Hard Cheese

915 65 3
                                    

Prev. Chapter:
"Apa aku benar-benar bodoh menyeretmu untuk menentang keadaan
---

New chapter:

Masih merobek-robek kertas. Kertas foto kenangan. Semestinya sudah berakhir lama. Tapi sepertinya takdir belum mengatakan akhir. Ibu Ji Chang Wook terus menyayat bagian yang paling sangat dilindungi. "Aku harus mengakhirinya".

Ini pertama kalinya Ji Chang Wook memeluk Yoona hangat. "Aku pasti bisa lebih sering memelukmu." Ungkap Chang Wook kepada Yoona lembut dan memejamkan mata.

"Bagaimana itu tidak terjadi?"

"Itu tidak akan mungkin"

"Aku merasa ada yang tidak beres dari semua ini"

"Apa?"

"Kenapa tiba-tiba aku bertemu denganmu?" Yoona teringat peristiwa mendiang ayahnya. Tiba-tiba ada Ji Chang Wook yang menenangkannya. Ia ingat hari itu, hari dimana dia merasa tenang di sisi Chang Wook. Saat dia mulai merasa kehilangan arah karena ditinggal ayahnya (Appa) , Ji Chang Wook hadir memperbaiki situasi hingga sekarang dia menjadi model terkenal, Ji Chang Wook ada. Itu yang membuatnya merasa tidak beres.

"Karena aku pangeranmu." Jawab Ji Chang Wook tak serius. Dia pun terkikih-kikih menyadari candaannya yang tak berdasar. Yoona merespon emosi dan tak senang.

"Kau masih melihat ini lelucon?" Yoona membalikkan tubuhnya, spontan Ji Chang Wook melepaskan ikatan tangan di pinggul ramping Yoona.

Mata Chang Wook berbinar menatap mata sang pujaan hati. "Hal yang tidak beres adalah kau begitu cantik dan menawan." Yoona tersenyum sinis, ia sudah biasa dengan tingkah Ji Chang Wook. Perlahan Chang Wook mengangkat tangannya sembari menatap Yoona tajam.Yoona tak bergeming. Situasi sekarang sangatlah ramai. Ini bukan tempat untuk berduaan seperti ini. Selangkah lagi Ji Chang Wook melakukan aksinya. Yoona mundur dan merasa tak enak hati.

Ji Chang Wook merasa diabaikan. Kali ini dia memang harus lebih sabar, Yoona sedang dalam kondisi yang tak baik. "Aku mengerti, tapi bisakah kita lupakan sebentar?" Ji Chang Wook pun melihat pemandangan sungai Han yang sangat populer ini. "Aku tidak akan melupakan apa yang sudah terjadi. Bagaimana ayah yang tak beres menyelesaikan masalahnya. Juga, ibumu yang sangat misterius dengan gelang yang aku pakai ini."

Drrtttt.... Drrtttt....
"Ya, aku akan segera kesana." Ji Chang Wook melihat Yoona yang berdiri dengan tatapan cemas. Aku harus meninggalkanmu, aku ada meeting hari ini. Ku mohon jangan terlalu memikirkannya. Kita tidak akan berurusan dengan hal-hal yang konyol seperti yang kau sebut tadi. Semua akan baik-baik saja. Kita akan menikah dan hidup bahagia."
Yoona mengangguk dengan hati yang ragu. Ji Chang Wook mendekat dan memeluk Yoona hangat.

Setidaknya hari ini Yoona ingin istirahat. Tapi, dia memandangi gelang yang aneh menurutnya. Seperti gelang inilah yang mempertemukan dia dengan Ji Chang Wook dan banyak peristiwa yang tak bisa dia pikirkan secara santai. Dia harus berpikir keras untuk benar-benar mengerti. Tapi, untuk apa? Bukankah dia sudah menemukan belahan hatinya terlepas bagaimanapun caranya.

"Tidak, Aku tidak bisa diam. Aku harus tahu. Apa aku harus melepaskan gelang ini. Aku ingin tahu apa yang terjadi? Aku tidak ingin percaya begitu saja pada sebuah mitos." Batin Yoona.

Yoona dengan perasaan cemas melepaskan gelang eomma.
Bagaimana ini sudah lima hari Yoona tak mendapat kabar Ji Chang Wook, dia bahkan tak mendapat balasan dari pesan singkatnya di sosial media. Juga nomer handphone Chang Wook tak dapat dihubungi. Tapi, Yoona sibuk. Ia merasa ini lebih baik untuk hubungannya, untuk tak terlalu terikat.

Mr. John berjalan mendekati Yoona. Sontak Yoona kaget mendapati tangannya di pegang oleh Mr. John. "Ah, anda, maafkan aku." Yoona mengakui kesalahannya.
"Aku ingin kamu seperti ibumu." Tanpa basa basi Mr. John mengatakan apa yang ia dambakan. "Apa maksud anda?" . "Aku tidak akan melepaskan mangsaku pergi untuk kedua kalinya." .

My Stupid Bookworm [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang