Cinta Gila

123 3 0
                                    

"Jadi, apa rencana kita hari ini?" Tanya Kayla sambil bercermin menggunakan pisau.

"Membongkar persembunyian teroris. Sehingga Warga sipil tidak akan terkena bom yang mereka rakit." Jawab Raka, suami yang sangat dicintainya sambil Ia memasukkan beberapa peluru tajam di senapannya.

Kayla dan Raka bukanlah pasangan pahlawan, melainkan sepasang pecundang yang berlagak menjadi pahlawan. Mereka selalu main hakim sendiri terhadap para pemerkosa, perampok, pencuri, pembunuh, pedofil dan teroris. Bukannya mengharapkan bantuan polisi untuk mencari dan mengadili mereka, tapi mereka malah mengadili para penjahat tersebut dengan cara mereka sendiri. Mereka tidak akan berbuat kejam pada orang tidak bersalah.

Awal pertemuan Raka dan Kayla adalah ketika mereka bebas dari kurungan dan ruang isolasi. Raka keluar dari penjara, sedangkan Kayla keluar dari panti rehabilitasi mental setelah mereka dikurung selama 5 tahun.

Kayla dulunya adalah putri orang kaya. Ayahnya pemilik galeri lukisan dan ibunya adalah mantan model. Ketika selesai berpesta merayakan ulang tahunnya yang ke-16, dia duduk di jok belakang mobil sedangkan orangtuanya duduk di depan. Dia mengeluh karena ayahnya tidak membelikan mobil untuk ulang tahunnya tapi membelikan handphone. Kemudian ada truk yang menyambar mobil mereka dari depan ketika ayah Kayla menasehati putrinya dan Kayla menyaksikan kedua orang tuanya terbunuh. Dia selamat namun orangtuanya meninggal. Warisan ayahnya belum jatuh ke tangannya karena dia belum berumur 18 tahun. Kemudian dia tinggal bersama neneknya yang punya alzheimer dan pamannya yang berumur 40 tahun tapi tidak menikah.

Kayla hidup menderita bersama nenek dan pamannya. Setiap hari dia diperkosa pamannya dan diperlakukan seperti pembantu. Neneknya tidak bisa berbuat apa-apa karena sudah renta dan selalu melamun karena lupa sehingga Kayla lah yang merawat neneknya, bukan pamannya. Akibat trauma akan kematian orangtua ditambah 2 tahun dia hidup seperti itu, Kayla terkena gangguan kejiwaan : skizofrenia dan kepribadian ganda. Dia suka melihat sesuatu yang tidak masuk akal dan tidak bisa dilihat orang lain karena berasal dari otaknya sendiri. Dia juga mempunyai kepribadian lain alias alter ego bernama Keira. Jika Kayla sedang sehat, dia baik dan polos. Namun jika Kayla kambuh, sisi lain dirinya muncul. Ia menjadi Keira yang kejam, liar dan memiliki obsesi pada benda tajam.

Kemudian nenek Kayla meninggal. Suatu hari di hari terakhir dia berumur 17, dia hendak dicabuli pamannya lagi. Kayla yang tidak bisa menerima itu lagi dan sedang kambuh berubah menjadi Keira. Keira mengambil tongkat golf kesayangan pamannya dan memukul pamannya berkali-kali membabi buta sehingga pamannya babak belur dan terluka parah di sekujur tubuh terutama di bagian wajah, kepala dan alat vital sampai dia tewas.

Kayla dibebaskan dari hukum. Dia tidak bisa dimasukkan ke penjara karena gangguan kejiwaan, jadi dia dimasukkan ke panti rehabilitasi mental oleh tetangganya yang dulu adalah sahabat almarhum orangtuanya. Kayla sudah menginjak usia 18 tahun namun warisannya dibekukan karena tindakan kriminal yang dilakukannya. Di RSJ, Kayla dimasukkan ke ruang isolasi khusus karena kelakuannya tidak terkontrol dan harus diberi injeksi obat bius setiap hari.


Sedangkan Raka adalah kriminal jalanan. Dia tidak pernah merasakan kasih sayang orangtua dan sejak lahir tinggal di panti asuhan. Dia suka mencuri dan kadang ditindas oleh teman-temannya. Pada usia 16 tahun Raka dikeluarkan dari panti asuhan karena membuat salah satu temannya hampir lumpuh setelah menindas dirinya. Dia hidup di jalanan dan kadang tidur bersama pengemis di pinggir terminal atau stasiun. Dia mulai menjadi pencopet, preman pasar sekaligus pengamen. Dia kapok menjadi pencopet setelah tertangkap dan diamuk massa. Pernah juga dia dihajar ketika sedang mengamen dan gitarnya hancur. Dia juga suka melukis namun hasil lukisannya tidak ada yang laku. Akhirnya dia jadi pengedar narkoba dan diperintah oleh seorang bandar. Dia juga menggunakan narkoba khususnya ganja dan kokain.

Setelah beberapa waktu, Raka akhirnya mempunyai pacar bernama Risa. Risa tulus mencintai Raka dan berjanji tak akan meninggalkannya apapun yang terjadi. Risa juga membantu Raka dalam mengontrol kecanduannya sehingga Raka akhirnya bisa lepas obat. Risa memberi Raka cinta dan kasih sayang bukan hanya sebagai kekasih, tapi juga sebagai ibu atau kakak. Bahkan kadang-kadang Risa memberi Raka makanan atau uang agar Raka bisa tetap hidup. Raka bahagia bersama Risa dan mereka saling mencintai.

Tapi suatu hari, Risa sedang berbelanja bahan makanan di supermarket. Dia ingin memasak untuk Raka. Saat Risa berjalan sendiri di jalanan yang sepi, Tiba-tiba ada seseorang yang menodongnya. Risa memberikan dompet dan HP-nya untuk si perampok, namun perampok itu tidak puas. Dia memperkosa Risa karena wajah cantik dan tubuh indahnya lalu membunuh Risa dan membuang mayatnya di hutan dekat situ.

Hati Raka hancur berkeping-keping. Dia menangis dan berteriak sambil menggenggam tanah makam Risa. Satu-satunya orang yang mencintainya di dunia ini kini telah pergi untuk selamanya. Kemudian Raka mencari orang yang membunuh Risa, kekasihnya. Karena memakai masker dan kacamata, orang itu tidak bisa dipastikan wajahnya sehingga Raka memakai petunjuk jaketnya. Ia memakai jaket ular kobra. Raka tidak kunjung menemukan orang tersebut sampai akhirnya dia menyadari bahwa orang yang membunuh Risa adalah bosnya sendiri, Herman setelah Herman mengaku karena mabuk. Raka yang mendengar itu langsung gelap mata lalu mengambil pisau lipat miliknya. Dengan sekuat tenaga dia menusuk dan mencabik bosnya membabi buta. Walaupun Herman tidak bernapas lagi, dia tetap menonjok Herman sampai wajah Herman tidak dikenali. Akhirnya Raka masuk penjara, namun karena dia membunuh seorang bandar yang pernah menjadi pemerkosa dan pembunuh, hukumannya diringankan dari 10 tahun menjadi 5 tahun. Di penjara, Raka juga selalu membuat masalah dengan teman sesama napi. Tapi Raka jago dalam bela diri, sehingga dia hampir tak pernah gagal melawan mereka walaupun diserang dengan jumlah banyak.

Ketika menginjak usia 23, Raka akhirnya bertemu Kayla di warteg depan penjara dan panti rehabilitasi mental setelah bebas. Ternyata mereka cocok dan saling mengerti satu sama lain ketika berbicara. Mereka sama-sama suka seni, musik dan memiliki sifat yang sama yakni pendendam. Meskipun pada awalnya Raka tidak bisa melupakan Risa walaupun sudah ada Kayla, tetapi dia akhirnya bisa melupakan Risa dan juga membalas perasaan Kayla padanya yaitu cinta. Tak butuh waktu setahun bagi mereka untuk menikah meskipun pernikahan mereka tertutup dan tidak dihadiri siapa-siapa selain seorang penghulu. Mereka berencana untuk punya anak, namun tidak bisa karena Raka kembali kecanduan obat-obatan sedangkan Kayla kambuh lagi penyakit mentalnya. Raka sering mengalami sakau, dan Kayla sering teriak-teriak sendiri melihat hal yang tidak diinginkan padahal itu berasal dari pikirannya sendiri. Bahkan dia sering berhalusinasi bahwa orangtuanya mendatanginya. Dan untuk menghilangkan amarah mereka, mereka main hakim sendiri terhadap para penjahat. Dalam aksi mereka, Kayla ahli menggunakan senjata tajam seperti pisau, kapak, pedang dan gergaji. Sedangkan Raka ahli menggunakan senjata api seperti pistol, senapan, assault rifle, sniper dan bazooka.

Dan hari ini mereka berencana membongkar sarang teroris di sebuah rumah. Mereka menyamar jadi anggota. Mereka mengintai rumah itu selama beberapa waktu, membuat identitas palsu dan berpura-pura menjadi anggota sehingga mereka bisa masuk. Dan diam-diam, mereka menaruh bom rakitan para anggota teroris di beberapa titik tersembunyi di rumah tersebut. Kayla mengalihkan perhatian anggota laki-laki dengan cara menggoda mereka sedangkan Raka langsung membuat mereka pingsan dengan tendangan di wajah dan kepala sehingga mereka berhasil mengambil remote pengaktif bom.

"Bos, kami harus pulang. Kami berencana survey ke beberapa tempat."

"Baiklah." Ujar si Bos. Dia sebenarnya tak yakin Raka dan Kayla adalah anggota, tapi karena melihat kecantikan dan keseksian tubuh Kayla, dia mempersilakan mereka masuk ke ruangannya.

Raka dan Kayla menaiki mobil jeep mereka. Raka menyetir dan Kayla duduk di jok kiri depan. Mobil berjalan kencang dan semakin menjauhi rumah tersebut.


"DUUUUUUUAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!!!!!!!!!!!!!!!"


Rumah sarang teroris meledak. Raka dan Kayla tersenyum sambil tetap melaju dari rumah tersebut. Kemudian mereka menyatukan telapak tangan seperti tos halus sambil berciuman.

"Kita berhasil, sayang." Kata Kayla.

"Ya. Tidak akan ada warga sipil tak bersalah yang menjadi korban dan kita berhasil membuat seakan bom itu adalah percobaan mereka yang gagal." Jawab Raka.

Dan mereka tertawa lepas.

Cinta GilaWhere stories live. Discover now