memerah.

"Pita, sini!" panggil Rayn membuat Pita dengan cepat berjalan kearah Rayn.

"Ada apa, Kak?" tanya Pita sambil berjalan kearah Rayn.

"Kamu gak ngerasa ya, dek?" tanya Rayn membuat Pita bingung.

Ngerasa apa?

"Ngerasa apa ya, Kak? Pita gak ngerti," tanya Pita yang ikutan pusing.

"Dia move on, lho," ucap Rayn membuat Pita bingung.

"Siapa yang move on?" tanya Keiro yang tiba-tiba sudah muncul dengan susu ditangannya.

"Nih diminum, terus tidur," ucap Keiro sambil memberikan susu yang ada ditangannya kepada Pita.

"Makasih," ucap Pita setelah menerima susu yang diberikan oleh Keiro.

Rayn hanya menatap cemberut sambil menatap Keiro.

Padahal mau bilang kalo Keiro yang move on, dasar pasangan gak peka, ucap Rayn dalam hati.

Pita segera menghabiskan susu tersebut dan memberikan gelas kosong bekas susu itu kepada Keiro.

Setelah itu dia langsung berjalan menaiki tangga menuju ke kamarnya.

Keiro yang masih memegang gelas tersebut segera meletakkan gelas tersebut diatas meja, ngapain juga dia megang tuh gelas lama-lama.

"Dikira aku babu, apa," ucap Keiro bercanda membuat Rayn tertawa, lucu juga lihat Keiro yang seperti ini.

"Eh! Bumil itu orangnya suka malas, jadi kamu sabar aja kalo dia lagi mager, cerewet, posesif, apalagi ngidam! Sabar aja ya," ujar Rayn membuat Keiro mendelik kearahnya dia tau kalau masalah itu, kecuali ngidam dia gak tau itu.

"Ngidam? Kayak dia mau nanas itu?" tanya Keiro membuat Rayn mengangguk.

"Sebenarnya banyak macam-macam ngidam, kamu searching aja di google," jawab Rayn membuat Keiro paham.

"Okelah, nanti aku searching." ucap Keiro bersemangat.

Kan udah dibilang, kalo dia sudah move on.

Tbc.

Maaf ya lama updatenya, tugas kuliahku numpuk banget soalnya:")









Salam,

Soufi💜

Accident✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ