Fait Accompli

849 90 9
                                    

Chapter 10

Langkah YoonA semakin tak ada arah. Jika dibanding hidup, dia akan lebih memilih mati. Tapi, apa alasan bunuh diri hanya karena Lee Jong Suk menghancurkan hari bahagianya?. Itu terlalu bodoh untuk seorang Yoona.

Yoona pun mengambil buku sains favoritnya. Dia lebih memilih membaca buku-buku untuk menenangkan pikirannya. Menghapus segala rentetan peristiwa perkenalannya deng Ji Chang Wook sangatlah sulit, apa yang bisa dia lakukan, semua sudah seperti ini jalannya. Matanya yang sembab dan hidung yang merah membuat Yoona sangat terlihat memprihatinkan di perpustakaan.

"Yoona..."

Mata Yoona menoleh pemilik suara itu. Apa gerangan akhir-akhir ini banyak orang yang mengenalnya tapi dirinya sendiri tidak tahu. "Ya, ada apa?" Yoona khawatir dengan orang baru ini.

"Masih ingat dengan lamaran kerja kamu di salah satu perusahaan entertainment?."

"Iya, aku ingat, ingat sekali."

"Kamu sebenarnya sedang diincar oleh perusahaan untuk menjadi model disana?"

"Model? Aku kan mendaftar menjadi staff, kenapa model?"

"Setelah orang yang mewawancarai kamu itu berpikir bahwa kamu tidak bisa jadi staff. Kamu punya kecantikan yang alami." Komentar seorang wanita yang berambut pirang dan stylish.

"Tapi, anda siapa?"

"Oh, iya, aku Kim Heo Suk, haha Tapi panggil aku Anne" jawabnya sembari menyodorkan tangan untuk berjabat dengan Yoona.

Yoona yang tadi ingin mengakhiri hidup kini berubah kini berubah ingin memulai sesuatu yang baru dalam hidupnya.

"Terus apa yang aku lakukan. Aku tidak bisa apa-apa untuk menjadi seorang model."

"Kamu sudah sangat sempurna, tapi kamu harus lebih feminin dan fashionable dari sekarang."

Yoona tak mengerti sepenuhnya, hingga ia memutuskan untuk meminta kontak wanita itu. Kenyataan tak selalu buruk. Namun, saat dia mengalami masa seperti ini, dia merindukan Ji Chang Wook.

"Kamu harus ikut saja, dan bagus jika kamu suka membaca. Tapi, cobalah untuk membaca majalah fashion juga ya!."

Anne pun mengajak Yoona yang polos tentang dunia model itu ke perusahaan yang mencari Yoona. Dibandingkan memperkerjakan Yoona sebagai karyawan dengan kemampuan administrasi yang buruk akan jauh lebih menguntungkan memberinya dana untuk menjadi seorang model yang berpengaruh. Anne yang merasa beruntung telah mendapatkannya terus berjalan dengan penuh gelora yang tak bisa digambarkan.

"Halo, untuk temukan aku dengan tim model." Perintah dia ke customer service kantor.

"Yoona, karena kamu tidak memiliki background model, kami tetap harus mengaudisi kamu. Tapi, tenang kami hanya mencari tahu apa yang harus dipoles dengan dirimu."

Anne layaknya seorang senor yang baik dan bertata krama, tapi dia juga seorang yang mungkin akan diktator kepada Yoona. Dia memberikan secangkir kopi susu andalannya kepada Yoona yang hanya bingung menyaksikan keindahan ruangan dan suasana yang sangat menawan. Kantor ini jauh lebih bernilai dibanding kantornya.

"Tapi, bagaimana pekerjaanku?"

"tentu saja, akhiri pekerjaanmu terdahulu. Jika kamu ragu,kamu boleh memutuskan setelah benar-benar ada kontrak diantara kita."

"Apa ini sesuai prosedur?"

"Kenapa?. Kamu mendapat golden ticket untuk menjadi seorang model. Kami melakukan dengan cara kami." Anne benar-benar memiliki daya tarik yang tinggi. Dia memiliki instuisi yang kuat untuk mendeteksi potensi seseorang hanya dengan sekali melihat.

Yoona pun gemetar, perasaan tidak yakin muncul begitu saja. Dia hanya mencoba yang terbaik jika memang ini kesempatan baik. Kali ini dia mengingat Sehun yang dulu pernah ikut lomba fashion show di sekolah. Ingatan itu benar-benar indah, Sehun berlatih di halaman rumahnya yang menghibur Appa saat itu dengan tingkah konyolnya memperagakan ala Woon Bin. Senyumnya mulai tak terkendali, seketika Anne menyaksikan senyuman itu yang dia pikir itu senyuman maut yang Yoona punya.

Dia masih menatap juri dengan bingung, kemudian salah satu juri memintanya untuk berjalan dengan santai dan tenang. Yoona pun mengikuti apapun yang di instruksikan juri. Hingga di akhir, Anne memberikan tepuk tangan.

"Aku menghargai usahamu, terimakasih mau membantu."

"Iya, aku yang sangat berterimakasih. Jika kontrak sudah sah, kita akan bertemu dengan CEO Moose Entertainment."

Yoona begitu senang dan ia memberanikan memeluk Anne, dia tak bermimpi menjadi seorang model. Tapi, paling tidak ada harapan dibalik semua ini.

Yoona pun memikirkan Ji Chang Wook, dia ingin merayakan atas pencapaiannya bisa di latih di sebuah perusahaan ternama untuk menjadi seorang model. Tapi, merasa sebal dengan apa yang dikatakan Ji Chang Wook sebelumnya.

"Kamu harus pergi dari hadapanku!"

Kata-kata itu masih teringang di benaknya. Yoona pun memutuskan untuk menghubungi Sehun. Tapi, dia merasa diguncang rasa kecewa dengan sikap Sehun sebelumnya. Apa yang harus dia lakukan? Hana? Apa dia akan ikut merayakannya?.

"kamu belum ingin pulang?" Anne menghampiri Yoona yang terlihat gelisah duduk di ruang tunggu kantor. Tiba-tiba Yoona melihat seorang ahjussi tampan, dia benar-benar terpesona dengan sosok yang sepertinya penting di kantor ini.

Anne pun menyenggol Yoona yang terlalu fokus dengan Ahjussi tampan. "Dia itu CEO disini, sebenarnya perusahaan ini adalah masalah yang tak terungkit, jadi dia dikenal dengan panggilan John."

"Masalah yang tak terungkit?" Yoona pun menatap penasaran kepada Anne.


Oke, terimakasih lagi sudah membaca, memberi komentar, memberi support, dan following aku. Maaf, belum bisa rajin update, tapi ff ini akan terus bersambung. Jika ada banyak kesalahan di ff ini maaf ya. Saya sudah coba untuk menulis panjang, tapi tidak bisa.

KHAMSAHAMNIDA ^^


Kangen YoonWook :(

Ca JiYa

My Stupid Bookworm [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang